Hakikat Manusia sebagai Individu dan Makhluk Sosial

Hakikat Manusia
Ilustrasi Makhluk Sosial (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

A. Hakikat Manusia

Hakikat manusia adalah seperangkat gagasan atau konsep yang mendasar tentang manusia dan makna eksistensi manusia di dunia. Pengertian hakikat manusia berkenaan dengan “prinsip adanya” (principe de’etre) manusia. Dengan kata lain, pengertian hakikat manusia adalah seperangkat gagasan tentang “sesuatu yang olehnya” manusia memiliki karakteristik khas yang memiliki sesuatu martabat khusus” (Louis Leahy, 1985).

Aspek-aspek hakikat manusia, antara lain berkenaan dengan asal-usulnya (contoh: manusia sebagai makhluk Tuhan), struktur metafisikanya (contoh: manusia sebagai kesatuan badan-ruh), serta karakteristik dan makna eksistensi manusia di dunia (contoh: manusia sebagai makhluk individual, sebagai makhluk sosial, sebagai makhluk berbudaya, sebagai makhluk susila, dan sebagai makhluk beragama).

Dalam menelaah hakikat hidup dan kehidupan, telah berkembang berbagai teori tentang terjadinya kehidupan. Teori-teori itu meliputi teori generasi spontan, teori penciptaan khusus, teori kosmozoik, dan teori naturalistik (Storer, Usinger, 1957: 206 – 206).

Bacaan Lainnya

1. Teori Generasi Spontan

Teori generasi spontan berkembang atas dasar “keyakinan” bahwa kehidupan secara berulang dan spontan berasal dari bahan-bahan tak hidup (from noliving materials by spontaneous generation). Secara spontan, tanpa sesuatu sebab apa pun, kehidupan tersebut terjadi.

Berdasarkan bukti percobaan-percobaan yang telah dilakukan, teori atau “keyakinan” tersebut sukar diterima. Dari percobaan yang telah dilakukan, dari bahan – bahan yang tak bernyawa sama sekali tidak dapat dihasilkan makhluk hidup.

2. Teori Penciptaan Khusus

Teori penciptaan khusus dilandasi oleh kepercayaan orang – orang primitive bahwa “hidup dan kehidupan diciptakan oleh kekuatan supernatural”. Penciptaan tersebut terjadi, baik hanya satu kali maupun berulang – ulang dengan interval tertentu melalui spesies yang terpisah – pisah. Kepercayaan atas penciptaan khusus ini hanya berkembang sangat terbatas pada kelompok orang yang pemikirannya masih sederhana.

3. Teori Kosmozoik

Menurut teori kosmozoik, protoplasma dalam bentuk unsur kehidupan yang sangat sederhana, “mungkin” telah sampai ke planet bumi secara kebetulan berasal dari sumber di alam raya atau ruang angkasa. Dari peristiwa ini, berkembaglah kehidupan di muka bumi ini.

4. Teori Naturalistik

Menurut teori naturalistic, secara bertahap kehidupan itu terjadi setelah suasana lingkungan membentuk habitat dengan segala unsurnya. Kemudian, makhluk hidup secara bertahap pula, dan berkesinambungan berkembang mulai dari yang paling sederhana sampai ke yang paling kompleks – sempurna seperti yang kita saksikan dewasa ini.

Baca juga: Manusia sebagai Hamba dan Makhluk Sosial

 

B. Manusia sebagai Individu

Manusia sebagai individu merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, memiliki perbedaan yang membuatnya unik dan memiliki otonomi. Manusia terdiri atas dua subsistem, yaitu subsistem jasmani dan subsistem rohani, yang tidak dapat dipisahkan.

Secara biologis, manusia memiliki keutuhan fisik yang sama dengan makhluk hewan tingkat tinggi, tetapi secara psikologis, manusia sangat berbeda. Manusia dilengkapi dengan potensi psikologis yang unik yang berkembang dan dapat dikembangkan, menjadikannya unik di antara makhluk lainnya.

Pada perjalanan hidup sampai umur kematangan tertentu, seorang manusia (individu) akan menjadi pribadi, yaitu individu yang dilengkapi kepribadian.

Kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi biopsikofisikal (fisik dan psikis) sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan.

Seorang individu merupakan hasil dari perpaduan antara faktor genotipe dan fenotipe. Faktor genotipe mencakup warisan genetik yang dimiliki individu sejak lahir, sementara fenotipe mencakup sifat, karakter, atau kualitas yang dipengaruhi oleh lingkungan, baik itu lingkungan sosial dan budaya maupun lingkungan alam. Sebagai individu, manusia adalah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara aspek fisik dan rohaninya.

Setiap manusia memiliki perbedaan yang membuatnya unik, mulai dari postur tubuh, kemampuan berpikir, minat dan bakat, hingga dunianya dan cita-citanya. Setiap individu memiliki pengalaman hidupnya sendiri dan tujuan hidup yang unik pula.

 

C. Manusia sebagai Makhluk Sosial

Kata sosial berasal dari bahasa inggris yaitu society asal kata socius yang berarti kawan. Selanjutnya yang dimaksud dengan sosial adalah segala sesuatu mengenai masyarakat dan kemasyarakatan.

Sedangkan, menurut Soedjono Soekanto, sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi.

Dalam keluarga, terjadi proses “sosialisasi” yaitu proses pengintegrasian individu ke dalam kelompok sebagai anggota kelompok yang memberikan landasan sebagai makhluk social.

Keluarga merupakan “Lembaga Pendidikan” bagi individu yang membawanya ke dalam suasana yang makin mandiri. Keluarga merupakan lembaga yang sangat bermakna dalam menciptakan serta membina individu menjadi makhluk sosial.

Setiap individu berada dalam konteks sosial yang dikenal sebagai masyarakat. Masyarakat adalah sekelompok manusia yang terhubung satu sama lain, memiliki kesinambungan yang relatif lama, dan didasarkan pada perhatian dan tujuan bersama.

Baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari masyarakat, manusia diharapkan memiliki semangat “kewiraan” yang mencakup keberanian, kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab.

 

Penulis:

  1. Neng Astry Mediana
  2. Tia Norma Wulan
  3. Dr. Lukman Nulhakim, M.Pd
  4. Dr. Rudi Haryadi, M.PFis

Mahasiswa S2 Teknologi Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi  

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI