Mungkin Dari Kalian Bertanya-tanya Bagaimana Cara Mengatasi Emosi Pada Remaja? Yuk Mari Simak Penjelasannya!
Daniel Goleman (1995) menjelaskan bahwa emosi merujuk kepada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak.
Emosi dan perasaan merupakan dua hal yang berbeda. Emosi dan perasaan merupakan suatu gejala emosional yang bersifat kualitatif berkelanjutan, akan tetapi tidak jelas. Emosi dibagi menjadi dua ada emosi gembira dan emosi ketidakpuasan terhadap suatu hal.
Baca juga: K-Drama: Fiksi yang Berujung Emosi
Bentuk-Bentuk Emosi
Menurut Daniel Goleman (1995) Emosi dibagi menjadi beberapa kelompok, antara lain:
- Amarah: brutal, mengamuk, benci.
- Kesedihan: sedih, pedih, muram.
- Rasa takut: cemas, takut, gugup.
- Kenikmatan: bahagia, gembira, puas.
- Cinta: penerimaan, persahabatan, kepercayaan.
- Terkejut: terkesima, takjub, terpana.
- Jengkel: jijik, mual, muak, benci.
- Malu: bersalah, malu hati, menyesal, hina.
Baca juga: Bagaimana Cara Membangun Kecerdasan Emosional?
Usaha Membantu Perkembangan Emosinya
Cara yang dapat digunakan untuk mengembangkan kecerdasan emosi pada anak remaja adalah dengan melakukan kegiatan-kegiatan dengan materi yang dikembangkan Daniel Goleman (1995) dengan istilah Self-Science Curriculum sebagai berikut:
1. Belajar Mengembangkan Diri
Dengan cara mengamati diri sendiri, mengenali perasaan sendiri serta memahami hubungan antara pikiran, perasaan, dan respon emosional
2. Belajar Mengambil Keputusan Pribadi
Dengan cara mencermati tindakan-tindakan dan akibat-akibatnya, memahami apa yang bisa menguasai suatu keputusan serta memahami pikiran perasaan.
3. Belajar Mengelola Amarah
Dengan cara memantau pembicaraan sendiri untuk menangkap pesan negatif yang terkandung didalamnya, serta menemukan cara-cara untuk menangani rasa takut, cemas, amarah dan kesedihan.
Baca juga: Toxic Parents: Ketika Orangtua Beracun Bagi Anak
4. Belajar Menangani Stress
Caranya adalah mempelajari pentingnya berolahraga, perenungan yang terarah dan metode relaksasi.
5. Belajar Berempati
Caranya adalah memahami perasaan dan masalah orang lain, berpikir dengan sudut pandang orang lain, serta menghargai perbedaan perasaan orang lain mengenai sesuatu.
6. Belajar Berkomunikasi
Caranya adalah berbicara mengenai perasaan secara efektif, yaitu belajar menjadi pendengar dan penanya yang baik, membedakan apa yang dilakukan atau yang dikatakan seseorang dengan reaksi atau penilaian sendiri tentang sesuatu, serta mengirimkan pesan dengan sopan dan bukannya mengumpat.
7. Belajar Membuka Diri
Caranya adalah menghargai keterbukaan dan membina kepercayaan dalam suatu hubungan serta menguasai situasi yang aman untuk membicarakan tentang perasaan diri sendiri.
8. Belajar Mengembangkan Pemahaman
Caranya adalah mengidentifikasi pola-pola kehidupan emosional dan reaksi-reaksinya serta mengenali pola-pola serupa pada orang lain.
9. Belajar Menerima Diri Sendiri
Caranya adalah merasa bangga dan memandang diri sendiri dari sisi positif, mengenali kekuatan dan kelemahan diri anda, serta belajar mampu untuk menertawakan diri sendiri (jika bersalah).
10. Belajar Mengembangkan Tanggung Jawab Pribadi
Caranya adalah belajar rela memikul tanggung jawab, mengenai akibat-akibat dari keputusan dan tindakan pribadi, serta menindaklanjuti komitmen yang telah dibuat dan disepakati.
11. Belajar Mengembangkan Ketegasan
Caranya adalah dengan mengungkapkan keprihatinan dan perasaan anda tanpa rasa marah atau berdiam diri.
12. Mempelajari Dinamika Kelompok
Caranya adalah mau bekerjasama, memahami kapan dan bagaimana memimpin, serta memahami kapan harus mengikuti.
13. Belajar Menyelesaikan Konflik
Caranya adalah memahami bagaimana melakukan konfrontasi secara jujur dengan orang lain, orang tua atau guru, serta memahami contoh penyelesaian menang-menang (win- win solution) untuk merundingkan atau menyelesaikan suatu perselisihan.
14. Belajar Melakukan Aktivitas Yang Bermanfaat
Caranya adalah dengan melibatkan diri pada kegiatan yang positif baik yang bersifat akademis maupun non akademis. Sehingga dengan keaktifan tersebut dapat menyalurkan inspirasi dan emosi.
Penulis: Meita Maulidina Suryadi
Mahasiswa Prodi Psikologi
Dosen Pengampu: Apriani Riyanti,S.Pd., M.Pd.
Referensi
https://repository.unri.ac.id/bitstream/handle/123456789/9104/BAB%20V.pdf?sequence=7&isAllowed=y