Populasi wirausaha di Indonesia baru mencapai 1,65% dari jumlah penduduk di Indonesia, jumlah ini masih sangat sedikit dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura.
Menurut Jahja Setiaadmaja yang merupakan Direktir Bank BCA ada permasalahan yang menyebabkan wirausaha belum berkembang baik di Indonesia hal tersebut di sampaikan pada acara Talk Show di Caffe BCA yang mengusung tema “Potensi dan Tantangan Generasi Muda sebagai Pelaku Usaha” pada tanggal 13 Januari 2016.
Masalahnya adalah masyarakat Indonesia belum mengakui profesi wirausaha, masyarakat lebih menghargai profesi atau pekerjaan yang menjanjikan di masa depan contohnya seperti PNS, dokter, pengacara dan yang lainnya, yang mengakibatkan generasi muda tidak berminat menjadi wirausaha.
Baca Juga: Mahasiswa KKN UPI Terapkan Tema Desa Tanpa Kesenjangan
Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan adanya pendidikan dan keterampilan dalam kewirausahaan khususnya pada generasi muda.
Pendidikan kewirausahaan adalah pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, niat, dan kompetensi siswa untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi yang berada di dalam diri siswa tersebut yang dapat diwujudkan dalam beberapa perilaku seperti kreatif, inovatif, dan berani mengambil risiko.
Hal ini mengundang perhatian salah satu mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Daerah Purwakarta yang bernama Putri Rahmatika, yang sedang melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Daerah Subang Jawa Barat.
Yaitu dengan melakukan kegiatan membuat keterampilan batik jumputan di MI Hidayatussibyan, yang didapatnya setelah bersekolah di daerah Yogyakarta.
Kegiatan keterampilan membuat batik jumputan ini dipilih karena batik jumputan ini sangat mudah untuk dibuat/ dipraktikkan dan sangat cocok dipelajari di tingkat Sekolah Dasar bahan dan alatnya juga sangat mudah untuk didapatkan, untuk bahannya yaitu kain katun berwarna putih, warna tekstil, karet dan batu.
Baca Juga: Perkembangan Batik Tulis di Masa Pandemi
Di dalam batik jumputan ini terdapat berbagai macam teknik ikatannya seperti teknik ikatan tunggal, teknik ikatan silang, teknik ikatan mawar ganda, teknik ikatan garis, teknik pengerutan, teknik ikatan ganda, teknik mengikat benda, dan teknik jelujur.
Dalam kegiatan keterampilan pembuatan batik jumputan tadi mampu menjadi peluang usaha masyarakat Indonesia, karena batik ini merupakan sebuah identitas warisan budaya Indonesia yang harus dilestarikan. Bahkan kini, dunia pun mulai memberikan aspirasi lebih terhadap produk-produk Indonesia.
Penulis: Putri Rahmatika
Mahasiswa Jurusan PGSD UPI Kampus Purwakarta
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi