Remaja 18 Tahun yang Mencoba Bunuh Diri Sebanyak 2x di Jembatan Suhat Kota Malang

Kasus
Ilustrasi: istockphoto

Aksi pria yang tiba-tiba lompat dari Jembatan (Suhat) Soekarno Hatta di Kota Malang itu berakhir tragis. Pria itu ditemukan tewas dan tenggelam. Ternyata pria berinisial TJS ini pernah mencoba bunuh diri di tempat serupa.

Entah stres atau masalah apa yang membuat warga Kabupaten Malang berusia 18 tahun ini berkali-kali melakukan percobaan bunuh diri. Anton Widodo, Kapolres Lowokwaru, mengaku sangat terkejut dengan temuan baru bahwa sebelumnya korban pernah mencoba bunuh diri di lokasi yang sama.

Pada 1 Agustus 2022, korban ini mencoba bunuh diri, namun polisi membujuknya untuk menghentikannya,” kata Anton, Jumat (26/05/2023).

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Tingginya Kasus Bunuh Diri

Namun, polisi belum bisa memastikan motif korban terjun dari Jembatan Suhat. Pihak berwenang masih menyelidiki motif sebenarnya. TJS yang sebelumnya mengenakan baju merah dan celana coklat melompat dari Jembatan Suhat sekitar pukul 15.30 WIB pada Jumat sore (26/5/2023).

Insiden itu disaksikan oleh seorang saksi yang kemudian meminta bantuan. Setelah mendapat laporan, polisi langsung mengambil tindakan.

“Kami menghubungi tim SAR dan BPBD Kota Malang untuk membantu pencarian korban di Kali Brantas,” kata Anton. Polisi juga menemukan sebilah pisau dan bercak darah di lokasi kejadian. Korban baru ditemukan tewas sekitar pukul 16.40 WIB.

“Korban ditemukan sekitar 500 meter dari tempatnya melompat. Setelah itu, jenazah korban langsung dibawa ke RSSA Malang,” ujarnya.

Pada 1 Agustus 2022, korban yang merupakan pelajar berusia 17 tahun nyaris bunuh diri dengan melompat dari jembatan yang sama. Saat itu, upaya TJS dihadang oleh polisi yang bertugas di Polsek Simpang Tiga Universitas Brawijaya.

Sore itu, beberapa pengendara sepeda motor dan warga sekitar yang melintas di lokasi mencurigai gerak-gerik TJS yang bersekolah di sebuah SMK. Menurut warga setempat, dia berjalan melintasi jembatan dan terkadang melihat ke bawah dari pinggir jembatan.

Khawatir akan terjadi hal yang tidak diinginkan, warga melapor ke Polsek UB Simpang Tiga. Lima polisi lalu lintas yang bertugas dari Lowokwaru bergegas ke jembatan dan menemukan TJS melompat dari pagar pembatas Jembatan Suhat.

Bersama warga sekitar, polisi meyakinkan TJS untuk membatalkan rencananya. Berkat kesabaran dan kewaspadaan anggota Polres Lowokwaru Polrestabes Malang Kota, didukung anggota masyarakat dan pengendara yang melintas, TJS berhasil diyakinkan dan upaya bunuh diri itu dapat dicegah.

Seorang remaja bernama Tito asal Ngajum terkenal mengejutkan warga setempat dengan melompat dari Jembatan Soekarno Hatta (Suhat) di atas Apartemen Harian atau dari Jalan Dinoyo ke Politeknik Negeri Malang.

Baca Juga: Bom Bunuh Diri dalam Perspektif Islam dan Relevansinya dengan Surat Al-Fatihah

Menurut saksi, korban terjun dari Jembatan Suhat Malang sekitar pukul 15.30 WIB pada Jumat (26/05/2023). Saksi melihat korban berdiri di pinggir jalan dan tiba-tiba melompat. Sebilah pisau dan bekas darah juga ditemukan di lokasi loncatan korban.

“Wanita yang melihat ini langsung berteriak minta tolong. Ditemukan pisau dan bekas darah di tempat korban melompat,” kata Anton Widodo, Kapolsek Lowokwaru. Jembatan Suhat Malang sangat sering digunakan sebagai tempat beberapa orang mengatur kegiatan bundaran. Jembatan terkenal ini merenggut nyawa manusia tidak hanya sekali.

Remaja itu ditemukan tewas. Saat mayat korban ditemukan kurang lebih 500 meter dari tempat korban terjun. Jenazah korban ditemukan sekitar pukul 16.40 WIB. Usai penemuan jenazah, tim SAR Kota Malang dan BPBD langsung melakukan evakuasi. Korban dimasukkan ke dalam kantong jenazah berwarna oranye kemudian dibawa meninggal dengan ambulans ke dr. Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Menurutnya, identitas korban masih dalam proses identifikasi. Menurut informasi yang dihimpun, korban mengenakan baju merah dan celana coklat.

“Sekarang masih diakui di RSSA Malang,” singkatnya. Polisi masih menyelidiki identitas dan motif korban yang terjun dari Jembatan Suhat. “Kami tidak bisa mengatakan dengan pasti apakah itu bunuh diri atau tidak,” katanya. Anton Widodo, Kapolres Lowokwaru, mengaku terkejut dengan temuan baru tersebut.

Pada 1 Agustus 2022, korban yang merupakan pelajar berusia 17 tahun nyaris bunuh diri dengan melompat dari jembatan yang sama. Saat itu, upaya TJS dihadang petugas kepolisian yang bertugas di Polsek Simpang Tiga Universitas Brawijaya.

“Pada 1 Agustus 2022, korban ini mencoba bunuh diri, namun polisi membujuknya untuk menghentikannya,” kata Anton, Minggu (28/05/2023).

Sore itu, beberapa pengendara sepeda motor dan warga sekitar yang melintas di lokasi mencurigai gerak-gerik TJS yang bersekolah di sebuah SMK. Menurut warga setempat, dia berjalan melintasi jembatan dan terkadang melihat ke bawah dari pinggir jembatan.

Khawatir akan terjadi hal yang tidak diinginkan, warga melapor ke Polsek UB Simpang Tiga. Lima polisi lalu lintas yang bertugas dari Lowokwaru bergegas ke jembatan dan menemukan TJS melompat dari pagar pembatas Jembatan Suhat.

Bersama warga sekitar, polisi meyakinkan TJS untuk membatalkan rencananya. Berkat kesabaran dan kewaspadaan anggota Polres Lowokwaru Polrestabes Malang Kota, didukung anggota masyarakat dan pengendara yang melintas, TJS berhasil diyakinkan dan upaya bunuh diri itu dapat dicegah.

Baca Juga: Analisa Psikologi Kognitif: Mahasiswi Bunuh Diri di Makam Ayahnya usai Hamil Dipaksa Aborsi oleh Pacarnya

Mari kita mulai mengenal cara mengatasi dan menghindari kejadian seperti bunuh diri.

Menurut Mayo Clinic, sangat menyedihkan ketika seseorang mengatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk bunuh diri atau mengatakan hal-hal yang terdengar seperti sedang mempertimbangkan untuk bunuh diri.

Anda mungkin tidak yakin apa yang harus dilakukan untuk membantu, apakah Anda harus menganggap serius pembicaraan tentang bunuh diri, atau apakah campur tangan Anda dapat memperburuk keadaan.

Penulis: Faiqsyah Iqbal Nugraha
Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: Ika Ayuni Lestari     

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI