Pentingnya Wawasan Kebangsaan dan Nusantara bagi Pelaku Perekonomian Indonesia

Opini
Ilustrasi: istockphoto

Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi perekonomian yang cukup besar. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi wilayah Indonesia yang memiliki sumber daya alam yang melimpah, seperti tambang, perkebunan, perikanan, dan sebagainya.

Selain itu, Indonesia juga memiliki kondisi geografis yang strategis dengan posisi yang sangat dekat dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara, Asia Timur, dan Pasifik. Potensi besar juga terdapat pada bidang pariwisata, karena Indonesia memiliki kekayaan alam dan budaya yang beragam.

Sedangkan faktor lain yang mempengaruhi potensi perekonomian di Indonesia adalah pelaku ekonomi dan kebijakan pemerintah.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Pengaruh Globalisasi Ekonomi terhadap Perekonomian Indonesia

Kebijakan pemerintah yang membantu meningkatkan potensi ekonomi Indonesia dapat diketahui dari berbagai upaya yang telah mereka lakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, seperti memberi insentif bagi pelaku usaha, memperbaiki infrastruktur, dan melakukan reformasi ekonomi.

Selain itu, pemerintah juga memberikan dukungan bagi sektor UMKM yang dianggap memiliki potensi besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menyerap tenaga kerja.

Selanjutnya, potensi perekonomian Indonesia dilihat dari pelaku ekonominya. Indonesia yang memiliki sektor ekonomi yang beragam, mulai dari sektor pertanian, industri, perdagangan, jasa, hingga pariwisata.

Indonesia juga memiliki banyak pelaku usaha, termasuk Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Selain itu, Indonesia juga memiliki jumlah penduduk yang besar dan berpotensi menjadi pasar yang besar bagi produk-produk lokal dan impor.

Dengan potensi yang dimiliki, Indonesia memiliki peluang besar untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Perekonomian Indonesia berjalan menggunakan sistem ekonomi Pancasila yang didasarkan pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip Pancasila, seperti keadilan sosial, kemanusiaan yang adil dan beradab, dan demokrasi ekonomi.

Namun, pada kenyataannya, pada pelaksanaan sistem ekonomi Pancasila di Indonesia masih belum sepenuhnya optimal.

Tantangan seperti kurangnya kualitas sumber daya manusia baik dalam hal pendidikan akademik maupun moral, infrastruktur yang sudah dibangun pada beberapa tahun terakhir nyatanya masih belum memadai pada beberapa wilayah, dan tata kelola pemerintahan yang masih perlu diperbaiki.

Perlu adanya penanganan mengenai hal-hal tersebut agar potensi perekonomian Indonesia dapat dimaksimalkan secara optimal. Membicarakan faktor penghambat perekonomian Indonesia, faktor yang paling utama dan perlu diperbaiki terlebih dahulu adalah kualitas sumber daya manusianya.

Hal ini dikarenakan dalam perekonomian memerlukan manusia untuk mengelola sumber daya dan potensi yang ada untuk berjalannya perekonomian.

Baca Juga: Membantu Perekonomian di Indonesia dengan Mengembangkan UMKM hingga ke Mancanegara

Membahas lebih lanjut mengenai kurangnya kualitas sumber daya manusia Indonesia disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:

  1. Pendidikan yang belum memadai: Meskipun Indonesia telah memiliki sistem pendidikan yang cukup lama dalam hal akademik, namun masih terdapat permasalahan dalam penyelenggaraan pendidikan yang belum memadai. Beberapa masalah seperti kurangnya infrastruktur pendidikan di beberapa wilayah, kurikulum yang belum sesuai kebutuhan pasar kerja, dan kualitas pengajaran yang kurang memadai. Begitupun pendidikan moral yang kurang, membuat beberapa di antaranya meskipun sudah memiliki ilmu dan kekuasaan masih melakukan pelanggaran yang pada dasarnya telah mereka ketahui sebagai hal yang salah, seperti korupsi dan pelanggaran HAM.
  2. Keterbatasan akses pendidikan: Masih banyak masyarakat Indonesia yang sulit untuk mengakses pendidikan karena terkendala oleh faktor geografis, ekonomi, dan budaya. Sehingga hal ini berdampak pada terbatasnya kesempatan bagi masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang memadai.
  3. Keterbatasan pelatihan kerja: Pelatihan kerja merupakan hal yang penting bagi sumber daya manusia agar mampu memenuhi kebutuhan pasar kerja yang semakin kompetitif. Namun, keterbatasan pelatihan kerja di Indonesia menyebabkan banyak lulusan yang belum siap secara kompetensi untuk memasuki dunia kerja.
  4. Kurangnya dukungan dan investasi pada sumber daya manusia: Peran pemerintah dan perusahaan swasta dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia masih perlu ditingkatkan. Terdapat kecenderungan untuk lebih fokus pada infrastruktur dan teknologi, namun minimnya dukungan pada pengembangan sumber daya manusia.

Oleh karena itu, perbaikan kualitas sumber daya manusia harus menjadi prioritas untuk menghadapi tantangan di masa depan dan membawa Indonesia ke arah yang lebih maju dan lebih baik. Sebenarnya, tak jarang kita temui dari pelaku ekonomi di Indonesia yang sudah memiliki pengetahuan yang luas dan keterampilan yang bagus.

Namun, kedua hal tersebut belum cukup untuk memperbaiki keadaan negara Indonesia. Jika diibaratkan pengetahuan dan keterampilan adalah kekuatan, maka seseorang memerlukan kebijaksanaan untuk menggunakan kekuatan tersebut.

Baca Juga: UMKM, Sarana untuk Meningkatkan Perekonomian

Seseorang juga memerlukan pemahaman untuk melaksanakan penggunaan kekuatan itu. Selanjutnya, yang paling penting adalah wawasan yang merupakan kapasitas untuk memperoleh pemahaman yang baik dan mendalam mengenai pengetahuan dan pilihan.

Wawasan merupakan kemampuan untuk menjadikan pengetahuan, keputusan, dan tindakan kita menjadi kebiasaan dan gaya hidup.

Wawasan yang dimaksudkan harus ada dalam diri pelaku ekonomi adalah wawasan kebangsaan dan wawasan nusantara. Wawasan kebangsaan dan wawasan nusantara sangat penting guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia karena keduanya merupakan faktor penting dalam membentuk karakter dan identitas bangsa yang kuat.

Wawasan kebangsaan mengacu pada pemahaman seseorang tentang negaranya, termasuk sejarah, budaya, politik, ekonomi, dan geografi, wawasan kebangsaan juga mencakup kesadaran akan nilai-nilai nasional seperti persatuan, demokrasi, kebebasan, dan keadilan sosial.

Sedangkan wawasan nusantara adalah suatu konsep atau pemahaman tentang keadaan dan potensi wilayah nusantara, yaitu wilayah Indonesia yang meliputi ribuan pulau dari Sabang hingga Merauke.

Wawasan nusantara menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, serta memandang wilayah nusantara sebagai suatu kesatuan yang utuh, mulai dari aspek geografis, sumber daya alam, hingga aspek sosial budaya.

Dalam konteks pembangunan nasional, jika seseorang memiliki wawasan kebangsaan dan wawasan nusantara, maka dapat memberikan landasan kuat bagi kebijakan ekonomi dan strategi pembangunan ekonomi Indonesia melalui rasa persatuan dan solidaritas yang tinggi antar masyarakat dan dapat sekaligus menjaga keberagaman budaya dan nilai-nilai lokal yang ada di Indonesia, serta mengembangkan potensi wilayah yang ada untuk kemakmuran dan kesejahteraan bangsa secara keseluruhan.

Baca Juga: Pengaruh UMKM terhadap Perekonomian Indonesia di Bidang Industri Kreatif

Tentunya dukungan pemerintah juga berperan penting dalam mempromosikan wawasan kebangasaan dan nusantara melalui kebijakan dan program yang mendukung pengenalan dan pengembangan budaya, pendidikan dan kesadaran nasional.

Dengan memperkuat kedua wawasan tersebut, maka negara Indonesia dapat membangun fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

Penulis: 

Sofiatun Hasanah
Mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: Ika Ayuni Lestari     

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI