Mahasiswa FKM UNAIR Gencarkan Edukasi Pencegahan Anemia di Bangkalan melalui Kerja Sama Orang Tua, Puskesmas, dan Sekolah

Anemia
Foto bersama.

Madura-Salah satu masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia adalah anemia, yang biasa terjadi pada anak-anak, remaja putri, wanita yang sedang menstruasi, wanita hamil, serta wanita dalam masa pemulihan paska kelahiran.

Anemia merupakan kondisi di mana kadar hemoglobin berada di bawah batas normal, yang menyebabkan seorang penderita merasa kelelahan, letih, lesu, hingga lalai. Hal ini dapat mengganggu produktivitas seseorang, utamanya pada remaja perempuan.

Selain dikaitkan dengan produktivitas, anemia juga dapat memengaruhi kesehatan reproduksi. Apabila dalam kondisi hamil, bayi berisiko lahir dengan berat badan rendah atau premature.

Bacaan Lainnya

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan bagian penting dalam perpanjangan tangan Kementerian Kesehatan RI dalam menjalankan program pemberian TTD (Tablet Tambah Darah) bagi remaja putri. Oleh karena itu, penting bagi orang tua, Puskesmas, dan sekolah untuk meningkatkan kesadaran, sikap, dan perilaku tentang konsumsi TTD bagi remaja putri untuk mencegah anemia.

Melihat ini, FKM UNAIR bersama mahasiswa S2 peminatan Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat (Pengmas) yang diadakan di 3 (tiga) sekolah di Bangkalan, Madura, yakni SMP Tunas Harapan, MTs. Agung Mulia, dan MTs. Al-Hidayah, guna memberikan edukasi terkait anemia dan TTD melalui kolaborasi antara orang tua siswa, Puskesmas Jaddih, dan sekolah.

Foto bersama Guru MTs. Agung Mulia, Puskesmas Jaddih, dosen FKM UNAIR, serta tim mahasiswa S2 PKIP UNAIR.

Pengmas ini diketuai oleh Dr. Diah Indriani, S.Si., M.Si., serta didukung oleh Dr. Sri Widati, S.Sos., M.Si., dan Dr. Muji Sulistyowati, S.K.M., M.Kes., selaku dosen pembimbing kegiatan.

Hari pertama kegiatan berlangsung di sekolah MTs. Agung Mulia, Desa Sanggra Agung, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, yang diadakan pada hari Selasa (24/09/2024) dibuka oleh Camat dan Kepala Sekolah, diikuti sambutan oleh dosen pembimbing Dr. Sri Widati, S.Sos., M.Si. dan Kepala Puskesmas Jaddih.

Baca Juga: Kenali Manfaat Kurma (Phoenix Dactylifera) untuk Mengatasi Anemia

Penyerahan Sertifikat kepada Puskesmas Jaddih oleh dosen pembimbing pengmas FKM UNAIR, Dr. Sri Widati, S.Sos., M.Si.

Rangkaian Acara Kegiatan

Dalam sesi pertama kegiatan, mahasiswa S2 FKM UNAIR memberikan pengenalan akan anemia terhadap siswa, meliputi definisi, faktor-faktor penyebab, upaya pencegahan, dan lain-lain, yang sebelum dan sesudahnya diikuti oleh pre-test dan post-test untuk mengukur pengetahuan siswa. Di sela-sela materi, tim mahasiswa memutar video singkat tentang anemia yang berupa hasil karya editing tim media pengmas.

Selanjutnya, dilakukan ice-breaking oleh tim acara, yang kemudian dilanjutkan dengan materi untuk orang tua siswa dan guru, berupa pentingnya disiplin konsumsi TTD dan social support dalam mendukung konsumsi TTD anak remaja putri.

Dalam sesi kedua ini, peserta juga mendengarkan jingle mengenai ajakan pencegahan anemia yang dilakukan oleh tim media pengmas. Tidak hanya bagi siswa, orang tua siswa pun diberikan pre-test dan post-test untuk mengukur pengetahuan orang tua mengenai anemia.

Baca Juga: Pemanfaatan Jambu Biji (Psidium guajava) Sebagai Alternatif Fitoterapi pada Keadaan Anemia

Pre-test Orang Tua Siswa SMP Tunas Harapan, Kab. Bangkalan, Madura.

Sebelum sesi dua berakhir, dilakukan penutupan sesi untuk orang tua dan guru, sebelum memasuki sesi ketiga, yaitu Fun Education Anemia, di mana siswa diajak bermain kartu Unonemia, kartu permainan yang berbasis uno, namun memiliki informasi mengenai fakta tentang anemia dan kartu-kartu lainnya, seperti kartu aktivitas fisik, kartu pertanyaan, dan kartu konsultasi.

Antusiasme yang tinggi sangat terlihat pada saat sesi fun education, siswa berpartisipasi dengan sangat aktif di dalamnya.

Kemudian, acara diakhiri dengan penutupan oleh MC.

Kegiatan Fun Education, bermain kartu Unonemia, kartu berbasis UNO yang berisi informasi mengenai anemia di dalamnya.

Baca Juga: Anemia pada Remaja Putri Masih Terbilang Tinggi?

Harapan

Diharapkan melalui kegiatan ini, para siswa, orang tua, dan tenaga kesehatan, semakin menyadari pentingnya pemberian dukungan dan konsumsi TTD bagi remaja putri. Upaya promosi kesehatan yang berkelanjutan juga diperlukan dengan melibatkan banyak pihak, salah satunya pihak sekolah, orang tua, dan puskesmas sebagai pelayan kesehatan.

Penulis: Welldelin Yufuria Christiansi, S.KM.
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI