Teralu Bebas Menggunakan Sosial Media, Etika Netizen Memudar

etika netizen di sosial media

Perkembangan teknologi saat ini sedang berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan teknologi tersebut juga telah mempengaruhi banyak aspek dalam kehidupan masyarakat.

Salah satu contoh aspek yang sangat terpengaruh oleh teknologi adalah cara masyarakat dalam bersosialisasi. Kini, masyarakat tidak perlu harus saling bertemu untuk sekedar berbincang atau pun berdiskusi.

Saat ini orang-orang telah memanfaatkan teknologi dalam kegiatan bersosial mereka, dengan menggunakan sosial media masyarakat dapat saling berkomunikasi atau bahkan hingga bertukar informasi tanpa harus bertatap muka langsung.

Bacaan Lainnya

Dikutip dari laman resmi Universitas Pasundan, media sosial merupakan sarana untuk terhubung satu sama lain secara daring yang memungkinkan orang untuk berinteraksi satu sama lain tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.

Media sosial menghilangkan batasan manusia untuk bersosialisasi, batasan ruang dan waktu, media sosial memungkinkan orang untuk berkomunikasi satu sama lain di mana saja dan kapan saja, tidak peduli seberapa jauh jaraknya, siang atau malam. Namun kebebasan dalam bersosial media tidak selalu mendatangkan hal yang positif, sebaliknya kebebasan tersebut tidak jarang mengundang perdebatan serta perselisihan yang memecah belah kerukunan masyarakat.

Minimnya aturan dalam bersosial media membuat masyarakat merasa tidak ada batasan dalam menyampaikan pendapatnya dengan dalih kebebasan dalam berpendapat. Akan tetapi, jika kita mampu menggunakan media sosial, kita bisa mendapatkan banyak manfaat dalam pemasaran, bisnis, menjalin relasi, membina pertemanan, dll.

Dinilai dari tidak sedikitnya dampak negatif dalam penggunaan sosial media, masyarakat seharusnya dituntut untuk lebih bijak dalam menggunakan sosial media.

Penerapan etika komunikasi diharapkan mampu menekan tindakan-tindakan yang negatif, sehingga mampu menciptakan sebuah situasi yang sehat dalam bersosial media. Dalam kehidupan sosial suatu masyarakat, istilah etika berkaitan dengan moralitas.

Orang yang tidak memiliki etika yang baik sering dicap sebagai orang yang tidak bermoral karena tindakan dan perkataannya dianggap tanpa mempertimbangkan apakah itu baik atau buruk.

Komunikasi yang santun dapat dikenali antara lain melalui penerapan etika komunikasi. Pesan yang disampaikan melalui komunikasi dapat memberikan efek positif atau sebaliknya.

Komunikasi memiliki nilai yang lebih positif ketika para peserta komunikasi mengetahui dan menguasai teknik komunikasi yang baik dan beretika.

Adapun etika komunikasi yang baik dalam media sosial adalah jangan menggunakan kata kasar, provokatif, porno ataupun SARA; jangan memposting artikel atau status yang bohong; jangan meng-copy paste artikel atau gambar yang mempunyai hak cipta, serta memberikan komentar yang relevan.

Penulis: Salsabila Farah Fadhilah
Mahasiswa Jurusan Mass Communication Univeritas Bina Nusantara

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI