Lari merupakan salah satu cabang olahraga yang sedang digemari oleh masyarakat untuk menjaga kesehatan fisik maupun mental. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), lari adalah melangkah dengan kecepatan tinggi.
Namun lari berbeda dengan jalan cepat. Sedangkan kesehatan mental yang baik adalah kondisi di saat batin seseorang berada dalam keadaan tentram dan tenang, yang membuat seseorang dapat menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain sekitar.
Namun, apa hubungan olahraga lari terhadap kesehatan mental seseorang? Menurut hasil publikasi oleh Mental Health Foundation yang mengatakan, kelenjar pituitari dan hipotalamus di dalam otak mengeluarkan endorfin untuk mengurangi rasa stres dan untuk meningkatkan rasa bahagia secara keseluruhan.
Maka ketika seseorang merasa sehat dan bugar, maka secara tidak langsung rasa kepercayaan diri seseorang akan meningkat. Sehingga, ia akan memiliki suasana hati yang jauh lebih positif.
Menurut survei yang dilakukan oleh Runner’s World, menyatakan bahwa 90,5% dari hasil survei mengatakan bahwa tujuan mereka berlari adalah untuk menjaga kesehatan mental mereka. Salah satu relawan wawancara oleh Runner’s World bernama Mark Wright menceritakan bagaimana olahraga lari membantu ia mengelola rasa cemas dan depresinya.
Ia menceritakan bahwa pada saat ia berumur 20 tahun ia pernah melakukan percobaan bunuh diri karena keadaan hidup nya yang cukup membuatnya cemas dan depresi pada saat itu. Namun, setelah percobaan bunuh diri itu gagal ia memutuskan untuk melakukan perubahan dalam hidupnya.
Awalnya, Mark hanya mulai berolahraga dengan berjalan di treadmill. Dan sekarang ia dapat menyelesaikan marathon pertamanya di Manchester.
Ia mengatakan, “Lari telah mengubah hidup saya, walaupun rasa cemas itu tidak pernah hilang. Namun, dengan berlari saya dapat melihat lingkungan di luar yang bisa menenangkan rasa cemas tersebut. Rasa pencapaian yang saya rasakan ketika menyelesaikan lari saya sangat membantu meredam rasa tidak percaya diri dan rasa kecemasan tersebut.”
Menurut Mark, hal lain yang menjadi alasan pendukung adalah ketika ia bertemu dan berlari bersama komunitas lari yang memiliki atmosfer positif, sehingga membuatnya menjadi terbawa untuk ingin memiliki suasana yang positif juga.
Secara garis besar, dapat disimpulkan bahwa olahraga itu sangat penting untuk kesehatan fisik maupun kesehatan mental seseorang. Dan kita dapat menanyakan ke diri sendiri apa olahraga yang cocok bagi diri kita sendiri. Selain itu mencari teman atau komunitas yang cocok juga dapat membantu membuat kita semangat dalam menjalankan kegiatan olahraga tersebut salah satunya adalah lari.
Saat ini, di beberapa kota-kota besar di Indonesia terutama Jakarta sudah mulai banyak komunitas lari yang terbuka untuk umum. Salah satu komunitas lari di Jakarta yang memiliki banyak partisipan adalah Skolari.id.
Selain terbuka untuk umum, Skolari.id ini merupakan salah satu komunitas yang mengajarkan anggotanya bagaimana teknik lari yang benar sehingga dapat meminimalisir cedera. Skolari.id juga merupakan komunitas yang memiliki berbagai lintas usia, mulai dari yang masih berumur 15 tahun hingga yang berumur >40 tahun.
Oleh karena itu, walaupun olahraga dibuktikan dapat membantu menjaga kesehatan mental kita dan dapat membuat kita merasa lebih bahagia. Memiliki teman atau komunitas saat berolahraga itu juga penting. Karena ketika bertemu dengan orang-orang yang memiliki aura yang positif pastinya akan membuat kita merasa lebih positif dan bahagia.
Penulis: Alicia Octavisandra Raharjo
Mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum Universitas Diponegoro
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
