Perkembangan dan Peran BWM Honai Sejahtera Papua

BWM Honai Sejahtera Papua
Dokumentasi Kegiatan Mahasiswa (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Latar Belakang

Kegiatan wawancara ini merupakan tugas dari mata kuliah Ekonomi Industri Syariah yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari narasumber yang berkompeten sebagai dosen mata kuliah di sebuah lembaga pendidikan kampus IAIN FATTAHUL MULUK PAPUA.

Latar belakang yang kami temukan dalam lingkungan kampus yaitu Perkembangan BWM di Papua yang pada masa sekarang ini mengalami perkembangan dalam arti nasabah sudah mulai bergabung, yang dulunya cuma beberapa orang sekarang sudah menjadi beberapa kelompok.

Dalam segi pembayaran saat ini sudah ada 700 juta yang sudah dicairkan, dan yang dicairkan ini dana yang akan digunakan oleh nasabah.

Bacaan Lainnya

Jadi perannya BWM ini terutama BWM super mikro khususnya lebih muncul atau berujung di UMKM super mikro.

Kami memilih topik yang dimana membahas tentang perkembangan dan peran atau tugas dari pada BWM di Papua, agar mengetahui bagaimana perkembangan BWM pada masa sekarang.

Bukan hanya kita saja yang dapat mengetahui bahkan selebihnya apabila ada yang membaca hasil wawancara ini akan mengetahui juga.

Dalam hasil wawancara ini banyak pengetahuan yang di dapatkan mengenai perkembangan BWM saat ini.

Oleh karena itu, kami mewawancarai salah satu direktur BWM yang merupakan direktur dari kantor BWM tersebut yaitu Bapak M. Zainal Abidin, ME yang mempunyai peran sebagai direktur kantor BWM.

Dengan terlaksananya kegiatan wawancara ini, kami berharap hasil laporan ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi yang membaca hasil wawancara ini.

Tujuan

Tujuan kami melakukan kegiatan wawancara kepada Bapak Muhammad Zainal Abidin, ME selaku Manager Kantor BWM Honai Sejahtera Papua, adalah untuk mengetahui bagaimana perkembangan dan peran dari pada BWM itu sendiri di Papua saat ini, dan bagaimana perjalanan BWM hingga mempunyai banyak nasabah seperti sekarang ini.

Kegiatan Wawancara

Waktu dan Tempat Wawancara

Kegiatan ini dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal: Jumat, 23 Juni 2023

Pukul: 15.00 s/d selesai

Tempat: Gedung Fakultas Syariah

Laporan Hasil Wawancara

Narasumber: Bapak M. Zainal Abidin, ME (Manager Kantor BWM Honai
Sejahtera Papua)

Pewawancara: Muhamad Rumatiga

Juru tulis: Cindy Cigmawanti Septianingsih, Sri Ayu Ciptaningsih, Salima Rumatoras, dan Anis Nur Kholimah

Juru rekam: Fitriani

Hasil Penelitian

A. Perkembangan dan Peran BWM di Papua

1. Perkembangan BWM

Menurut Bapak M. Zainal Abidin, ME selaku manajer Kantor BWM Honai Sejahtera Papua, jadi perkembangan BWM di Papua itu sendiri Alhamdulillah bisa di katakan mengalami perkembangan yang bagus dalam arti nasabah BWM sudah mulai bertambah dari yang semulanya, yang dimana di mulai dari beberapa orang nasabah namun sekarang nasabah BWM sendiri pun sudah bertambah banyak.

Lalu kemudian dari segi pembiayaan alhamdulillah sampai dengan saat ini kurang lebih 700 sampai 800 juta yang sudah BWM cairkan untuk nasabah, yang di mana di tujukan pada ekonomi super mikro atau UMKM yang ada di Jayapura.

Yang di maksud dengan super mikro adalah  UMKM yang tidak bisa mengajukan dirinya untuk pembiayaan di perbankan atau lembaga keuangan lainnya, jadi perkembangan ekonomi UMKM ini yang BWM dorong lebih lanjut agar dapat berkembang.

Contohnya saja sekarang BWM punya nasabah yang jualan mainan di depan topaz, itu salah satu nasabahnya BWM dan sekarang sudah membuka lagi atau punya tambahan usaha di perbatasan, jadi selain usaha penjualan Mainan di depan topaz dia juga membuka usaha di perbatasan Papua Nugini.  

Jadi khususnya ekonomi UMKM yang mikro ini, itu menumbuhkan perekonomian mereka dalam arti ada gerakan dari yang tadinya itu cuman satu lapak sekarang bisa bertambah untuk menjadi dua lapak itulah perkembangannya.

Menurut beliau, jadi perkembangan untuk kantornya sendiri Alhamdulillah Kantor masih eksis hingga saat ini, keberadaan kantornya masih ada, untuk perkembangan ekonominya seperti yang di jelaskan tadi bahwa BWM mampu membantu UMKM Super mikro bukan mikro.

Yang membedakan super mikro dengan umkm yang menengah ialah UMKM yang menengah ia bisa mengajukan ke lembaga keuangan baik yang bersifat konvensional maupun syariah.

Sedangkan yang super mikro dia tidak bisa mengajukan untuk pembiayaan keuangan di lembaga keuangan Bank maupun non bank.

BWM itu termasuk ke ranah yang super mikro, contohnya seperti penjual pinang, penjual mainan, penjual gorengan, penjual kaki lima, itu ranahnya BWM di super mikro.

Kenapa di super mikro itu yang di biayai karena mereka itu biasanya membutuhkan modal sekaligus mempunyai keinginan untuk merubah lebih baik jadi sehingga BWM pun masuk kedalam ranah tersebut.

Berbeda dengan UMKM yang menengah ke atas mereka bisa untuk mengajukan pembiayaan dilembaga keuangan bank maupun non bank karena memiliki situs dan lain sebagainya sedangkan yang pedagang kaki lima tidak ada.

2. Peran BWM

BWM sangat jauh berbeda dari pada bank Konvensional dan lembaga Keuangan lainnya, sebab sasaran yang di tuju oleh BWM adalah nasabah yang memiliki usaha super mikro.

BWM hanya menyalurkan dana pada nasabah tidak menyimpan dan menyalurkan seperti bank konvensional. BWM juga berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Peran BWM dalam ekonomi syariah itu membantu sektor perekonomiaan Super mikro bukan yang mikro khususnya itu UMKM super mikro, contohnya seperti ada konsumen yang dimana tidak memiliki usaha untuk di jalankan maka itu tidak bisa di biayai, tetapi kalau ada konsumen yang mau usaha, mempunyai keinginan untuk berusaha, punya target, punya tujuan dan setidaknya punya modal sedikit dan bisa BWM bantu.

Karena tingkat resikonya kalau orang yang tidak mempunyai keinginan, tidak punya tempat dan tidak mengalokasikan modalnya di dalam suatu bisnis maka ujung-ujungnya pasti tidak bisa berjalan usahanya kerena tidak betul-betul niat, berbeda dengan orang yang sudah memiliki modal meskipun sedikit tapi ia punya keinginan.

Oleh karena itu, orang-orang yang memiliki keinginan untuk membuka usaha namun tidak memiliki modal inilah yang dapat di bantu oleh BWM.

Bank Wakaf Mikro (BWM) memberikan akses permodalan bagi masyarakat kecil di Papua dengan pola pendampingan dan pelatihan dasar.

Berikut adalah cara BWM memberikan akses permodalan dan pendampingan, BWM memberikan pendampingan kepada masyarakat kecil yang belum memiliki akses pada lembaga keuangan formal.

Pendampingan ini bertujuan untuk membantu mereka dalam mengelola permodalan dan pembiayaan yang diberikan oleh BWM.

1) Pelatihan dasar

Selain permodalan, nasabah BWM juga akan menerima pelatihan dasar tentang pendidikan agama, pengembangan bisnis, dan manajemen. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan nasabah dalam mengelola usaha mereka.

2) Pelatihan kelompok wajib (PWK)

Sebelum menjadi nasabah BWM, masyarakat di sekitar pesantren di Papua harus menghadiri pelatihan awal dalam rentang lima hari yang disebut Pelatihan Kelompok Wajib (PWK).

Pelatihan ini memberikan pemahaman tentang prinsip-prinsip keuangan syariah dan tata cara pengelolaan usaha.

3) Halaqoh Mingguan (HALMI)

Setelah menjadi nasabah BWM, masyarakat di Papua melakukan pembayaran secara mingguan dalam pertemuan kelompok reguler yang disebut Halaqoh Mingguan (HALMI). Pertemuan ini juga menjadi forum untuk berbagi pengalaman dan saling mendukung dalam mengembangkan usaha.

4) Melalui pendampingan, pelatihan dasar, PWK, dan HALMI

Bank Wakaf Mikro memberikan akses permodalan yang lebih mudah dan mendukung pengembangan usaha masyarakat kecil di Papua.

Kesimpulan

Perkembangan dari BWM sendiri bisa di katakan cukup baik dari tahun ke tahunnya, serta memiliki ketenaran dan eksistensi yang bagus dalam kalangan Masyarakat terkhusus bagi kalangan bawah.

Sebab, BWM sendiri memiliki peran sebagai pemberi pinjaman modal terhadap sektor perekonomian super mikro contohnya seperti para pembuka usaha UMKM kecil yang ada di Papua, salah satunya adalah nasabah dari BWM sendiri sepeti penjual mainan, penjual pinang dan lain-lain.

Penutup

Demikianlah laporan hasil kegiatan wawancara terhadap Ketua dari Kantor BWM dengan tujuan penelitian ingin mengetahui perkembangan dan peran dari pada BWM itu sendiri yang kami buat dengan sebenar-benarnya.

Ucapan terimakasih kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga terlaksananya kegiatan wawancara ini, serta kepada teman-teman selalu rekan sekelompok yang ikut membantu dalam pembuatan laporan hasil wawancara ini.

Kami selaku anggota kelompok memohon maaf sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam laporan hasil wawancara ini. Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah ekonomi industri syariah.

Semoga laporan hasil wawancara ini dapat menjadi acuan, pertimbangan serta motivasi dan koreksi bagi kegiatan wawancara selanjutnya.

 

Penulis:

  1. Anis Nur Cholimah
  2. Cindy Cigmawanti Septianingsih
  3. Fitriani
  4. Muhamad Rumatiga
  5. Salima Rumatoras
  6. Sri Ayu Ciptaningsih

Mahasiswa Perbankan Syariah, IAIN Fattahul Muluk Papua
Dosen Pengampu: Fachrudi Fiqri Affandy, M.E

 

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Lampiran

Gambar 1

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI