Membentuk Masa Depan Pendidikan: Kreativitas dalam Desain Kurikulum

Membentuk Masa Depan Pendidikan
Ilustrasi Kreativitas dalam Desain Kurikulum (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Dalam perjalanan evolusi pendidikan, tantangan untuk menciptakan masa depan yang cerdas dan inovatif semakin menuntut pendekatan kreatif dalam desain kurikulum.

Era teknologi yang terus berubah dengan cepat menegaskan perlunya peran desain kurikulum yang semakin vital dalam membentuk pembelajaran yang tidak hanya relevan tetapi juga mampu merespon kebutuhan kompleks dunia modern.

Di tengah perkembangan tersebut, konsep “kurikulum merdeka” hadir sebagai manifestasi semangat kemerdekaan dan kemandirian dalam konteks pendidikan.

Bacaan Lainnya

Inisiatif semacam ini mengejar pemberian kebebasan dan fleksibilitas yang lebih besar kepada sekolah dan guru dalam merancang serta mengimplementasikan kurikulum.

Sasarannya adalah memberikan respons yang lebih baik terhadap kebutuhan unik siswa, merangsang kreativitas dalam proses pembelajaran, dan meningkatkan relevansi kurikulum dengan tuntutan dunia nyata.

Dengan penerapan pendekatan “kurikulum merdeka,” muncul ruang yang lebih besar bagi inovasi dalam pendidikan. Lembaga-lembaga pendidikan dapat lebih mudah menyesuaikan materi pembelajaran dengan kebutuhan lokal dan mengakomodasi perubahan-perubahan dalam dunia pekerjaan atau perkembangan teknologi.

Oleh karena itu, kedua konsep ini evolusi desain kurikulum dan penerapan “kurikulum merdeka” saling terkait dan saling melengkapi, membentuk landasan bagi upaya menciptakan lingkungan pembelajaran yang dinamis, relevan, dan adaptif untuk menghadapi tantangan masa depan.

Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Merdeka Secara Umum

Konsep kurikulum merdeka membawa sejumlah kelebihan yang bisa dianggap sebagai poin positif dalam pengembangan pendidikan. Berikut beberapa kelebihan dari kurikulum merdeka menurut Kemenristekdikti dalam (Almarisi, 2023):

  1. Kurikulum lebih sederhana, meskipun sederhana namun kurikulum ini cukup mendalam.
  2. Kurikulum merdeka lebih memfokuskan pada pengetahuan esensial dan pengembangan peserta didik berdasarkan tahapan dan prosesnya.
  3. Pembelajaran lebih bermakna, tidak tergesa-gesa atau terkesan menuntaskan materi, pembelajaran lebih terasa menyenangkan.
  4. Peserta didik lebih merdeka, contohnya pada siswa SMA tidak ada lagi program peminatan. Peserta didik boleh menentukan mata pelajaran yang diminati sesuai bakat dan aspirasinya.
  5. Kelebihan Kurikulum Merdeka bagi guru ialah pada saat kegiatan belajar mengajar guru dapat melaksanakan pengajaran sesuai penilaian terhadap jenjang capaian dan perkembangan peserta didik.

Setelah mengemukakan kelebihan dari Kurikulum Merdeka yang diluncurkan. Kemenristekdikti, maka dibawah ini akan diuraikan beberapa kekurangan dari Kurikulum Merdeka, di antaranya ialah:

  1. Dari segi implementasinya Kurikulum Merdeka masih kurang matang.
  2. Sistem pendidikan dan pengajaran yang dirancang belum terealisasi dengan baik.
  3. Kurangnya sumber daya manusia (SDM), serta sistem yang belum terstruktur.

Solusi dan Strategi Perbaikan

Untuk mengatasi kekurangan yang mungkin timbul dalam implementasi kurikulum merdeka, ini adalah beberapa solusi dan strategi perbaikan dapat dipertimbangkan:

  1. Menetapkan pedoman dan indikator mutu yang jelas serta memberikan dukungan tambahan kepada sekolah-sekolah yang mungkin berada di bawah standar. Pemberdayaan sekolah-sekolah yang memiliki keterbatasan dapat dilakukan melalui pelatihan dan bimbingan.
  2. Pengembangan instrumen evaluasi yang lebih terstandarisasi dan adaptasi metrik yang lebih fleksibel sesuai dengan karakteristik kurikulum merdeka. Membentuk lembaga evaluasi independen yang memahami keunikan kurikulum dapat membantu pembandingan yang lebih akurat.
  3. Menyusun kebijakan inklusif yang memastikan setiap siswa mendapatkan akses yang setara terhadap materi pendidikan dan sumber daya. Pemberian beasiswa atau program bantuan khusus untuk siswa yang membutuhkan juga dapat menjadi langkah penting.
  4. Mengintegrasikan elemen-elemen kurikulum merdeka ke dalam standar nasional dan memberikan panduan yang lebih jelas kepada sekolah dalam memenuhi standar tersebut. Membuat revisi terkait standar nasional yang dapat mengakomodasi keunikan kurikulum merdeka.
  5. Memberikan pelatihan yang lebih intensif kepada guru dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka. Menyusun panduan dan sumber daya yang terperinci untuk membantu guru dalam perencanaan dan penilaian. Mendorong kolaborasi antar guru untuk berbagi pengalaman dan strategi yang efektif.
  6. Mengkomunikasikan secara transparan kepada siswa mengenai materi pembelajaran dan memberikan sumber daya yang jelas. Menyelenggarakan program orientasi dan pembimbingan yang membantu siswa memahami dan mengatasi tantangan kurikulum merdeka.

Dengan menerapkan solusi-solusi ini, diharapkan bahwa kurikulum merdeka dapat diimplementasikan dengan lebih sukses, memaksimalkan potensi positifnya sambil secara efektif mengurangi risiko atau kekurangan yang mungkin muncul dalam konteks pendidikan.

Keselarasan antara kebebasan kreatif dan tanggung jawab yang terukur diharapkan akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembentukan masa depan pendidikan yang dinamis dan inklusif bagi generasi yang akan datang.

Penulis: Rahma Kamila Nurul Ichwan
Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Surabaya

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Referensi

Almarisi, A. (2023). Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Merdeka pada Pembelajaran Sejarah dalam Persprektif Historis. MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan, Sejarah, Ilmu-Ilmu Sosial.

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI