Terapi Kesehatan Mental dengan Istighfar

Terapi Kesehatan Mental

Kesehatan mental adalah kondisi ketika batin dan watak manusia dalam keadaan normal, tenteram, dan tenang, sehingga dapat menjalankan aktivitas dan menikmati kehidupan sehari-hari.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengatakan, kesehatan mental adalah keadaan sejahtera di mana setiap individu bisa mewujudkan potensi mereka sendiri.

Artinya, mereka dapat mengatasi tekanan kehidupan yang normal, dapat berfungsi secara produktif dan bermanfaat, dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitas mereka.

Bacaan Lainnya

Untuk memahami lebih dalam, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebut, kesehatan mental mencakup kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial manusia.

Hal-hal ini membantu manusia untuk berpikir, merasa, dan bertindak, serta menghadapi stres, berhubungan dengan orang lain, dan membuat keputusan yang tepat.

Kesehatan mental adalah komponen yang penting dalam setiap jenjang kehidupan manusia, mulai dari masa kanak-kanak, remaja, hingga dewasa. Bahkan, seringkali disebutkan, kondisi mental pada masa kanak-kanak dapat memengaruhi perkembangan kejiwaan seseorang hingga dewasa nantinya.

Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk memiliki mental yang sehat sedari kecil. Dengan memiliki mental yang sehat, seseorang dapat merasakan berbagai manfaat dalam menjalankan kehidupannya.

Definisi Istighfar

Istighfar adalah permohonan ampun kepada allah SWT agar kelemahan manusia tidak ditampakkan dan berharap kepada allah agar membantu dengan kekuatan-Nya secara alami dan memasukkan mereka ke dalam linngkarang perlindungann-Nya.

Akar kata istighfar ialah ghafara yang berarti menutupi atau menyelubungi. jadi makna istighfar adalah agar allah menutupi kelemahan atau aib manusia yang memohon dengan kekuatan-Nya. 

Namun pengertian sebenarnya ialah permohonan kepada allah agar melindungi serta memberikan kekuatan dari wujud-Nya, pengetahuan dari khazanah-Nya, cahaya dari Nur- Nya.

Setelah manusia diciptakan, allah tidak memisahkan diri dari manusia. Sebagaimana dialah sang pencipta manusia dan segala fitrah jasmani dan rohani yang ada pada diri manusia, dia juga bersifat Dzat yang tegak dengan sendiri-Nya (Al Qayyum) dengan pengertian bahwa dia akan memelihara dan membantu segala sesuatu yang telah Ia ciptakan oleh karena itu manusia harus selalu ingat bahwa dirinya telah diciptakan oleh allah maka ia harus menjaga karakteristik dirinya sendiri melalui sifat allah sebagai sang maha pemelihara.                                                   D

engan demikian istighfar adalah suatu kebutuhan alamiah maka manusia diperintahkan untuk selalu beristighfar sebagaimana terkandung dalam ayat:

اللَّهُ لا إِلٰهَ إِلّا هُوَ الحَيُّ القَيّومُ

“Allah, tiada yang patut disembah selain Dia, yang Maha Hidup, yang Tegak atas Dzat-Nya Sendir.” (QS. 2, Al-Baqarah: 256).

Setiap fitrah ilahi memiliki suatu rahmat dan istighfar yang dibutuhkan untuk meperoleh rahmat atas Dzat-Nya sendiri (Al Qayyum). Hal ini juga dinyatakan dalam surah Al-Fatihah:

إِيّاكَ نَعبُدُ وَإِيّاكَ نَستَعينُ

“Hanya Engkau yang kami sembah dan hanya kepada Engkau kami mohon pertolongan.” (QS. 1, Al-Fatihah)

Dengan demikian jelas bahwa istighfar adalah bukan karena telah terjadi suatu kesalahan tetapi aggar tidak terjadi kesalahan apapun.  

Manusia yang menyadari kelemahannya sendiri secara alami  berusaha memperoleh kekuatan dari allah, seperti seorag anak yang mencari air susu ibunya.

Sebagaimana allah yang maha esa telah menganugerahkan lidah, mata,hati,telinga dan lain lain sejak awal, allah juga menganugerahi manusia dengan hasrat untuk beristighfar untuk memohon ampun kepada allah untuk meminta bantuan pertolongan. Hal ini terkandung dalam surah Muhammad:

وَاستَغفِر لِذَنبِكَ وَلِلمُؤمِنينَ وَالمُؤمِناتِ

“Mohonlah ampunan untuk kelemahan-kelemahan insani engkau dan juga untuk orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan.” (QS. 47, Muhammad: 20).

Maksud dari ayat ini adalah untuk memerintahkan bagi hadhrat Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam agar memohon fitrahnya supayya terjaga dari kelemahannya yang bersifat insani dan fitrah tersebut dapat diperkuat supaya kelemahan atau aib beliau tidak terlihat.

Beliau jua diperintahkan untuk berdoa sebagai syafaat bagi manusia laki laki dan perempuan yag beriman kepada beliau dapat terlindungi dari hukuman atas segala kesalahan yang telah dilakukan disamping itu memelihara mereka dari dosa di sasa umur manusai selanjutnya.

Ayat ini mengandung filosofi yang sangat tinggi tentang syafaat dan memelihara terhadap dosa. Ayat ini menunjukkan bahwa manusi asebenarnya dapat mencapai perlindungan yang tinggi terhadap dosa dan memperoleh syafaat jika beliau (Hadhrat Rasulullah SAW) secara terus menerus berdoa untuk menonjolkan kelemahannya dihadapan allah dan menyelamatkan umat lainnya dari dosa maka dapat memperoleh perlindungan yang tinggi serta mendapatkan syafaat.

Ia memperoleh kekuatan dari allah melalui berdoa dan berhasrat agar mereka yang terikat dengan wujud nyya oleh tali keimanan, juga mendapatkan manfaat dari kekuatan ilahi.

Manusia yang tidak berdosa harus tetap berdoa kepada allah swt supaya mendapatkan kekuatan karena sifat manusia sendiri tidak ada yang memiliki keunggulan tersebut dan selalu bergantung kepada-Nya, manusia tidak mempunyai kekuatan sendiri karena bergantung pada bantuan kekuatan dari allah serta tidak ada padanya nur sendiri yang sempurna melainkan apa yang dikaruniakan oleh Allah kepadanya.

Fitrah yang sempurna dibekali dengan  daya tarik yang mampu menarik kekuatan dari atas kepada dirinya yang berasal dari khazanah kekuatan yang ada pada allah.

Para malaikat yang memperoleh kekuatan dari khazanah tersebut sebagaimana juga para manusia sempurna yang mendapatkan kekuatan agar bebas dosa serta mendapatkan rahmat dari allah melalui saluran penghambaan kepada Ilahi.

Karena itu dari antara manusia, ia dianggap suci dari dosa secara sempurna bila mampu menarik ke dalam dirinya kekuatan Ilahi melalui istighfar serta terus menyibukkan dirinya dengan berdoa memohon agar nur tetap turun kepadanya.

Lalu pengertian yang sebenarnya Istighfar adalah suatu sarana guna memperoleh kekuatan. Inti daripada Ketauhidan Ilahi adalah kenyataan bahwa kondisi kesucian manusia bukanlah milik permanen dirinya melainkan harus diperoleh melalui pengagungan Tuhan sebagai Sumber segala rahmat.

Allah subhanahu wa ta’ala secara kiasan mirip dengan jantung yang mengandung persediaan darah bersih, sedangkan istighfar dari seorang manusia sempurna adalah mirip urat nadi yang tersambung ke jantung tersebut guna menarik darah daripadanya dan menyalurkannya ke anggota tubuh yang memerlukan. 

Manfaat istighfar

1. Meredakan Rasa Khawatir yang Berlebih

Diketahui bahwa Rasulullah rutin mengucapkan istighfar, ia meminta maaf setidaknya sebanyak tujuh puluh kali dalam sehari. Abdullah bin’ Amr meriwayatkan dari Abu Bakar As-Siddiq bahwa ia berkata,

“Wahai Rasulullah, ajari aku permohonan yang bisaku doakan dalam Sholat.” Dia Muhammad SAW berkata: “Katakan: ‘Ya Allah, aku telah banyak berbuat salah pada diriku, dan tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau. Jadi maafkan aku dengan pengampunan dari-Mu, dan kasihani lah aku, sesungguhnya, Engkaulah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

2. Membawa Kita Lebih Dekat dengan Allah SWT

Allah SWT sangat menyukai hamba-hambanya yang selalu memohon ampun kepada-Nya. Semakin banyak memohon ampun, dan semakin sedikit dosa yang mereka perbuat, maka Allah SWT akan selalu berada semakin dekat dengan mereka. Dan semakin dekat mereka pada Allah SWT, maka semakin banyak jalan kebaikan yang Allah berikan kepada mereka.

3. Selalu dalam Perbuatan Baik

Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Allah, Yang Maha Besar, telah berkata: ‘Wahai putra Adam, aku memaafkanmu selama kamu berdoa kepada-Ku dan berharap untuk pengampunan-Ku, dosa apa pun yang telah kamu lakukan. Wahai putra Adam, aku tidak peduli jika dosamu mencapai puncak langit, maka kamu memohon pengampunanku, aku akan memaafkanmu.” (HR. Tirmidzi).

Sehingga dengan memohon ampunan kepada Allah SWT, maka kalian akan selalu dalam perbuatan baik. Karena Allah selalu ada dengan orang-orang yang selalu bertobat. Ya, semakin dekat seorang hamba pada Allah SWT. Maka hal ini akan membuat mereka semakin dekat dengan perbuatan baik.

4. Memberikan Kita Kekuatan

Al-Qur’an mengatakan, “. . . meminta pengampunan Tuhanmu dan kemudian bertobat kepada-Nya. Dia akan mengirim [hujan dari] langit ke atasmu saat hujan dan menambah kekuatanmu [menambahkan] pada kekuatanmu.” [Quran 11:52].

Dunia memang akan selalu memberikan cobaan-cobaan yang dapat membuat kita jatuh dan merasa lemah. Namun dengan istighfar, kita dapat memiliki kekuatan untuk memberikan seseorang juga kekuatan dan kesabaran secara mental, emosional, dan spiritual.

5. Memberikan Ketenangan dalam Diri

Manfaat istighfar juga  dapat  memberikan ketenangan dalam diri dan  Mampu menenangkan diri dalam suasana apapun serta Pikiran akan jauh lebih fokus ketika melakukan aktifitas apapun dan mengurangi rasa cemas yang berlebihan.

6. Membuang fikiran fikiran negatid

Manusia yang tidak sempurna, pasti memiliki fikiran yang dapat mendorong untuk melakukan suatu hal yang dilarang oleh norma. Ketika sadar akan pikiran-pikiran negatif  tersebut, lalu mengucapkan kalimat istighfar, maka pikiran-pikiran negatif yang menghampiri diri dapat pergi dan hilang dengan mudah.

Tim Penulis:

  1. Farah Sophia
  2. Sarah Raudhatul Janna
  3. Nur Amanah Subhiyakti
  4. Razaq Imananto

Mahasiswa Jurusan sikologi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Daftar Pustaka

https://www.seributujuan.id/id/apa-itu-kesehatan-mental

https://hellosehat.com/parenting/remaja/kesehatan-mental-remaja/jenis-gangguan-psikologis-pada-remaja/?amp=1&ampsameorigin=1

Fathin, S. (2021, April 16). 8 Manfaat Istighfar dan Sholawat 1000 Kali bagi Kesehatan. Retrieved from diadona: https://www.diadona.id/d-stories/8-manfaat-istighfar-dan-sholawat-1000-kali-bagi-kesehatan-210416h.html

Id, T. a. (2019, September 2). Pengertian Istighfar. Retrieved from ahmadiyah.id: https://ahmadiyah.id/pengertian-istighfar.html

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI