Kreativitas dan Inovasi dalam Pengembangan Organisasi

pict from Pixabay.

Di tengah kepungan situasi yang menggantung antara ledakan semangat desentralisasi dan desakan globalisasi,  serta  untuk  peningkatan,  dan  pemberdayaan  perekonomian masyarakat Indonesia, suatu lembaga atau organisasi dituntut bekerja keras untuk mempertinggi kualitas karyawan agar lebih responsif dan profesional.

Selain itu adanya pengembangan teori dan konsep yang didasari pengalaman empirik dalam praktik organisasi dapat mengubah juga meningkatkan proses dan kinerja organisasi, serta pengembangan organisasi.

Organisasi dipandang sebagai sebuah sistem dengan makna, bahwa organisasi akan secara terus-menerus berinteraksi dengan lingkungannya. Konsekuensi dari itu adalah organisasi akan bersifat dinamis untuk merespon hubungan interaksional dengan lingkungannya.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi

Oleh sebab itu dibutuhkan suatu perilaku yang adaptif terhadap perubahan organisasi. Organisasi sebagai suatu organisme harus melakukan  adaptasi terhadap  perubahan lingkungannya.

Proses inilah  yang mengharuskan sebuah organisasi untuk melakukan pengembangan organisasi, yaitu disebabkan terjadinya perubahan lingkungan organisasi, baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Pengembangan organisasi tidak selalu mulus, bahkan sering ditolak oleh  pegawai (Triatna, 2015).

Keberhasilan dalam pengembangan suatu organisasi melibatkan perubahan yang mendasar dari organisasi yaitu bukan hanya struktur organisasi itu saja, melainkan adanya perubahan dan pengembangan pada aspek sumber daya manusia yang mencakup kreativitas dan inovasi (Riyanto, 1995).

Pengertian Pengembangan Organisasi

Pengembangan organisasi merupakan proses yang terencana, dimanajemeni, dan secara sistematis untuk mengubah kultur, system, dan perilaku organisasi, guna meningkatkan efektifitas organisasi dalam memecahkan masalah dan pencapaian sasaran (Drucker, 2007).

Pengembangan organisasi (organizational   development)   merupakan upaya mengubah perilaku orang dan sistem organisasi supaya dapat melakukan adaptasi terhadap perubahan lingkungan yang ditujukan untuk pencapaian tujuan organisasi yang lebih baik (Triatna, 2015).

Baca Juga: Pentingnya Organisasi bagi Manajemen

Menurut Harris dan Hartman pengembangan organisasi merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh para anggota organisasi dengan bantuan konsultan, untuk mencapai seluruh potensi organisasi juga memperbaiki berbagai permasalahan atau kekurangan yang dimiliki saat ini.

Definisi ini mengungkap bahwa pengembangan organisasi ditujukan untuk menjadikan organisasi lebih maju melalui optimalisasi seluruh potensi organisasi dan pemecahan masalah-masalah yang dihadapi. Beberapa pakar pengembangan organisasi menyatakan mengenai pengembangan organisasi dengan cara yang beragam.

Porras dan Robertson (Jex dan Britt, 2008) menjelaskan bahwa pengembangan organisasi merupakan seperangkat perilaku berbasis ilmu pengetahuan, nilai, strategi, dan teknologi yang bertujuan untuk meningkatkan perkembangan individu dan meningkatkan kinerja organisasi, melalui perubahan terencana pada perilaku kerja anggota organisasi.

Di sisi lain Cummings dan Worley (2009) menjelaskan bahwa organizational development/ OD adalah suatu teori dan praktik yang membuat perubahan terencana terhadap suatu organisasi. Hal yang mendorong dilakukannya pengembangan organisasi adalah agar perusahaan dapat bertahan dalam menghadapi kompetitor yang lain.

Di belakang faktor tersebut terdapat kinerja organisasi yang rendah yang menyebabkan kegagalan organisasi untuk mencapai keuntungan yang maksimal (Jex & Britt, 2008).

Baca Juga: Manajemen Waktu antara Organisasi dan Akademik

Tujuan Pengembangan Organisasi

Pengembangan organisasi memberikan dampak positif guna memajukan perusahaan lebih unggul. Adapun tujuan dari pengembangan organisasi yaitu:

  1. Meningkatkan keharmonisan hubungan kerja antara pimpinan dengan karyawan;
  2. Meningkatkan kemampuan dalam problem solving;
  3. Semakin terbuka dalam berkomunikasi;
  4. Semangat kerja para anggotanya semakin meningkat;
  5. Mengubah pandangan terhadap perusahaan dan semakin memperluas wawasan;
  6. Mampu beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan teknologi;
  7. Semakin mengasah keterampilan secara teknis maupun non-teknis;
  8. Meningkatkan produktivitas dan pelayanan yang berkualitas.

Manfaat Pengembangan Organisasi

Manfaat yang diberikan dengan proses pengembangan organisasi yaitu:

1. Meningkatkan Komunikasi Internal

Dengan menerapkan pengembangan organisasi, diharapkan semakin terjalin komunikasi internal yang baik, sehingga tidak ada miss communication antar satu sama lain. Selarasnya jalan komunikasi dan jalan pikiran seluruh karyawan, membuat workflow antar karyawan juga baik dan karyawan dapat bekerja secara efektif dan efisien.

2. Membentuk Karyawan Unggulan

Hal ini dapat menjadi jalan untuk mengembangkan karyawan menjadi karyawan unggul. Kebutuhan karyawan akan ajaran dan model selama bekerja membuat pimpinan harus memikirkan jalan yang lebih efektif untuk mengembangkan perusahaan. Dengan penerapan ini, seharusnya karyawan semakin gigih dan giat serta inovatif untuk sama-sama membuat perusahaan menjadi lebih sukses.

3. Meningkatkan Mutu Produk dan Layanan

Pengembangan organisasi ini juga berdampak pada produk dan  layanan yang ditawarkan oleh perusahaan. SDM yang baik menciptakan produk dan layanan yang baik pula.

4. Meningkatkan Profitabilitas Perusahaan

Dampak yang paling terasa adalah peningkatan profit perusahaan. Dengan terkenalnya perusahaan karena etos kerja yang baik serta kualitas yang diberikan terjaga, membuat stakeholder akan kembali bekerjasama dengan lembaga atau perusahaan.

Baca Juga: Sistem Pengendalian Manajemen pada Perusahaan Properti

Kreativitas dalam Pengembangan Organisasi

Dalam suatu perusahaan/ lembaga, maupun organisasi selain adanya kecakapan komunikasi, kerjasama, dan loyalitas yang tinggi antar pemimpin dengan karyawan, ternyata diperlukan juga adanya kreativitas dan inovasi untuk menjaga agar perusahaan atau organisasi tetap mampu bersaing antar lembaga atau organisasi lainnya dengan menunjukkan terobosan-terobosan terbaru sehingga animo masyarakat maupun job seeker semakin meningkat.

Pemimpin dan juga karyawan yang kreatif diharuskan ada di tengah-tengah persaingan global saat ini. pengembangan kreativitas dalam sebuah organisasi dikelola oleh para pimpinan organisasi dan mereka yang selama ini terlibat dalam pengembangan organisasi atau kelompok, baik dari para manajer di tingkat bawah maupun di tingkat menengah dan top management.

Keterlibatan semua pihak menjadi penting mengingat proses kreatif dalam sebuah organisasi tentunya tidak bisa berkembang tanpa keterlibatan yang utuh dari seluruh jajaran manajemen yang ada dalam organisasi tersebut.

Kreativitas merupakan kemampuan mengembangkan ide-ide baru yang unik dan tidak biasa serta dapat bermanfaat dalam situasi kerja. Setiap organisasi yang ingin bertahan dan berkembang harus mampu menghadapi tren dan perubahan (Frinces, 2004).

Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan hal baru, baik berupa gagasan, karya nyata, dalam bentuk aptitude atau non aptitude, kombinasi dari hal yang telah ada atau relatif berbeda dari yang telah ada sebelumnya (Kusumah, 2015).

Baca Juga: Sistem Pengendalian Manajemen terhadap Usaha Online Shop Fashion

Selain itu kreativitas merupakan naluri yang ada sejak lahir, namun kreativitas  tidak  dapat berkembang dengan sendirinya tetapi membutuhkan  rangsangan dari lingkungannya (Kylen, & Shani, 2002). Kreativitas yang sebenarnya bergantung pada situasi yang ada saat ini serta kemampuan untuk bersaing secara berulang, dinamis, dan tidak sensitif.

Pada praktiknya kreativitas sulit dijalankan pada institusi, karena hal ini sering kali menentang peraturan-peraturan yang telah dibentuk dan mengubahnya kedalam ketidakpastian. Jika berbagai ide-ide baru yang akan disampaikan disensor  terlebih  dulu, maka  ide  tersebut  bisa  saja  merupakan  ide-ide  potensial  bagi perkembangan perusahaan.

Jika aspek kreativitas tidak terdapat dalam perusahaan, perusahaan tersebut dapat dikatakan sebagai uncreative organization (Kylen dkk, 2002).

Terdapat beberapa ciri-ciri kreativitas antara lain sebagai berikut: memiliki rasa ingin tahu yang luas dan mendalam, memiliki daya imajinasi yang tinggi, selalu memberikan gagasan atau usulan terhadap suatu masalah, melihat suatu masalah dalam berbagai sudut pandang, orisinal dalam ungkapan gagasan dan dalam pemecahan masalah (James, 1989).

Baca Juga: Manajemen Keuangan untuk Keberlangsungan Usaha

Inovasi dalam Pengembangan Organisasi

Kreativitas dan inovasi merupakan dua hal yang sulit untuk dipisahkan karena di mana ada kreativitas maka di situ pasti akan ada yang dinamakan dengan inovasi, yang artinya kreatif tanpa inovatif tidak bisa berjalan dan begitu pula inovatif tanpa kreatif juga tidak bisa terealisasi.

Inovasi adalah proses pembaruan, pemanfaatan, atau pengembangan dengan menciptakan hal baru yang berbeda dengan sebelumnya. Inovasi juga dapat diartikan penemuan baru dalam teknologi atau kemampuan dalam memperkenalkan temuan baru yang berbeda dari yang telah ada sebelumnya.

Terdapat 4 ciri-ciri inovasi antara lain sebagai berikut: (1) Memiliki ciri khusus; (2) Memiliki unsur pembaruan; (3) Program inovasi melalui program yang terencana; (4) Memiliki tujuan (Helmi, 2015).

Pentingnya Kreativitas dan Inovasi dalam Pengembangan Organisasi

Kreativitas dan inovasi bagi organisasi adalah sebuah kebutuhan yang sangat vital, karena kreativitas menjadi tulang punggung bagi kelangsungan hidup suatu organisasi. Zimmerer dan Scrborough (Frinces, 2011) mengatakan bahwa kreativitas merupakan kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan menemukan cara-cara baru untuk memandang masalah menjadi peluang.

Sedang inovasi merupakan kemampuan untuk menerapkan solusi-solusi kreatif terhadap masalah dan peluang guna menumbuhkan usaha. Kreativitas dan inovasi memang dua kata yang saling terkait dan saling melengkapi.

Baca Juga: Pengelolaan dan Fungsi Manajemen Pendidikan

Kreativitas dan inovasi merupakan pemikiran kreatif (insepsi Ide) yang harus diterapkan melalui pemikiran (pelaksanaan ide), dengan kondisi akhir inovasi tersebut telah dilaksanakan sebagai pembaruan ide.

Untuk menciptakan organisasi yang kreatif dibutuhkan organisasi yang bisa melakukan perubahan lingkungan yang terus meningkat dengan cepat dalam bidang teknologi, dalam standar produk, dan juga dalam  persaingan.

Semua ini telah menimbulkan perhatian yang lebih besar di dalam organisasi-organisasi mengenai pentingnya kreativitas dan inovasi (Rahardjo, 2012). Untuk kepentingan itu maka organisasi perlu menggali kreativitas organisasi yang tersembunyi.

Karena organisasi memiliki orang-orang yang memiliki ketajaman dalam kreativitas dan inovasi. Adapun yang terpenting dalam kreativitas organisasi adalah bagaimana mengembangkan suatu suasana atau keadaan agar kreativitas organisasi dapat tumbuh dan berkembang dengan subur.

Untuk itu organisasi perlu: menyediakan wadah bagi orang-orang yang memiliki kreativitas; adanya lingkungan di dalam organisasi yang memungkinkan ide-ide kreatif dapat dilaksanakan; dan adanya kelayakan atas pelaksanaan ide kreatif, baik dari sisi biaya dan kemanfaatannya.

Perkembangan teknologi saat ini melahirkan cara baru dalam menyelesaikan pekerjaan di berbagai sektor, seperti manufaktur, perbankan, jasa, dan lain sebagainya. Kondisi ini kemudian menuntut adanya sumber daya manusia  yang kreatif, inovatif serta berdaya saing

Penulis:

Arie Kasmita, S.Pd.
Mahasiswa Sekolah Pascasarjana Manajemen Inovasi Universitas Teknologi Sumbawa

Editor: Ika Ayuni Lestari

Daftar Pustaka

Riyanto,    Bambang    (1995),    Dasa-dasar    Pembelajaran    perusahaan,    Edisi.    Keempat, Yogyakarta:BPFE UGM.

Drucker, P.F. (2007) The Practice of Management, Revised Edition, Chennai, India: Charon Tec.Ltd (A Macmillan Company)

Frinces, Z.H. (2004) Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis, Yogyakarta: Darussalam

Frinces, Z.H. (2011) Be an Entrepreneurship, Yogyakarta: Graha Ilmu

Helmi,A.F. (2015).Inovasi dan perilaku inovatif.

James C Van Harne, (1989), Financial Management and Policy, prentice Hall International Inc, New Jersey

Kusumah,W.(2015). Mengapa kreativitas itu penting

Kylen, S. F., & Shani, A. B. (2002). Triggering Creativity in Teams: An Exploratory Investigation.

Creativity And Innovation Management. USA, MA: Blackwell Publishers Ltd (Vol.11No.1) pp. 17-30.

Rahardjo,W. (2012). Pentingnya inovasi dalam bisnis.

Rheinm & Uncategorized. (2012). Tujuh langkah untuk menciptakan budaya inovasi.

Triatna, Cepi.(2015). Perilaku Organisasi dalam Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI