Keluh Kesah seorang ‘Pemuda’ Lampung

Influencer
Ilustrasi Influencer (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Baru-baru ini, seorang influencer TikTok asal Lampung menjadi viral usai mengunggah video mengkritik pemerintah Lampung.

Video tersebut menjadi viral setelah dirinya mengungkapkan keprihatinannya sebagai warga Lampung, video berjudul “Kenapa Lampung Tidak Maju” menjelaskan lambatnya pembangunan infrastruktur daerah.

Ia juga kecewa dengan keadaan Lampung yang menurutnya tidak maju di beberapa sektor, terutama pendidikan, birokrasi dan pertanian.

Bacaan Lainnya

Ia juga menyoroti pembangunan kota baru di Lampung Selatan yang menelan biaya miliaran rupiah, namun mandek. Video tersebut tersebar diberbagai platform media sosial seperti Youtube, Twitter, Instagram dan TikTok.

Video tersebut mendapat tanggapan dari berbagai kalangan, salah satunya dari warganet yang mendukung kegiatan kritisnya, tidak hanya itu, tanggapan negatif pun Ia dapat dari seorang pengacara Lampung yang tak terima atas video yang pemuda itu buat.

Ia melaporkan sang influencer ke Polres Lampung atas kritikan video tersebut. Ia dituduh menyebarkan ujaran kebencian yang mengandung SARA terhadap pemerintah Lampung.

Selain itu, sang pengacara juga keberatan dengan kata-kata influencer, kata-kata “DAJJAL”, yang menurutnya tidak pantas keluar dari mulut seorang influencer yang berpendidikan.

“DAJJAL” yang disinggung oleh pengacara ketika influencer memperkenalkan dirinya di awal Video. Dia mempermasalahkan kata-kata influencer dan dia segera melaporkannya.

Selain itu, sang influencer pun langsung mendapat berbagai ancaman dari orang tak dikenal karena video dan kata-kata yang dibuatnya.

Dalam video lainnya, sang influencer mengungkapkan bahwa “DAJJAL” adalah konotasi atau kata-kata yang mengandung arti kiasan atau bukan kata-kata sebenarnya. Itu bukan penghinaan.

Sejumlah pihak meminta polisi menutup kasus tersebut, seperti disampaikan anggota Pansus DPR III Taufik Basari dalam cuitannya. Ia mengaku mengirimkan pesan khusus kepada Kapolda Lampung untuk memberitahukan viralnya kejadian ini.

Tidak perlu mengikuti proses pengadilan. Netizen mengatakan bahwa kritik influencer adalah fakta yang aktual dan informasi yang benar.

Polda Lampung sebelumnya mengatakan bahwa keberatan untuk menutup kasus ini, mereka tidak dapat menghentikan persidangan tanpa alasan yang jelas.

Namun, pihaknya mengedepankan asas praduga tak bersalah dalam laporan tersebut. Ia juga menyebut Polda Lampung memutuskan untuk melanjutkan.

Penanganan kasus tersebut sesuai dengan Peraturan Dirjen Polri Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penanggulangan Operasional Tindak Pidana. Namun beberapa hari kemudian, Badan Reserse Kriminal mengadakan konferensi pers.

Polda Lampung Donny Arief Praptomo mengatakan polisi resmi menutup kasus video viral ini, alasannya setelah menangani kasus dan mendengar pendapat ahli, laporan tersebut tidak sesuai dengan ciri-ciri tindak pidana.

Chudry Sitompul, pakar hukum dari Universitas Indonesia menjelaskan, dalam menyelidiki suatu tindak pidana, polisi mendasarkan pada dua hal, yaitu locus delicti atau tempat terjadinya kejahatan dan tempus delicti atau waktu terjadinya kejahatan locus delicti terpenuhi.

Namun, Tempus delicti tidak berada di bawah yurisdiksi Indonesia. Agar laporan ini sampai ke tahap investigasi, polisi harus melakukan upaya pro-Justice dengan memanggil tersangka ke Australia.

Ini menjadi masalah karena undang-undang dalam negeri Indonesia tidak mencakup orang asing, kecuali kejahatan trans-kejahatan internasional seperti terorisme.

Selain itu, menurut Chudry, kata “dajjal” yang disampaikan oleh influencer tidak termasuk dalam ujaran kebencian yang mengandung SARA.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi melihat video tersebut. Video itu membuat marah Gubernur Lampung. Setelah kejadian itu, Arina pergi untuk menakut-nakuti keluarga influencer yang membuat keluarganya tertekan.

Influencer itu juga mengungkapkan kesedihannya atas ancaman yang diterimanya dan keluarganya. melalui video. Namun Bupati membantah ancaman yang dilontarkannya, bahkan meminta bukti jika benar diancam.

Ayah dari korban langsung dibawa ke camat setempat untuk bertemu langsung dengan gubernur, pertemuan tetap membahas video viral tersebut namun sekaligus mengajukan pertanyaan.

Influencer tersebut harus menghentikan dan menghapus video yang dibuatnya, ayah dari influencer tersebut pun meminta maaf kepada Bupati atas viralnya video yang dibuat oleh anaknya tersebut.

Gubernur menyetujui permintaan tersebut tetapi akan terus mengambil tindakan hukum. Gubernur Lampung itu merasa frustasi karena bapak Influencer itu dianggap tidak mampu mendidik anak-anaknya dengan baik. Secara khusus.

Menko Polhukam Mahfud menegaskan, pemuda Lampung tersebut memiliki hak konstitusional untuk mengkritisi dan itu juga untuk pembangunan dan perbaikan daerah. Mahfud tak akan tinggal diam jikalau penegak hukum ikut meneror keluarga Influencer.

Sebelumnya, pemuda lampung tersebut mengatakan bahwa ada polisi mendatangi ibunya dan menanyakan identitasnya, dari ijazah hingga buku rekeningnya, dia menangis dan mengatakan dia khawatir dengan kondisi orang tuanya.

Usai penyebarluasan video ini, Presiden RI dan Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan mendadak ke Provinsi Lampung tepatnya di Kabupaten Rumbia, Lampung Tengah, Ryacudu Wilayah Administratif Lampung Selatan.

Melintasi jalan rusak itu, Kepala Negara satu mobil dengan Menteri Perdagangan yang juga menjabat sebagai Dirjen PAN, Zulkifili Hasan.

Keduanya duduk di kursi tengah sedan kepresidenan berwarna hitam dengan label merah bertuliskan Indonesia. Berjalan perlahan karena menghindari lubang berukuran sedang yang tergenang air hujan.

Di sisi kanan terlihat masyarakat menyaksikan perjalanan Jokowi dan Zulkifli bersama-sama menggunakan sepeda motor. Masyarakat juga melambaikan tangan ke jendela mobil sebelah kanan tempat Jokowi dan Zulkifili duduk.

Dari dalam, mobil kepala negara tampak melambaikan tangan kepada masyarakat yang menyambutnya. Presiden Jokowi dan jajarannya sepakat melakukan perbaikan di Lampung dalam kunjungannya. Rp 800 miliar siap membiayai perbaikan 15 ruas jalan rusak.

Dari kasus ini pun, sang pemuda Lampung banyak mendapat tawaran untuk hadir di berbagai acara untuk melakukan interview. Tidak hanya dari televisi, tawaran pun ia dapat di berbagai platform sosial media, salah satunya TikTok.

Di salah satu akun TikTok, Ia pun hadir di LIVE TikTok tersebut dan membahas tentang dirinya yang viral usai mengkritik kinerja pemerintahan lampung, karena aksinya tersebut banyak warga lampung lain yang menyuarakan keresahannya kepada pemerintah Lampung.

Penulis: Randya Rachman
Mahasiswa Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI