Digital Marketing sebagai Upaya Menarik Konsumen Saat Lockdown di Era Pandemi Covid-19, Bagaimana Caranya?

digital marketing

“Take a risk and keep testing, because what works today won’t work tomorrow, but what worked yesterday may work again.” – Amrita Sahasrabudhe.

(Ambil risiko dan teruslah menguji, karena apa yang berhasil hari ini tidak akan berhasil besok, tetapi apa yang berhasil kemarin (bisa jadi) dapat berhasil lagi)

Kutipan di atas bermakna bahwa kita sebagai manusia harus selalu berani mencoba dengan hal baru dan siap menghadapi resiko kedepannya. Tidak ada salahnya kita mencoba metode marketing dalam bisnis kita, salah satunya adalah digital marketing.

Bacaan Lainnya

Digital marketing adalah kegiatan untuk memasarkan barang atau jasa yang ditargetkan, terukur, dan interaktif dengan menggunakan teknologi digital. Yang membedakan digital marketing dengan pemasaran pada umumnya adalah perangkat yang digunakan.

Menurut Chaffey dan Chadwick (2016:11), Dedi Purwana (2017:2) Jadi pada dasarnya digital marketing merupakan kegiatan pemasaran yang menggunaan media digital dengan menggunakan internet yang memanfaatkan media berupa web, social media, e-mail, database, mobile/wireless dan digital tv guna meningkatkan target konsumen dan untuk mengetahaui profil, perilaku, nilai produk, serta loyalitas para pelanggan atau target konsumen untuk mencapai tujuan pemasaran.

Baca juga: Mahasiswa Universitas Nusa Mandiri Sosialisasi Digital Marketing & Pemanfaatan E-Commerce di Desa Silado

Kebijakan Lockdown di saat Pandemi Covid-19 dan Dampaknya

Pandemi Covid-19 merupakan musibah secara global. Pandemi telah banyak merugikan berbagai sektor di dunia, salah satunya adalah sektor ekonomi.

Lockdown merupakan salah satu alternatif untuk meminimalisir pandemi Covid-19. Namun, kita ketahui sendiri bahwa lockdown merupakan penutupan akses untuk masuk maupun keluar area. Dengan diberlakukaknnya sistem tersebut sangat berdampak besar terhadap sektor ekonomi di Indonesia.

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berada dalam guncangan ekonomi yang begitu hebat yang disebabkan sistem pembatasan area atau Lockdown.

Di Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang Jawa Tengah terdapat salah satu UMKM yaitu Warung Makan Bu Rin, yang terdampak dengan adanya kebijakan lockdown dari pemerintah Indonesia sejak Maret 2020.

Sebelum adanya kebijakan lockdown, UMKM ini berhasil mendapatkan penghasilan kotor sekitar Rp 1.800.000/hari. Tetapi dengan adanya pandemi covid-19 di Indonesia maka diberlakukannya kebijakan lockdown yang menimbulkan dampak secara drastis terhadap UMKM tersebut. Penghasilan kotor yang diperoleh setelah lockdown hanya berkisar Rp 800.000/hari.

Baca juga: Mahasiswa UMM Ikut Andil Kembangkan UMKM Usaha Keripik Singkong dengan Digital Marketing

Peran Digital Marketing saat Kebijakan Lockdown di Era Pandemi Covid-19

Saat ini, digital marketing sangat berperan penting dalam dunia bisnis. Khususnya di saat pandemi Covid-19 ini, orang-orang sempat kesulitan untuk berbelanja.

Adanya digital marketing memudahkan konsumen untuk mendapatkan sesuatu yang mereka butuhkan. Digital marketing dinilai sangat penting karena membawa beberapa keuntungan bagi pengelola bisnis.

Contohnya seperti yang dilakukan oleh pemilik Warung Makan Bu Rin di Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Warung tersebut sempat mengalami penurunan jumlah konsumen saat pandemi Covid-19 sedang merebaknya, terutama ketika kebijakan lockdown diberlakukan.

Bu Rin memanfaatkan digital marketing sebagai upaya untuk meraup kembali jumlah konsumen seperti sebelum terjadinya pandemi. Cara-cara yang digunakan Bu Rin dalam mengupayakan Kembali jumlah konsumennya adalah dengan mendaftarkan warungnya di aplikasi Grab Food.

Dengan mendaftarkan warungnya di aplikasi multifungsi tersebut, akan membuat warungnya dapat dengan mudahnya dijangkau oleh konsumen. Setelah bergabung dengan aplikasi tersebut, terdapat perubahan yang cukup signifikan mengenai jumlah konsumen dan jumlah pendapatan yang dapat dikatakan meningkat.

Baca juga: Digital Marketing menjadi Solusi bagi Pebisnis di Masa Pandemi

Upaya yang telah dilakukan pemilik warung tersebut dinilai berhasil. Selain itu, pemilik juga berupaya mengembalikan jumlah konsumen dengan cara menambahkan titik lokasi di Google Maps.

Tujuannya adalah agar lebih mudah untuk dijangkau oleh pembeli dari luar daerah. Dari aplikasi tersebut, pemilik juga dapat melihat penilaian dari konsumen yang pernah berkunjung ke warungnya. Dengan adanya penilaian tersebut, pemilik dapat mengetahui apa saja yang harus dibenahi dari usahanya.

Tim Penulis:

  • Rahma Saqya Aini
  • Yogi Girda Dwiyanto
  • Farkhan Arrafi Mohamad
  • Azizatul Cholis Soliha
  • Patrick Dananjaya

Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya 2021/2022

Daftar Pustaka
Andy Prasetyo Wati, Jefry Aulia Martha, Aniek Indrawati, Digital Marketing, Malang: Edulitera
(Anggota IKAPI-No. 211/JTI/2019) Imprint PT. Literindo Berkah Karya, 2020.

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI