Berkurangnya kesadaran moral generasi muda dapat menimbulkan berbagai permasalahan sosial seperti meningkatnya tindak kriminal, maraknya penyalahgunaan narkotika, hingga meningkatnya kenakalan pada pemuda.
Sehingga perlu dilakukan upaya-upaya konkret untuk menanggulanginya secara serius, dan salah satunya dengan cara mengembangkan kesadaran moral bagi pemuda. Upaya untuk mengembangkan kesadaran moral pemuda tersebut dapat dilakukan baik melalui pendidikan formal di sekolah maupun melalui pendidikan informal di keluarga dan masyarakat.
Agar para pemuda tidak terjerumus ke dalam permasalahan yang menyimpang, maka pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah dengan adanya sebuah organisasi yang mampu membuat para pemuda untuk ikut serta di dalamnya.
Baca Juga: Peran Pemuda Karang Taruna dalam Kesejahteraan Sosial Masyarakat
Dalam permasalah tersebut, maka suatu organisasi seperti karang taruna diberdayakan untuk mengembangkan generasi muda agar menjadi lebih baik dalam meneruskan pembangunan, di mana organisasi karang taruna merupakan kumpulan individu dalam suatu wadah untuk menyalurkan aspirasi dan mengembangkan kesadaran moral kepada para generasi pemuda.
Moral pada dasarnya merupakan rangkaian nilai tentang berbagai macam perilaku yang harus dipatuhi. Moral merupakan kaidah norma dan pranata yang mengatur perilaku individu dalam hubungannya dengan kelompok sosial dan masyarakat.
Dari informasi yang diperoleh, warga mengatakan bahwa masih banyak pemuda di Desa Putat yang kurang sadar seberapa penting dan dibutuhkan moral yang baik, maka dari itu organisasi karang taruna berupaya mengembangkan dan mengubah moral pemuda yang ada di Desa Putat.
Peran Karang Taruna Desa Putat sebagai organisasi fungsional kepemudaaan dapat dilihat dari tugas pokok dan fungsinya dalam suatu kelompok masyarakat. Karang Taruna Desa Putat memiliki banyak fungsi, di antaranya sebagai wahana bagi upaya pembinaan dan pengembangan kesejahteraan sosial untuk mencegah timbulnya konflik antar pemuda.
Dari informasi di atas para Karang Taruna Desa Putat memberikan masukan dan usulan kegiatan untuk mengubah moral pada pemuda menjadi lebih baik karena moral yang baik sangat dibutuhkan para pemuda.
Baca Juga: Pentingnya Peran Pemuda Karang Taruna di Masyarakat
Dengan pengembangan keilmuan dan keterampilan yang terus dipacu melalui berbagai pelatihan dan diskusi keagamaan, kepemudaan, kewirausahaan dan berbagi ilmu yang dapat mengembangkan kasadaran moral bagi pemuda di Desa Putat, seperti:
- Kegiatan keagamaan yang secara rutin dilaksanakan oleh Karang Taruna Desa Putat adalah kegiatan yang berkaitan dengan ilmu agama yaitu mengadakan pengajian, berkumpul mengobrol mengenai pentingnya moral dalam Islam yang biasa dilakukan di masjid secara rutin pada hari Minggu.
- Kegiatan seni dan olahraga, kegiatan ini diadakan dengan harapan para pemuda lebih memiliki kegiatan yang bermanfaat dan produktif, hal ini adalah bagian dari perbaikan moral pemuda.
- Kegiatan peduli lingkungan, Karang Taruna Desa Putat mengarahkan pemuda untuk gotong-royong membersihkan desa, menanam pohon di sekitar desa, membentuk bank sampah, dengan ini para pemuda diharapkan bisa peduli lingkungan hidup dan dapat menumbuhkan karakter peduli terhadap lingkungan.
Kegiatan tersebut terealisasi baik, tetapi ada kendala yang dihadapi. Kendala tersebut adalah sulitnya para pemuda membagi waktu karena sebagian besar pemuda yang terlibat memiliki aktivitas lain yaitu bekerja dan kuliah.
Tetapi kendala tersebut bukan kendala yang berat, anggota Karang Taruna Desa Putat memberikan usulan yang cukup menarik yaitu melakukan kegiatan disesuaikan dengan kegiatan pemuda, contohnya melakukan pengajian dan kegiatan yang dilakukan seminggu hanya 2 hari itu pun di hari yang tidak seberapa sibuk dan usulan tersebut diterima dengan baik.
Dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan untuk pemuda di Desa Putat bisa mengubah moral yang buruk menjadi moral yang baik dan mengubah para pemuda menjadi pemuda yang produktif dan bermanfaat untuk warga sekitar dan lingkungan.
Penulis: Oryza Satyva
Mahasiswa Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Editor: Ika Ayuni Lestari
