Sistem Monitoring dan Controlling Suhu Berbasis IoT pada Pengolahan Ikan Beku

Ikan
Ilustrasi: istockphoto

Ikan adalah makanan yang sangat mudah rusak dan oleh karena itu beberapa strategi penyimpanan perlu diterapkan untuk meningkatkan umur simpannya, menjamin keamanan dan kualitasnya dari penangkapan hingga konsumsi.

Terlepas dari kemajuan teknologi penyimpanan ikan modern, pendinginan dan pembekuan masih merupakan metode pengawetan yang paling umum digunakan di atas kapal. Dalam sebagian besar penelitian, ikan utuh yang didinginkan dan dibekukan memiliki umur simpan yang lebih lama daripada yang diawetkan dalam bentuk fillet.

Tahapan proses produksi ikan beku secara umum meliputi penerimaan bahan baku, sortasi I, penimbangan I, pencucian I, penampungan, penyisikan, pencucian II, pembuangan insang dan isi perut, pencucian III, sortasi II, penimbangan II, pencucian IV, pembekuan, metal detecting, glazing, pengemasan dan pelabelan, serta penyimpanan.

Bacaan Lainnya

Monitoring dan controlling suhu pada proses produksi ikan beku penting karena berkaitan dengan kualitas dan mutu ikan beku yang dihasilkan. Monitoring dan controlling suhu pada ikan beku dapat dilakukan dengan menerapkan IoT.

Dalam melakukan perancangan proyek IoT, terlebih dahulu dilakukan persiapan alat dan bahan. Untuk tahap secara umumnya pertama dilakukan perakitan meliputi menghubungkan Sensor DHT11, NodeMCU, LCD, dan Relay. Tahap kedua dilakukan penyambungan kipas dengan relay dan adaptor.

Tahap ketiga yaitu  pengaturan ulang mengenai input suhu pada website ThingSpeak. Tahap keempat dilakukan coding dengan software Arduino IDE dan selanjutnya dapat digunakan sesuai kebutuhan.

Software Arduino IDE digunakan untuk merangkai dan menyatukan fungsi dalam setiap rangkaian untuk menjadi satu fungsi yang ditujukan yaitu pembuatan rangkaian sensor pengukuran suhu pada ikan beku. Perencanaan ini dilakukan dengan memastikan sensor yang menjadi subjek utama bekerja dengan mendeteksi suhu dan kelembaban udara yang dengan hasil yang akan ditampilkan di LCD.

Sumber: Dokumentasi Pribadi.

Prinsip kerja prototype yaitu dengan sensor DHT11 akan mendeteksi suhu pada tempat penyimpanan ikan beku. Jika terjadi perubahan suhu diatas 2C, maka sensor akan bekerja dankipas akan secara otomatis menyala. Kipas sendiri digunakan untuk memberi tanda ketika suhu tempat penyimpanan ikan melebihi 2C maka kipas akan menyala, sinyal ini berasal dari sensor DHT11 yang bekerja membaca suhu tempat penyimpanan dan dihubungkan ke kipas melalui relay.

Sensor tersebut juga akan memberikan data berupa tingkat suhu pada LCD melalui microcontroller NodeMCU ESP8266. Ketika tempat penyimpanan sudah diberikan perlakuan agar suhu kembali dibawah 2C, maka secara otomatis kipas akan berhenti dan layar akan menampilkan tingkat suhu baru.

Sistem ini juga dapat terhubung melalui wifi karena terdapat wifi modular pada mikrokontroler tersebut. Selain itu, sistem ini dapat terhubung dan dikontrol jarak jauh melalui smartphone ataupun komputer melalui aplikasi ThingSpeak dengan jaringan internet.

Evaluasi kinerja prototype yang telah dibuat, yaitu alat berjalan dengan optimal dengan menggunakan arduino dengan dibantu aplikasi running dari web ThingSpeak. Ketika dialirkan dengan listrik, sensor langsung mendeteksi suhu dan kelembaban lingkungan sekitar.

Namun terjadi kendala yaitu LCD pada awalnya tidak dapat menyala dikarenakan salah satu relay mengalami kerusakan. Sehingga diubah jalur kelistrikannya dan pada akhirnya menyala, namun jalur tersebut harus di solder menggunakan timah terlebih dahulu sehingga dapat tersambung dengan sempurna.

Selain itu di web ThingSpeak juga tertera kondisi suhu dan kelembaban lingkungan sekitar secara langsung dikarenakan ThingSpeak sudah terconnect dengan alat NodeMCU yang terpasang di sensor.  

Penulis:
1. Nadya Trisna Putri
2. Fahmi Akbar Yuliansyah
3. Ratining Indah Wardani
4. Khalif Zulfi Haidar
5. Qorry Firmansyah
6. Faiz Muhammad
Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI