Konsep Self-Love dalam Al-Quran

Konsep Self-Love dalam Al-Quran

Pengertian Self-Love

Self love artinya mencintai diri sendiri. Bagi kita selaku umat Muslim, mencintai diri sendiri adalah bentuk rasa syukur kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala yang telah menganugerahkan kehidupan dan segala hal yang ada di dalamnya, tetapi bukan berarti memenuhi diri dengan segala keinginan.

Self love mengharuskan kita untuk memperlakukan dan menerima diri sendiri dengan baik dan apa adanya. Selain itu juga merupakan aspek penting dari kesehatan mental. Self love sangat penting karena bisa membuat diri kita menjadi lebih baik.

Self love bukan hanya mengagung-agungkan diri sendiri, tetapi harus seimbang antara diri sendiri dan orang lain. Penting sekali ketika kita melakukan sesuatu dengan memperhatikan manfaat bagi orang lain.

Bacaan Lainnya

Klasifikasi-klasifikasi tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk mewujudkan konsep self-love perlu memperhatikan empat aspek yang saling berhubungan, yaitu self-awareness (kesadaran diri), self worth (kelayakan diri), self-esteem (harga diri), self-care (perawatan diri) sebagai jalan untuk menjaga keseimbangan keimanan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Tindakan mencintai diri sendiri atau self-love bertujuan agar manusia menjadi manusia yang seutuhnya, manusia yang menerima dirinya serta perubahan baik atas dirinya,bukan diukur dari validasi atau pelabelan yang diciptakan masyarakat tertentu.

Di dalam Al-Quran terdapat ayat-ayat yang berkaitan dengan self-love sebagai kegiatan mengenal diri salah satunya dalam surah Adz-Zariyat (51): 20-21

(21) أَفَلَا تُبْصِرُونَ وَفِي أَنْفُسِكُمْ (20) وَفِي الْأَرْضِ آيَاتٌ لِلْمُوقِنِينَ

“Dan di bumi terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang yakin. Dan juga pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?”

Mengenal diri dan potensi-potensi yang terdapat di dalamnya dalam rangka menjaga kesehatan fisik dan mental diri sendiri sama saja dengan menjaga keimanan yang berimbas pada pencapaian yang dilakukan di masa depan.

Cara Menerapkan Self-Love

Dalam menerapkan konsep self-love ini ada beberapa cara yang bisa dilakukan baik dengan diri sendiri atau bantuan orang yang berprofesional seperti psikolog atau psikiater. Cara yang bisa dilakukan dengan diri sendiri dalam menerapkan konsep self-love ini, sebagai berikut :

1. Tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain

Banyak manusia yang tidak sadar dengan potensinya masing masing, padahal manusia diciptakan dengan kekurangan dan kelebihannya masing masing yang seharusnya dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Oleh karena itu sebaiknya berhenti membandingkan diri dengan orang lain dan berusaha untuk lebih focus pada tujuan dan mimpi. Dengan begitu, hidup akan lebih tenang, bebas dan termotivasi untuk menjalani hidup tanpa beban.

2. Jangan khawatir dengan pendapat orang lain

Setiap manusia dibekali akal untuk berpikir, sehingga manusia bebas
untuk berpendapat dan mengutarakan pemikirannya. Islam memberikan rambu-rambu moral agar kita menjauh prasangka yang sifatnya negatif.

Al-Quran, tepatnya Surat Al Hujuraat ayat 12 memberikan penegasan soal proses psikologis ini: “Jauhilah olehmu sebagian besar dari prasangka. Sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah keburukan (dosa)” (Q.S. Al Hujuraat: 12).

Dalam Hadits, Rasulullah SAW juga menegaskan bahwa:

“Jauhilah prasangka, karena sesungguhnya prasangka adalah seburuk-buruknya perkataan”.

Ayat dan hadits di atas memberikan penegasan tentang buruknya prasangka dalam kerangka moral agama Islam. Prasangka ini tentu saja sangat mudah muncul, entah sekedar dalam pikiran kita, atau sudah kita artikulasikan dalam kata-kata maupun perbuatan yang sifatnya diskriminatif.

Secara sederhana, prasangka dapat muncul dalam proses membuat penilaian sebelum mengetahui fakta yang relevan tentang suatu objek atau individu.

Ia juga dapat muncul dalam sikap yang tidak masuk akal atau juga munculnya kecondongan untuk menilai segala hal, bahkan yang sama sekali tidak terkait dengan kita.

Jika seseorang memberi kritik maupun saran, maka ambil pendapat baik yang dapat membangun dan meningkatkan potensi diri untuk terus berkembang menjadi pribadi lebih baik serta mengabaikan komentar jahat yang dapat menjatuhkan kepercayaan diri sendiri.

3. Ingatlah bahwa tidak ada orang yang sempurna

Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, kita tidak perlu merasa rendah diri dalam hal apa pun. Di dunia tidak ada manusia yang sempurna, kita yang menyempurnakannya. Di dunia ini tidak ada manusia yang hidup sempurna, kita yang akan membuat hidup kita sempurna. Berhentilah mengeluh akan kekurangan kita, akan tetapi bersyukurlah atas semua kelebihan dan apa yang kita punya saat ini.

Allah r berfirman: “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS Ibrahim [14]: 7).

Selain itu, tidak masalah jika kita melakukan kesalahan. Ingatlah, tidak ada orang yang sempurna. Dari kesalahan, kita bisa belajar untuk tumbuh dan menjadi pribadi yang lebih bijaksana.

4. Bersyukur

Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam menerapkan konsep mencintai diri sendiri adalah bersyukur.

Firman Allah dalam Al Qur’an surah Al-Baqarah ayat 152, sebagai berikut:

Artinya: “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. Al-Baqarah [2]:152)

 Bersyukur adalah ungkapan terima kasih atas apa yang telah dimiliki dan diperoleh. Dengan bersyukur, seseorang bisa lebih berbahagia dan tenang karena bisa menerima diri apa adanya. Selain itu syukur dapat mendatangkan rezeki lebih banyak dan menghindarkan diri
sifat kufur nikmat yang dapat merusak jiwa.

5. Bersabar

Hidup tidak selalu berjalan dengan mulus dan sesuai dengan apa yang diharapakan. Terkadang individu menghadapi hal-hal rumit yang menyebabkan stress, cemas, maupun depresi. Untuk menghadapi hal tersebut, maka dibutuhkan kesabaran.

Sabar adalah kemampuan mengendalikan emosi, pikiran, perkataan, dan perilaku. Sabar juga dapat diartikan sebagai emosi positif berupa menahan diri dari mengikuti keinginan hawa nafsu serta menjadi terapi mental dalam menghadapi keadaan yang tidak menyenangkan.

Dengan bersabar, seseorang akan bersikap tenang dan berusaha berpikir panjang dalam menghadapi setiap masalah yang ada.

Selain menurut Syarbini dan Jumari (2010) kemenangan dan kesuksesan di dunia maupun di akhirat tidak akan tercapai kecuali dengan kesabaran, dengan kesabaran yang dimiliki, apapun permasalahan yang dihadapi akan mudah diselesaikan tanpa membuat individu stres.

Al-Jauziyyah (2009) mengatakan bahwa sabar merupakan kerja jiwa untuk menahan keinginan, menghilangkan kesedihan, menjauhi kemarahan, menghindari berkeluh kesah, menahan anggota tubuh untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak baik, dan menguatkan hati untuk menjalankan ketetapanan syariat Allah SWT.

Selain bersabar, dalam mengatasi stres individu juga harus bertawakkal. Karena setelah individu menahan dirinya dari hal-hal yang negatif, dan berusaha semaksimal mungkin dalam mencapai keinginannya, maka individu harus menyerahkan hasil usahanya kepada Allah SWT, dengan keyakinan yang mantap bahwa Allah adalah sebaik-sebaik penentu takdir.

Penulis:

  1. Nur Intani Putri
  2. Elsanda Dwi Sehida
  3. Ziran Chaerullah

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Daftar Pustaka

Apa itu Self Love? – Website LLDIKTI Wilayah V. (2023). Diakses 11 Januari 2023, dari https://lldikti5.kemdikbud.go.id/home/detailpost/apa-itu-self-love

Nisa,Fitrotun. (2023). Diakses 11 Januari 2023, dari https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52285/1/15530053_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

https://www.alodokter.com/pentingnya-self-love-dan-cara-menerapkannya

https://alrasikh.uii.ac.id/2015/06/12/tidak-ada-manusia-yang-hidup-sempurna/

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI