Halo para penikmat film! Anda pasti selalu aktif mencari tahu informasi tentang film terbaru yang akan rilis, mulai dari para pemain, trailer, behind the scene bahkan sampai ke gosip-gosipnya.
Penikmat film memiliki berbagai macam alasan untuk menonton film favorit mereka di sinema daripada melalui streaming.
Para penikmat film ingin merasakan sensasi jernihnya grafis special effects atau suara bergema yang dihasilkan oleh sistem Dolby Digital. Sistem ini menjadi standar di semua sinema.
Seorang penikmat film sejak jauh hari akan mereservasi kursi di sinema. Tentunya hal ini dilakukan demi mendapatkan pengalaman megah dari menonton film. Akan tetapi, perlu diingat bahwa hal tersebut hanyalah sensasi pelengkap dari pengalaman menonton di sinema.
Semua film bisa memiliki grafik yang realistis atau efek suara yang tajam, namun indikator utama berhasil atau tidaknya sebuah film adalah plot ceritanya.
Pernahkah Anda merasa mampu menebak alur cerita dari film yang sedang anda tonton? Nyatanya alur cerita sebuah film bisa kita prediksi pada film dengan genre tertentu.
Genre adalah istilah klasifikasi yang dapat memberikan gambaran jenis cerita yang dipakai dalam sebuah film. Beberapa contoh jenis genre yang ada adalah : action, thriller, comedy, romance, sci fi, fantasy, dan lainnya.
Setiap film mempunyai minimal satu genre dasar yang menggambarkan kerangka besar cerita yang terjadi dalam sebuah film. Seperti contoh, film thriller akan selalu bermula dengan perkenalan tokoh utama menjalani kehidupan sehari-hari mereka.
Plot asli dari cerita akan dimulai ketika konflik utama cerita muncul ketika bahaya maut melanda kehidupan para tokoh, sehingga memaksa mereka untuk bisa bertahan hidup hingga akhir cerita. Yang menjadi pembeda dari genre thriller dengan lainnya ada pada penekanan dua aspek, yaitu horornyasuasana suram yang dihadapi, kemudian digabung dengan drama action di mana para tokoh harus berjuang untuk bisa selamat hingga akhir film nanti.
Melihat contoh kerangka cerita tersebut, Anda dapat melihat pola yang melekat dengan penyusunan cerita jenis tertentu. Setelah menyaksikan bermacam film dengan genre yang serupa, Anda akan bisa mengingat semua pola cerita yang sesuai.
Kini banyak orang di forum online menyatakan bahwa jenis genre dari sebuah film sudah bisa menggambarkan plot sebuah film. Baik dari segi struktur ceritanya seperti awal, pertengahan, lalu akhir plot yang sama telah dipakai dalam banyak film sampai sudah bisa dilacak masing-masing polanya.
Plot cerita itu diharapkan banyak orang agar bisa menjadi wow faktor yang bakal diingat, tetapi jika alur cerita yang sama atau mirip-mirip sudah sering terulang lagi di film lain dengan genre serupa maka akan terasa jenuh dan membosankan.
Para produser film berusaha untuk menghindari kebosanan tersebut, sehingga dibuat berbagai macam alur plot yang cocok untuk pasar.
Ada argumen dari beberapa penonton bahwa sebuah plot yang mudah ditebak itu tidak menjadi masalah, asalkan konsep dari film tersebut dibuat unik alur ceritanya walau dengan genre yang sama.
Contoh film Mission Impossible yang sudah diroduksi sampai film ke tujug, dikenal sebagai cerita spionase yang alurnya mirip dengan puluhan film spionase lainnya. Namun yang menjadi pembeda dan sekaligus daya tarik tersendiri dari film Mission Impossible itu adalah aksi yang dilakukan aktornya sendiri.
Normalnya aksi bahaya yang dilakukan pemain utama film seperti ini akan digantikan oleh aktor pengganti atau stunt double untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan.
Mission Impossible justru mengambil langkah yang berani dimana para aktornya melakukan semua aksi bahaya tanpa aktor pengganti khusus adengan tersebut. Hal ini tentu sepadan dengan mahalnya biaya produkdi film tersebut, seperti efek film bahkan sampai bayaran mahal para aktornya.
Tidak heran mengapa hingga kini si tokoh utama bernama Tom Cruise yang berperan sebagai Ethan Hunt tetap dipakai, selain dikenal sebagai aktor yang luar biasa juga dikarenakan tingkat resiko yang tinggi saat memerankan aksi bahaya di film tersebut.
Seperti telah diketahui, film Mission Imoposible yang pertama hingga yang terakhir dirilis dilakukannya sendiri tanpa stunt douible.
Itulah salah satu alasan mengapa ditengah banyaknya film bergenre spionase, Mission Impossible tetap menjadi salah satu series sukses yang tetap bertahan dan berkesan mendalam bagi para movie mania.
Penulis: Ernesto Rio Mahliganri Maatita (2440102700)
Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Kampus Bina Nusantara Malang
Daftar Pustaka
Originality: Outrun Tired, Predictable Storylines
Predictable storylines – The New ‘Hype’
Why can I generally predict the plot of most movies and stories?