Apa Arti Tanda Segitiga Berkode Unik 1-7 pada Kemasan Plastik?

Kemasan merupakan hal yang paling penting pada industri makanan dan minuman, karena dari kemasan kita bisa tahu informasi produk, memberikan kemudahan dan keamanan pada produk pangan.

Salah satu jenis kemasan yang paling banyak digunakan yaitu kemasan plastik terutama untuk produk makanan dan minuman.

Banyaknya penggunaan kemasan plastik ini dikarenakan plastik mudah dicetak dan dibentuk, bersifat lentur hingga kaku, ringan, ketahanan terhadap benturan bagus, trasparan, dapat dicetak dan diwarnai dengan biaya yang rendah serta dapat didaur ulang.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Pandemi Membawa Berkah! Diet Plastik di Indonesia Berhasil

Selain kelebihan yang dimiliki tadi kemasan plastik juga memiliki kekurangan yaitu tidak tahan panas dan mudah terbakar, bersifat permeable mudah menyerap gas dan uap air, dan tidak cocok untuk produk yang rentan terhadap sinar UV.

Pada kemasan plastik kita harus mengetahui maksud dari kode unik yang terdapat pada kemasan plastik tersebut supaya kita bisa tahu sifat dan jenis kemasan yang cocok untuk produk makanan dan juga untuk memudahkan kita mendaur ulang kemasan plastik tersebut.

Banyak masyarakat yang masih menyalahartikan maksud dari tanda segitiga dengan kode jenis kemasan plastik seperti angka 1 diartikan sekali pakai dan angka 2 diartikan 2 kali pakai dan seterusnya. Padahal maksud dari kode segitiga berangka 1-7 pada kemasan tersebut untuk membedakan jenis plastik yang digunakan sehingga kita bisa membedakan mana kemasan yang bisa dipakai berkali-kali, mana kemasan yang tahan panas dan juga mana jenis kemasan yang hanya bisa di pakai sekali saja.

Baca juga: Efektifkah Aksi Diet Plastik di Indonesia?

Apabila kita tidak memperhatikan kode jenis kemasan dengan baik maka hal tersebut dapat membahayakan kesehatan tubuh.

Untuk lebih jelasnya mari kita lihat penjelasan dari BPOM RI tentang maksud dari kode jenis kemasan plastik :

1. Polietilena Tereftalat (PET)

Kemasan plastik ini terdapat simbol segitiga dan ada angka 1 di dalamnya. Hal tersebut menandakan bahwa bahan dasar plastik jenis PET lah yang digunakan. Secara ilmiah, jenis bahan plastik PET memiliki ciri yang jernih, tahan larut, kedap, dan kuat.

Penggunaan plastik dengan bahan ini biasanya terdapat pada botol minuman, minyak goreng, selai kacang, kecap, sambal dan tray biskuit.

Jenis kemasan ini relative aman sebagai kemasan pangan akan tetapi disarankan sekali pakai saja dan sangat tidak disarankan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, karena akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik.

2. HDPE (High Density Polyethylene)

Jenis plastik yang memiliki kode simbol segitiga dan ada angka 2 didalamnya. Plastik HDPE memiliki sifat keras hingga fleksibel, tahan terhadap bahan kimia dan kelembapan, dapat ditembus gas, permukaan berlilin, dan melunak pada suhu 75˚C.

HDPE ini banyak digunakan untuk botol kemasan seperti botol susu cair dan jus, tutup plastik, kantong plastik belanja, dan wadah es krim. Untuk plastik yang menggunakan bahan HDPE disarankan hanya bisa sekali pakai sehabis itu diganti, hal ini berkaitan dengan keamanan dan kesehatan.

Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Tubuh saat Virus Corona atau Covid-19 Tertular

3. PVC (Polyvinyl Chlorida)

Kemasan PVC yaitu memiliki simbol segitiga dan ada angka 3 di dalamnya. Umumnya bahan plastik jenis ini banyak digunakan pada peralon pipa yang disebut dengan pipa PVC. Sifatnya kuat dan keras.

Bahan PVC sangatlah berbahaya bagi kesehatan dan sulit didaur ulang sehingga pengaplikasiannya tidak boleh yang berhubungan dengan makanan dan minuman, karena bisa menimbulkan penyakit serius diantaranya, seperti kerusakan hati dan juga ginjal, hal ini dikarenakan pada pembuatan PVC ditambahkan berbagai bahan tambahan yang perlu di waspadai.

4. LDPE (Low Density PolyEthylene)

Jenis bahan plastik LDPE digambarkan dengan segitiga dan angka 4 di dalamnya. Terbuat dari bahan termoplastik dengan keuntungan bahan yang kedap air, permukaan yang seperti lilin, dan dapat tembus cahaya menjadikannya sangat tepat bila digunakan untuk plastik pembungkus barang ataupun makanandan melunak pada suhu 70˚C.

Jenis bahan plastik yang satu ini tergolong cukup baik sehingga dapat digunakan sebagai plastik kemasan pembungkus barang, makanan, ataupun minuman.

5. PP (Polypropylene)

Bahan plastik dengan lambang segitiga nomor 5 di dalamnya ini aman dan tidak beraksi terhadap bahan kimia.

Polypropylene memiliki sifat keras tapi fleksibel, kuat, permukaan berlilin, tidak jernih tapi tembus cahaya, tahan terhadap bahan kimia, panas dan minyak dan melunak pada suhu 104˚C.

Beberapa aplikasinya yaitu untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum, pembungkus biscuit, kantong keripik kentang, gelas air mineral, sedotan, lunch box, botol susu dan terpenting botol minum untuk bayi. Jenis kemasan ini relatif aman sebagai kemasan pangan.

Baca juga: Cara Mengirim Berita, Artikel dan Tulisan dan ke Media Online: 100% Terbit!

6. PS (Polystyrene)

Polystyrene dilambangkan dengan segitiga bernomor 6 di dalamnya. Polystyrene memiliki sifat jernih seperti kaca, kaku, getas, terpengaruh lemak dan pelarut, mudah dibentuk dan melunak pada suhu 95˚C.

Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Untuk keamanan, sangat disarankan menghindari penggunaan plastik dari jenis bahan PS (Polystyrene) karena berpotensi merusak jaringan syaraf otak dan hanya boleh digunakan 1 kali saja untuk kemasan makanan dan juga minuman.

7. Other

Untuk kode kemasan yang dilambangkan dengan segitiga bernomor 7 di dalamnya merupakan kombinasi dari beberapa jenis plastik yaitu ABS (acrylonitrile butadiene styrene), SAN (styrene acrylonitrile), PC (polycarbonate), dan Nylon.

Kemasan Polycarbonate (PC), memiliki sifat yang keras, jernih, dan secara termal sangat stabil. Penggunaan untuk jenis kemasan ini biasanya terdapat pada galon air minum, botol susu bayi, dan peralatan makan bayi.

Perlu diwaspadai adanya susa bahan dasar Bisphenol-A (BPA) yang dapat menyebabkan gangguan pada sistem endoktrin pada laki-laki serta pada wanita akan mengakibatkan gangguan mentruasi. 

SANdan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan. Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa.

Penulis: Adimah
NIM: F2501212050
Mahasiswa Program Studi Ilmu Pangan nstitut Pertanian Bogor (IPB) University

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI