Dampak Serius Penurunan Kinerja Tenaga Kesehatan, Bagaimana Strategi untuk Meningkatkannya?

Young serious overworked, male mature health care worker sitting looking down very sad

Tenaga Kesehatan merupakan kunci penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia, penting bagi pemberi layanan kesehatan untuk mewaspadai akan penurunan kinerja tenaga kesehatan.

Penurunan kinerja secara terus-menerus akan memberikan dampak yang cukup besar terhadap penurunan prestasi organisasi, penurunan pendapatan fasilitas kesehatan dan juga menurunkan kepuasan pasien dan pelanggan.

Dalam sebuah penelitian terkait kinerja perawat di Puskesmas Baranti dan Puskesmas di daerah Kabupaten Sidenreng Rappang cukup baik yaitu sebesar 94,7% dan sisanya menyatakan kurang baik yaitu hanya 5,3%.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Peran Perawat dalam Penanganan Masalah Kesehatan Diabetes

Kurangnya kinerja perawat tersebut disebabkan masih kurangnya pelatihan yang diikuti perawat, gaji yang belum mencukupi kebutuhan perawat dan masih kurangnya motivasi yang diberikan pimpinan kepada perawat (Irfan, 2013).

Banyak sekali faktor-faktor yang menyebabkan penurunan kinerja tenaga kesehatan, baik dalam tingkat individu maupun organisasional. Tiap individu tentunya memiliki latar belakang, demografi dan psikologis yang berbeda-beda.

Pada tingkat individual, organisasi tidak dapat melakukan perubahan secara signifikan karena sulit untuk mengubah aspek individual karena membutuhkan waktu yang cukup lama.

Pada faktor organisasi dipengaruhi oleh kepemimpinan di dalam organisasi, bagaimana desain pekerjaan, sumber daya manusia, struktur organisasi dan imbalan yang didapatkan oleh tenaga kesehatan.

Pada tahap sumber daya, organisasi harus mampu membantu dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan tenaga kesehatan dengan memberikan pendidikan dan pelatihan.

Pelatihan dimaksudkan untuk membantu dalam meningkatkan kemampuan pegawai melaksanakan tugas pada saat ini dengan jangka waktu yang lebih singkat, sedangkan pendidikan lebih berorientasi pada peningkatan produktivitas kerja pegawai di masa mendatang dengan jangka waktu yang lebih panjang.

Pendidikan dan pelatihan merupakan aspek yang penting dan krusial dalam meningkatkan kinerja tenaga kesehatan agar dapat menghindari kemungkinan-kemungkinan penurunan prestasi organisasi, pendapatan dan kepuasan pasien pada saat ini dan masa depan.

Baca Juga: Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Area Perkantoran

Banyak sekali manfaat-manfaat yang diperoleh dari diadakannya pendidikan dan pelatihan, yaitu: meningkatkan kualitas dan kuantitas produktivitas, mengurangi waktu belajar yang diperlukan karyawan untuk mencapai standar-standar kinerja yang ditentukan, menciptakan sikap loyalitas dan kerjasama yang lebih menguntungkan, memenuhi persyaratan perencanaan sumber daya manusia, mengurangi jumlah dan biaya kecelakaan kerja, membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan pribadi mereka (Simamora, 2010).

Penting bagi organisasi yang menaungi tenaga kesehatan untuk mengatur, mengarahkan dan meningkatkan kinerja sumber daya manusia dengan meningkatkan aspek kemampuan dan keterampilan tenaga kesehatan.

Hal ini dapat didukung dengan memberikan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan sesuai dengan satuan tugas yang diberikan. Pendidikan dan pelatihan bagi karyawan dapat dilaksanakan dengan rentang waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan pelatihan dan pendidikan sesuai dengan kebutuhan.

Penulis: Nabella
Mahasiswa Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Editor: Ika Ayuni Lestari

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI