Penerapan Kurikulum Merdeka

pendidikan
Ilustrasi: istockphoto

Dalam era globalisasi yang semakin berkembang, sistem pendidikan di Indonesia terus berupaya untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan zaman. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah dengan menerapkan Kurikulum Merdeka.

Kurikulum Merdeka adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk membebaskan peserta didik dalam belajar dan mengembangkan potensi diri mereka secara mandiri.

Fuja Siti Fujiawati (dalam Nana Syaodih Sukmadinata, 2010) mengatakan bahwa kurikulum merupakan suatu rencana yang memberi pedoman atau pegangan dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Bacaan Lainnya

Mengutip laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Di mana konten pembelajaran akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. (Niken Dwi Sitoningrum, 2023).

Kurikulum Merdeka merupakan sebuah langkah revolusioner dalam dunia pendidikan di Indonesia. Diperkenalkan pada tahun 2022, kurikulum ini bertujuan untuk memberikan kebebasan lebih kepada sekolah dalam menyusun materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan lokal, keunggulan daerah, dan kepentingan siswa.

Tentu saja terdapat beberapa keunggulan maupun kekurangan yang terdapat dalam kurikulum merdeka, berikut pembahasannya.

Keunggulan Kurikulum Merdeka

1. Penyesuaian dengan kebutuhan lokal

Salah satu kelebihan utama dari Kurikulum Merdeka adalah kemampuannya dalam menyesuaikan materi pembelajaran dengan kebutuhan lokal. Dengan memberikan kebebasan kepada sekolah dalam menentukan fokus pembelajaran, kurikulum ini memungkinkan siswa untuk mempelajari hal-hal yang relevan dengan lingkungan sekitar mereka. Hal ini dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa.

2. Pengembangan potensi siswa

Kurikulum Merdeka juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan potensi mereka secara lebih luas.

Dalam kurikulum ini, siswa dapat memilih bidang minat yang mereka sukai dan fokus untuk mengembangkan kemampuan di bidang tersebut. Dengan demikian, siswa dapat mengeksplorasi minat mereka secara lebih mendalam dan mempersiapkan diri untuk karier masa depan.

3. Mendorong kreativitas dan inovasi

Kebebasan yang diberikan oleh Kurikulum Merdeka memungkinkan guru untuk mengimplementasikan metode pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif.

Guru dapat menggunakan pendekatan yang sesuai dengan karakteristik siswa dan memanfaatkan teknologi pendidikan untuk meningkatkan proses pembelajaran. Hal ini akan membantu siswa untuk lebih aktif dan berpartisipasi dalam pembelajaran.

Kekurangan Kurikulum Merdeka

1. Membutuhkan sumber daya yang memadai

Salah satu kekurangan dari Kurikulum Merdeka adalah kebutuhan akan sumber daya yang memadai. Dalam penerapannya, sekolah membutuhkan dukungan yang cukup, baik dari segi tenaga pengajar, sarana dan prasarana, serta bahan ajar. Kurangnya sumber daya ini dapat menjadi tantangan bagi sekolah yang memiliki keterbatasan dalam hal anggaran.

2. Memerlukan waktu adaptasi yang cukup

Penerapan Kurikulum Merdeka juga memerlukan waktu adaptasi yang cukup bagi guru dan siswa. Perubahan dalam kurikulum membutuhkan pemahaman yang mendalam dan persiapan yang matang.

Guru perlu mendapatkan pelatihan yang cukup untuk dapat mengimplementasikan kurikulum ini secara efektif, sedangkan siswa perlu beradaptasi dengan perubahan dalam metode pembelajaran.

3. Kekhawatiran terhadap kesetaraan pendidikan

Salah satu kekhawatiran yang muncul dalam penerapan Kurikulum Merdeka adalah adanya potensi ketimpangan dalam pendidikan. Dengan kebebasan yang diberikan kepada sekolah, ada kemungkinan bahwa sekolah dengan sumber daya yang lebih baik akan mampu menyediakan pembelajaran yang lebih berkualitas.

Hal ini dapat mengakibatkan kesenjangan dalam pendidikan antara sekolah-sekolah yang memiliki akses terhadap sumber daya yang memadai dan sekolah-sekolah yang tidak memiliki akses tersebut.

Penerapan Kurikulum Merdeka memiliki kelebihan dalam menyesuaikan materi pembelajaran dengan kebutuhan lokal, mengembangkan potensi siswa, dan mendorong kreativitas guru. Namun, ada juga kekurangan seperti kebutuhan akan sumber daya yang memadai, waktu adaptasi yang cukup, dan kekhawatiran terhadap kesetaraan pendidikan.

Dampaknya terhadap siswa termasuk peningkatan minat dan motivasi belajar, pengembangan keterampilan yang relevan, dan peningkatan kemandirian dan kreativitas. Sedangkan bagi guru, dampaknya termasuk mendorong inovasi dalam pembelajaran, peran yang lebih aktif, dan dukungan serta pelatihan yang cukup.

Dengan pendekatan yang tepat dan dukungan yang memadai, Kurikulum Merdeka dapat menjadi langkah maju dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Penulis: Seruni Rania Putri
Mahasiswa Hukum Universitas Diponegoro

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI