Setiap orang tentunya memiliki gaya belajar yang beragam dan hal itu dapat menjadi penentu cepat atau lambat proses penyerapan ilmu yang diajarkan. Oleh karena itu, guru dituntut untuk mengajar sesuai dengan karakteristik siswa yang dihadapinya, agar siswa dapat dengan mudah menyerap materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
Gaya belajar yang cocok dan sesuai akan memudahkan dalam memahami dan menyerap pelajaran. Mengajar adalah tentang bagaimana menghapus hambatan-hambatan untuk belajar dan memperkuat keingintahuan yang menjadi dasar tentang bagaimana dunia bekerja.
Kita sering mengalami kegagalan karena berbagai cara pembelajaran terjadi, kecepatan belajar yang tidak merata, atau kesalahpahaman tentang bagaimana belajar bisa terjadi. Belajar tentu akan terasa lebih nyaman dan menyenangkan jika kondisi fisik, psikis, dan juga lingkungan mendukung.
Baca Juga: Belajar dengan Efektif Melalui Metode Jigsaw
Hal ini berhubungan dengan gaya atau tipe belajar masing-masing orang. Setiap orang memiliki kenyamanan situasi belajar yang berbeda, sehingga hal tersebut menyebabkan terciptanya karakteristik gaya belajar.
Tingkatan seseorang dalam memahami pembelajaran juga berbeda. Ada yang cepat, sedang, dan lambat. Oleh karena itu, mereka seringkali menggunakan cara yang beragam untuk memahami sebuah informasi atau pembelajaran yang sama. Cara tersebut dinamakan dengan gaya belajar.
Terdapat tiga jenis gaya belajar yaitu, Visual (Visual Learners), Auditorial (Auditory Learners) dan Kinestetik (Kinesthetic Learners).
1. Visual
Gaya belajar ini mendapatkan informasi dengan cara melakukan kontak mata dengan apa yang dipelajari. Dalam gaya belajar visual, orang akan menggunakan indra mata dalam mengamati, menggambar, mendemostrasikan, serta membaca suatu media. Karakteristik orang dengan gaya belajar visual biasanya cenderung imajinatif karena dapat mengingat gambaran skenario yang kompleks melalui gambar ataupun video.
2. Auditorial
Orang dengan gaya belajar seperti ini lebih mengandalkan pendengaran dalam menangkap informasi. Tipe Auditorial akan lebih mudah mengikuti instruksi verbal dibandingkan dengan instruksi tertulis.
3. Kinestetik
Tipe pembelajar seperti ini cenderung aktif atau banyak melibatkan gerakan. Ia harus bereksplorasi dan mengoptimalkan fisiknya. Orang dengan gaya belajar seperti ini akan mudah mengingat suatu informasi dengan langsung mempraktikannya dibanding hanya mendengarkan atau membaca teori. Ia perlu menyentuh atau bergerak langsung terhadap objek.
Baca Juga: Pentingnya Metode Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Usia Dini
Setiap guru harus lebih berupaya untuk mengajar dengan strategi pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar siswa. Karena hal itu akan membantu siswa untuk mudah menyerap pembelajaran, memahami, dan mengingatnya dalam jangka waktu yang lama.
Dengan kata lain, gaya belajar dapat memaksimalkan kualitas belajar sehingga menjadi lebih optimal. Oleh karena itu, jika selama ini tujuan mengajar yang kita pahami adalah sebagai proses membantu siswa belajar, maka kita juga harus membantu mereka untuk memahami “Style of Learning”-nya.
Penulis: Devi Sriana Azizah
Mahasiswa Jurusan/ Prodi PGSD Universitas Muhammadiyah Malang
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi