Aplikasi Metode OMAX untuk Mengukur Produktivitas

Opini
Ilustrasi: istockphoto

Produktivitas ialah perbandingan antara total pengeluaran pada waktu tertentu dibagi dengan total masukan yang didapatkan. Saat ini produktivitas di seluruh bidang industri memiliki posisi penting karena berkenaan dengan laba yang akan diperoleh industri tersebut tak terkecuali agroindustri.

Sebagai salah satu bidang industri yang memiliki fokus untuk mentranformasikan hasil pertanian sebagai input menjadi berbagai macam produk jadi, produktivitas produksi pada bidang ini menjadi sangat penting agar perusahaan bisa terus bertahan di era bisnis yang semakin maju.

Perusahaan akan memperoleh berbagai manfaat bilamana melaksanakan pengukuran produktivitas. Berbagai manfaat yang bisa diperoleh di antaranya: 1. Bisa dinilai efisiensi konversi masukan agar produktivitas meningkat melalui efisiensi penggunaan masukan; 2. Target produktivitas masa depan yang sudah direncanakan bisa dimodifikasi sesuai hasil yang didapatkan; 3. Bisa dijadikan sebagai pembanding dengan industri sejenis terkait produktivitas yang dicapai; 4. Dapat memicu semangat seluruh elemen perusahaan untuk terus memperbaiki kinerja dan lain sebagainya.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Metode Tepat dalam Mengelola Persediaan Bahan Baku pada Industri Makanan dan Minuman

Metode yang bisa diaplikasikan dalam mengukur produktivitas cukup beragam salah satunya Objective Matrix atau biasa dikenal dengan OMAX. Metode ini banyak diaplikasikan dalam pengukuran karena beberapa keunggulannya.

Keunggulan pertama pengukurannya tergolong sederhana dan tidak sulit dipelajari, kedua data-data yang digunakan gampang untuk dikumpulkan, dan yang terakhir hampir melibatkan seluruh elemen dalam perusahaan.

Pengaplikasian metode ini dilandasi oleh struktur dasar sehingga memudahkan perusahaan ketika mengukur.

Struktur tersebut terdiri atas beberapa komponen seperti kriteria yang dilibatkan, performa yang didapatkan, skor yang terdiri atas 11 tingkatan mulai dari 0-10, indikator yang di dalamnya ada skor, bobot, dan nilai, dan yang terakhir indeks. Berikut gambar struktur dasar OMAX:

Sumber: Rahmi et al. (2013).

Langkah yang harus dilakukan ketika mengukur menggunakan metode OMAX sedikitnya terdapat 6 langkah.

Langkah pertama menentukan tujuan yang diharapkan, langkah kedua yaitu memilih kriteria apa saja yang akan dilibatkan dalam proses pengukuran, apabila telah dipastikan kriteria yang dilibatkan selanjutnya dicari rasio untuk kriteria-kriteria yang dilibatkan.

Baca Juga: Ketika Indonesia dan WTO Bertarung: Menggali Dampak Kekalahan Indonesia dalam Perselisihan Nikel yang Mengancam Industri Pertambangan

Langkah keempat yang perlu dilakukan yaitu menentukan sasaran serta interval, selanjutnya mencari skor, bobot, dan juga nilai pada matrix, serta yang terakhir menghitung indikator dan juga indeks produktivitas.

Penulis: Abiyyu Yazid Hilal
Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya

Editor: Ika Ayuni Lestari     

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Daftar Pustaka

Rahmi GD, Bakar A, Desrianty A. 2013. Analisis Peningkatan Produktivitas di Lantai Produksi dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX). Jurnal Online Institut Teknologi Nasional 1(1): 33-44.

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI