Mahasiswa UMM: Lingkungan Sehat bersama Sabun Eco Enzyme

Sabun Eco Enzyme UMM

Melalui program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Malang. Anggota PMM kelompok 14 Universitas Muhammadiyah Malang mengadakan kegiatan sosialisasi Eco Enzyme bersama ibu-ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Gung Endah yang merupakan salah satu relawan aktif dalam memprakarsai Eco Enzyme, ibu lurah desa Tulungrejo beserta ibu-ibu RT/RW yang tergolong dalam kelompok PKK desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu

Kegiatan sosialisasi tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 11 September 2021 yang berlokasi di salah satu area rumah warga. Kegiatan ini tentunya didasari oleh semangat untuk membantu mencegah pemanasan global dan penurunan jumlah gas metana di udara yang dimana termasuk dalam rangka menjaga lingkungan sehat bagi masyarakat.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Mahasiswa KKN Untag Surabaya Lakukan Bina Lingkungan

EcoEnzyme merupakan sebuah cairan serba guna yang dihasilkan dari fermentasi limbah rumah tangga yang berupa limbah dari sisa buah atau sayuran, gula dan air. Pada dasarnya, Eco Enzyme adalah sebuah percepatan reaksi bio-kimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna dalam memanfaatkan sampah buah atau sayuran.

Untuk memproduksi Eco Enzyme dapat dilakukan di mana saja bahkan dimulai dari lingkup terkecil dalam kehidupan manusia seperti keluarga (rumah tangga). Hal ini didasari oleh sebagian besar sampah organik seperti limbah buah atau sayur dihasilkan dari rumah tangga.

Eco Enzyme dapat diproduksi oleh siapa saja dan tentu dengan cara, bahan serta takaran yang sudah di sepakati yang kemudian setelah 90 hari Eco Enzyme bisa dipanen dengan cara disaring dan disimpan dalam sebuah wadah yang tertutup.

Baca Juga: Germas: Langkah Mudah Tangkal Penyakit dan Dampaknya bagi Lingkungan

Dengan menghasilkan Eco Enzyme sama halnya dengan mengurangi beban sampah organik yang berada di TPA. Tentu hal ini menjadi sebuah inovasi yang sangat berguna karena sekitar 60% sampah yang terbuang di TPA merupakan sampah organik.

Dengan membuat Eco Enzyme, secara tidak langsung kita sudah mencegah pemanasan global yang terjadi di bumi. Hal ini menimbulkan spekulasi dengan pendapat bahwa keseimbangan bumi terganggu akibat eksploitasi berlebihan yang dilakukan oleh manusia. Dampak yang terjadi dari pemanasan global adalah memicu perubahan iklim dan terjadinya bencana di Bumi.

Rafiq Rahman
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: Diana Pratiwi

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI