Mengukur Seberapa Pentingnya Orang Tua Bagi Generasi Milenal Melalui Ungkapan ‘Cinta’

Generasi Milenial
Foto: thebalancecareers.com/

Seringkali kita mendengar bahkan membahas tentang cinta. Apa itu cinta? Kenapa cinta itu menumbuhkan rasa sayang? Dan banyak hal lagi yang lain. Definisi cinta akan selalu berbeda untuk setiap orang, dan semua itu benar. Misal saja, cinta itu dari mata turun ke hati. Pernyataan tersebut tidak salah. Karena menurut situs kencan Singles in America yang melakukan jajak pendapat tahunan terhadap lebih dari 5 ribu orang yang belum mempunyai pacar, berusia 21 sampai 70 tahun ke atas. Sebanyak 59 ℅ adalah lelaki dan 49 ℅ adalah perempuan. Responden mengatakan jika mereka percaya pada cinta pada pandangan pertama. Bahkan, 41℅ lelaki dan 29℅ perempuan mengatakan mereka telah mengalaminya.

Kita tahu cinta itu berdefinisi luas. Tidak hanya kepada lawan jenis saja, tapi juga cinta kepada Tuhan dan cinta kepada orang tua. Cara pengungkapannya pun masing-masing berbeda. Lalu, apakah cinta harus di ungkapkan? Secara biologi, cinta yang dipendam memicu timbulnya stres yang berlebihan karena orang yang jatuh cinta, hormonnya akan berubah-ubah. Kadang dia merasa sangat bahagia dan juga merasa tersakiti akan cinta. Orang yang terlanjur memendam perasaan cinta kepada seseorang, secara tidak sadar, dia mempekerjakan tubuhnya tidak serileks seharusnya.

Di era sekarang, sangatlah mudah untuk mengungkapkan cinta pada seseorang. Terlebih banyaknya sosial media yang bisa memangkas jarak dan waktu untuk hanya sekedar menyatakan cinta dan memberikan perhatian kepada seseorang. Lebih dari 5 juta pengguna whatsapp, belum lagi pengguna facebook, instagram dan sosial media lainnya. Media sosial itulah yang menjadi perantara ungkapan cinta seseorang.

Bacaan Lainnya

Lebih dari 50℅ orang di dunia memiliki kekasih atau pernah memiliki kekasih. Rasanya sungguh berdebar-debar bukan? Kamu repot-repot bertanya apakah pacarmu udah makan dan kegirangan waktu ditanya balik, kamu tak pernah lupa mengabari pacar soal keberadaanmu, menyatakan perasaan hari bahkan hampir setiap jam, dan merasa sangat rindu saat berjauhan padahal baru saja bertemu. Indahkan? Cinta memang demikian hakikatnya.

Jika memang benar hakikat cinta seperti itu. Tapi mengapa kita tidak demikian pula kepada orang tua kita? Kapan terakhir kalian ngomong sayang ke orang tua? Kalian bisa teleponan berjam-jam dengan pacar kalian, tapi dengan orang tua kalian 10 menit saja sudah terasa sangatlah lama. Tidak angkat telepon pacar menyesal sejadi-jadinya, tapi tidak angkat telepon orang tua sudah jadi hal yang biasa. Sama pacar nggak ditanya udah makan belum dibilang tidak perhatian, tapi mama tanya sudah makan belum jawabnya singkat dan bahkan kesel. Di ajak jalan pacar seharian senang, tapi sekalinya dirumah tidak keluar kamar ketemu orang tua dan bikin pacar marah rela melakukan apa saja biar dimaafkan, tapi bikin orang tua marah diam-diaman berhari-hari.

Ini merupakan ketidakadilan yang secara tidak langsung kita lakukan pada orang tua. Bukankah di dalam Al-Quran dan hadist sudah banyak dijelaskan kewajiban kita berbakti kepada kedua dan tidak boleh menyakiti hatinya? Lalu, apakah ini bukan termasuk menyakiti hatinya? Jadi, dapat disimpulkan bahwa dalam kenyataannya kita lebih cinta kepada lawan jenis dan lupa bahwa cinta orang tua ke kita belum sempat kita balas.

M. Masduq

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI