Upaya Pembinaan Mental Atlet Bulutangkis Melalui Mental Training pada Persatuan Bulutangkis Jati Wetan

Persatuan Bulutangkis Jati Wetan
Dokumentasi Kegiatan Atlet Persatuan Bulutangkis Jati Wetan (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Abstract

Badminton is a popular organization in a community, including the Jati Wetan community. This sport requires both the athletes and the coaches to exercise, devote, and have high motivation. Thus, the athletes can reach the achievements. The mental aspect plays important role to improve the badminton achievement.

Based on the background, the researchers described the mental empowerment effort with mental training at the Badminton Association to improve the athletes’ mentality and effective interpersonal communication. The researchers took the data with direct observation and documentation.

The mental training and coaching involved the athletes as the research subjects. The researchers analyzed the data to obtain maximum data. The researchers found the athletes were lazy due of financial support and feeling discriminated. After the empowerment and the coaching, the athletes could improve their confidence, lower the anxiety, and improve the achievements.

Bacaan Lainnya

Keywords: badminton, mental training, communication

Abstrak

Bulutangkis merupakan organisasi populer di kalangan masyarakat, termasuk masyarakat Jati Wetan. Pada olahraga bulu tangkis ini pemain dan pelatih melaksanakan latihan yang tekun, pengorbanan, tekad, dengan motivasi tinggi agar berprestasi optimal.

Aspek mental sangat berperan dalam meningkatkan prestasi bulu tangkis. Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian ini bertujuan mendeskripsikan upaya pembinaan mental, khususnya ketangguhan mental melalui mental training di Persatuan Bulutangkis (PB) untuk meningkatkan mental atlet.

Selain itu, komunikasi interpersonal yang efektif sangat mendukung kegiatan ini. Teknik pengambilan sampel melalui observasi langsung dengan cara mengikuti setiap kegiatan PB Jati Wetan. Observasi didukung dengan wawancara dan dokumentasi.

Pembinaan dan pendampingan mental training pada satu atlet menjadi subjek penelitian. Pengolahan data yang mencakupi langkah-langkah analisis secara detail mendapatkan hasil maksimal.

Dari atlet yang malas berlatih karena kekurangan dana dan kurang disiplin menjadi terpacu dan rajin serta tidak ada deskriminasi. Setelah dilakukan pembinaan dari peneliti, hasil yang diperoleh meningkatnya kepercayaan diri menurunkan kecemasan dan menambah rasa percaya diri serta mampu meningkatkan prestasi.

Kata kunci: bulu tangkis, mental training, komunikasi

Pendahuluan

Olahraga bulutangkis di Indonesia telah menempatkan diri sebagai olahraga yang sangat populer di kalangan  masyarakat. Karenanya prestasi yang dicapai mampu bersaing dengan negara lain di dunia. Konsekuensi adanya prestasi yang telah dicapai setiap pemain dituntut meraih prestasi optimal.

Berkaitan dengan itu baik pemain maupun pelatih dituntut melaksanakan pola program latihan ilmiah sesuai dengan perkembangan olahraga saat ini. Proses pembinaan olahraga tidak bisa dilakukan secara instan, namun melalui proses yang panjang. Untuk mencapai prestasi yang optimal diperlukan ketekunan, pengorbanan, tekad serta dilandasi oleh motivasi yang tinggi.

Persatuan Bulutangkis (PB) Jati Wetan merupakan salah satu organisasi aktif dan konsisten dalam melakukan kegiatan olahraga secara rutin. Selain itu, banyak anak usia kisaran 7-13 tahun sekitar mengikuti latihan di Persatuan Bulutangkis Jati Wetan.

Performansi yang baik salah satunya membutuhkan aspek mental, khususnya ketangguhan mental dikembangkan melalui proses latihan dan pembinaan. Proses latihan dan pembinaan tidak terlepas dari peran pelatih yang bertugas untuk meningkatkan penampilan atlet dengan memberikan teknik-teknik dan saran, arahan serta motivasi sehingga membutuhkan komunikasi interpersonal yang efektif pada atlet bulutangkis.

Kegiatan komunikasi internal ini menjadikan pendampingan serta pembinaan mental atlet bulu tangkis PB Jati Wetan melalui Mental Training semakin efektif. Ini utamanya dimaksudkan mendeskripsikan upaya pembinaan mental atlet bulu tangkis di Jati Wetan dan generalisasi bulu tangkis yang lebih luas.

Selain itu, komunikasi internal dimaksudkan memperoleh pengetahuan dan informasi terkait manajemen olahraga dalam menyusun mempraktikkan teknik konseling dan pengamatan. Komunikasi internal ini juga mengasah kemampuan mahasiswa psikologi mempraktikkan teknik konseling dan pengamatan.

Dengan pengamatan tentunya potret situasi institusi tergambar jelas dalam meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat di bidang olahraga. Dari sini timbul pertanyaan mendasar bagaimana upaya pembinaan mental atlet bulu tangkis melalui mental training  pada persatuan bulu tangkis Jati Wetan?

Metode

Metode penelitian ini adalah dengan melakukan observasi secara langsung dengan mengikuti setiap kegiatan dari Persatuan Bulutangkis Jati Wetan. Dalam pelaksanaannya, untuk memperkuat hasil dan data yang disusun, dilakukan pendekatan melalui beberapa cara pengumpulan data.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Selanjutnya, dilakukan pembinaan serta pendampingan mental training pada salah satu atlet yang menjadi subjek peneliti.

Adapun langkah-langkah dalan penelitian ini antara lain mencakupi:

  1. Menentukan subjek penelitian, dengan inisial RH
  2. Menentukan problematika
  3. Menggeneralisasi permasalahan
  4. Mengolah data dilengkapi dokumentasi
  5. Menyimpulkan hasil pengolahan data dilengkapi wawancara
  6. Melakukan pembinaan atlet bulu tangkis melalui mental training sebagai alternatif utama dalam mengatasi permasalahan
  7. Menyimpulkan hasil penelitian dengan mendokumentasi hasil penelitian

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini didapatkan hasil penelitian sebagai berikut:

  1. Dari subjek penelitian inisial RH, problem yang ditemukan berupa terkendalanya dana yang kurang karena minimnya bantuan dari pihak yang ada. Masalah yang dihadapi awal terbentuknya PB Jati Wetan karena penggunaan dana pribadi.
    Dengan langkah-langkah pengolahan data yang ada, diperoleh hasil pengajuan proposal keolahragaan di Balai Desa Jati Wetan dengan perolehan dana optimal untuk kegiatan PB Jati Wetan. Dengan fokus para atlet penting sehingga dapat berlatih dengan tenang dan nyaman.
  2. Permasalahan yang ada di PB Jati Wetan, kerap sekali atlet malas ketika berlatih disebabkan lingkungan yang membuat atlet kehilangan semangat. Adanya atlet yang cenderung lebih memainkan gadget dan jarang mengikuti latihan berdampak buruk lingkup sosialnya.
    Diskriminasi terhadap atlet juga masih banyak terjadi, salah satunya, atlet merasa tingkat bermainnya belum mampu di antara yang lain, justru dikucilkan dan tidak diajak bermain.

Hasil penelitian ini dilengkapi dari wawancara dengan atlet,  yang dipaparkan melalui gambaran berikut ini:

  1. Dari subjek penelitian HAH ditemukan problem penelitian bahwa atlet bulu tangkis sering mengalami cemas, grogi yang menurunkan performa maksimal serta turunnya rasa percaya diri. Permasalahan yang dihadapi upaya Persatuan Bulutangkis Jati Wetan melakukan pembinaan mental atlet melalui mental training. Dari proses olah data yang ada digunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.
  2. Hasil yang diperoleh melalui latihan rutin yang dilakukan oleh PB Jati Wetan berupa kegiatan sparring antarteman atau klub bulu tangkis secara internal ternyata menambah pengalaman atlet dalam menumbuhkan kepercayaan diri dan menurunkan kecemasan serta grogi. Setelah dilakukan pembinaan dan pendampingan mental training melalui pemusatan perhatian dan relaksasi.
    Penggunaan pemusatan perhatian salah satu altlet yang diberikan instruksi memperhatikan sebuah gambar pemain bulu tangkis selama beberapa menit, kemudian diminta memejamkan mata. Setelah mata dibuka atlet menceritakan secara jelas dan baik.
    Pada penggunaan metode relaksasi selama beberapa pekan latihan yang diberikan streching, mengitari lapangan selama tujuh kali, mengatur tempo nafas, dengan ini atlet berhasil secara fisik, emosional dan mental. Selain itu, semakin sering berlatih akan semakin mantap dan siap untuk melakukan pertandingan.
  3. Masalah yang ada pada atlet PB. Jati Wetan, kerap sekali atlet malas ketika berlatih karena lingkungan yang membuat atlet kehilangan semangat berlatih. Lalu ada atlet yang cenderung lebih memainkan gadget dan jarang mengikuti latihan dan itu akan berdampak buruk lingkup sosialnya.
    Diskriminasi terhadap sebuah atlet juga masih banyak terjadi, tentunya pada kasus ini ada salah satu atlet yang merasa tingkat bermainnya belum mampu di antara yang lain, justru dikucilkan dan tidak diajak bermain.

Simpulan

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan peneliti kepada atlet dan pelatih di PB Jati Wetan, Atlet Bulutangkis sering mengalami cemas, grogi sehingga menurunkan performa maksimal dan turunnya percaya diri.

Peneliti melakukan pembinaan serta pendampingan mental training kepada atlet saat berlatih dengan menggunakan teknik pemusatan perhatian dan relaksasi. Setelah dilakukan mental training kepada atlet PB Jati Wetan, hal tersebut dapat menambah pengalaman atlet sehingga menumbuhkan kepercayaan diri dan menurunkan kecemasan serta grogi saat bertanding.

Saran

A. Saran untuk Persatuan Bulutangkis Jati Wetan

Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, saran yang dapat diberikan yaitu bagi atlet bulutangkis yang memiliki rasa cemas daan grogi ketika bermain harus menjadi perhatian bagi pelatih untuk bisa meningkatkan performa melalui penerapan mental training dengan metode pemusatan perhatian dan relaksasi.

B. Saran untuk Atlet Persatuan Bulutangkis Jati Wetan

Untuk atlet PB Jati Wetan agar lebih giat saat latihan, lebih serius serta memperhatikan sistematika latihan yang baik, saling mendukung satu dengan lainnya tanpa mencemooh teman yang memiliki performa kurang bagus agar tidak membuat mental teman yang lain down.

 

Penulis:

  1. Syarif Arrasyid
  2. Fatma Nur Afifah

Mahasiswa Psikologi, Universitas Muria Kudus

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Referensi

Nugroho, Setio. 2016. Manajemen Persatuan Renang Seluruh Indonesia Kabupaten Cilacap.Jurnal Pendidikan Unsika. Vol.4 No.2.

Sin, T. H. (2016). Persiapan mental training atlet Dalam menghadapi pertandingan. Jurnal performa olahraga1(01), 61-73.

Unesthal.1988. Systematic Training Of Mental Skill in Sport and Life. Delivered at The Seoul Olympic Scientific congress.

 

Lampiran

Pedoman Wawancara Pelatih

NO

Pertanyaan

Jawaban

1. Kapan berdirinya Persatuan Bulu tangkis Jati Wetan? Perkumpulan Bulu tangkis Jati Wetan berdiri sejak tahun 2017 di Kudus.
2. Maksud dari perkumpulam itu apakah dari masyarakat apa gimana Bu? Perkumpulan ini lahir atas prakarsa Kepala Desa Jati Wetan (Bp. Suyitno) bersama segenap guru SD 1 Jati Wetan. Di musyawarahkan ketika ada kegiatan POPDA dan turnamen SI PBSI juga turnamen antar klub di sekitar wilayah Kudus.
3. Untuk golongan usia dimulai dari berapa Bu? Untuk usia di mulai dari 7- 18 tahu  yang ikut di Persatuan Bulu tangkis Jati Wetan.
4. Untuk jadwal latihan dimulai hari apa sampai apa Bu? Jadwal latian Persatuan Bulu tangkis ini hari Senin sampai minggu, yang hari Minggu itu latihan privat.
5. Maksudnya latihan privat itu apa Bu? Latihan privat itu bagi anak- anak yang merasa kurang dengan jadwal latihan di hari senin sampai sabtu, sehingga si anak nambah jadwal latihan sendiri.
6. Lah untuk masalah pendanaan Persatuan Bulu tangkis ini berasal dari mana Bu? Masalah dana ini awalnya pribadi saya sendiri, lambat laun saya mengajukan  proposal keolahragaan di Balai Desa Jati Wetan.
7. Untuk pembinaan atlet ini gimana Bu? Di Persatuan Bulu tangkis ini dalam melakukan pembinaan atlet kita melakukan latian rutin, pertama kita mengajarkan latihan dasar yaitu teknik menampel, belajar menampel ini bisa sampai dilakukan dalam waktu satu bulan.
8. Terus saat udah bisa nampel gimana Bu? Sesudah bisa nampel lalu kita ajarkan teknik gerak pengambilan bola, seperti menerima semesh, begen, dan saat menerima servis.
9. Ibu Handayani sendiri berprofesi sebagai apa sekarang? Saya sekarang menjadi kepala sekolah di SD 1 Jati Wetan
10. Apa yang sudah pernah dicapai Persatuan Bulutangkis ini Bu? Kita pernah juara di ajang turnamen antarklub di Kudus.

 

Pedoman Wawancara Subjek

No

Pertanyaan

Jawaban

1. Boleh jelaskan tentang biodatamu? Nama : Hafizh Al Habsyi

TTL   : Sungailiat, 7 September 2008

2. Sudah berapa lama ikut Persatuan Bulutangkis Jati Wetan? Saya di Persatuan Bulu tangkis ini sudah 4 tahun di sini
3. Bagaimana awalnya kamu masuk di Persatuan Bulu tangkis ini? Waktu itu saya ikut audisi di Djarum Kudus bersama pelatih asal Kudus, ketika saya gagal di audisi itu, saya kemudian diminta atau disarankan untuk masuk di Persatuan Bulutangkis Jati Wetan, karena pelatih saya kenal dengan ketua Persatuan Bulutangkis Jati Wetan.
4. Apa alasan kamu masuk di Persatuan Bulu tangkis ini? Saya berpikir untuk berkarir di pulau Jawa akan bisa membuat saya lebih maju dan bisa jadi pemain yang sukses.
5. Apa yang kamu rasakan setelah masuk di Persatuan Bulu tangkis ini? Saya merasa senang dan bangga, karena di sini banyak orang yang mensupport saya
6. Bagaimana tanggapan keluargamu? Orang tua mensupport dan mendukung saya
7. Apa kamu pernah latihan di Persatuan Bulu tangkis lain? Iya pernah, dulu saya ikut Persatuan Bulu tangkis di Bandung, tapi saya tidak betah dengan Persatuan Bulu tangkis tersebut
8. Kenapa kamu tidak betah di Persatuan Bulu tangkis  tersebut? Jadi saya diperlakukan dengan tidak adil dengan para senior.
9. Diperlakukan tidak adil seperti apa? Saya dibully verbal maupun non verbal
10. Bagaimana proses keluar dari klub yang di Bandung itu? Untuk proses keluar saya mendapat pinalty membayar 1,5 juta agar bisa keluar dari klub tersebut
11. Siapa yang paling berjasa untuk karir kamu? Orang tua, karena selalu mensupport saya dalam kondisi apapun dan di mana pun
12. Apa nasihat yang sering diberikan oleh pelatihmu? Selalu memberikan motivasi dan support ketika saya berlatih
13. Apa kamu belajar hal yang berguna buat kehidupanmu di luar atlet? Contohnya? Disiplin, mandiri, dan jangan cepat putus asa dalam menanggapi berbagai persoalan hidup
14.  Menurutmu apakah masyarakat mendukung perkembangan Bulu Tangkis di Indonesia? Sangat mendukung karena dengan olahraga Bulu tangkis yang berkembang dengan pesat akan lebih cepat mengharumkan nama Indonesia
15. Bagaimana kamu melihat peran orang tua dan keluarga ? Selalu berkomunikasi saat waktu sengang

 

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI