Tim Pengabdian Masyarakat PPNS Lakukan Edukasi Pengolahan Limbah Kotoran Ternak kepada Peternak Desa Wonokerto, Gresik
Beternak sapi adalah salah satu mata pencaharian penduduk di wilayah Desa Wonokerto, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Kegiatan beternak tentunya menghasilkan limbah kotoran hewan ternak.
Selama ini, dengan minimnya pengetahuan terkait metode pengolahan limbah padat, khususnya limbah kotoran sapi, peternak/warga sekitar hanya menimbun atau menumpuk limbah kotoran sapi tersebut pada suatu lahan di sekitar kandang. Sehingga dengan adanya hal tersebut, bau dan gas yang dihasilkan dari limbah kotoran sapi tersebut dapat mengganggu warga sekitar bahkan dapat mengganggu kesehatan warga.
Baca Juga: Kupas Pemanfaatan Limbah Jerami Menjadi Produk Next Level
Sebagai alternatif solusi permasalahan tersebut, maka sebagai salah satu wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi, salah satu Tim Pengabdian Masyarakat Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa perancangan alat pengolah limbah padat berupa biodigester di salah satu rumah warga desa tersebut.
Kegiatan tersebut melibatkan dosen, mahasiswa, dan serta beberapa warga desa sebagai mitra pengabdian. Kegiatan pengabdian masyarakat tersebut dilaksanakan dalam periode waktu bulan Juli s/d Oktober 2021, yang mana terdiri dari beberapa tahapan kegiatan yaitu mulai dari perencanaan alat biodigester, instalasi alat serta edukasi pengoperasian alat biodigester. Rangkaian alat biodigester yang dirancang terdiri dari beberapa bagian, yaitu tangki digester, bak pengaduk, jaringan pipa inlet dan outlet, serta tabung penyimpan gas.
Setelah semua bagian alat berhasil dirancang, maka tahap selanjutnya adalah proses instalasi, yaitu menyambungkan seluruh bagian alat menjadi satu kesatuan rangkaian alat. Dimulai dari bak pengaduk kemudian dihubungkan ke tangki biodigester.
Selanjutnya dari tangki biodigester dipasang jaringan pipa untuk dihubungkan ke tempat penyimpanan gas. Dari tempat penyimpanan gas kemudian dihubungkan dengan bagian sistem pembakaran berupa selang dan kompor gas. Edukasi pengoperasian alat disampaikan kepada pemilik kandang.
Proses pengoperasian alat dimulai dengan mencampurkan kotoran ternak sapi dengan air dengan perbandingan yang telah ditentukan pada bak pengaduk. Kemudian setelah proses tersebut, larutan kotoran sapi disalurkan ke tangki biodigester untuk kemudian didiamkan hingga kurun waktu kurang lebih 15-20 hari.
Baca Juga: Cascara: Limbah dari Proses Pengolahan Kopi Memiliki Banyak Manfaat terhadap Kesehatan
Setelah kurun waktu tersebut, kemudian gas pada tangki biodigester disalurkan pada tempat penyimpanan gas untuk kemudian disalurkan ke sistem pembakaran pada saat akan digunakan.
Tujuan utama dari kegiatan pengabdian masyarakat tersebut adalah memberikan pengetahuan kepada warga tentang salah satu metode dalam pengolahan limbah padat, yaitu dengan mengolah limbah kotoran sapi menjadi biogas yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif energi terbarukan.
Dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat tersebut, diharapkan dapat menjalin sinergitas antara civitas akademika dengan masyarakat dalam hal transfer knowledge dan problem solving di masyarakat.
M Choirul Rizal
Mahasiswa Jurusan Teknik Permesinan Kapal
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Editor: Diana Pratiwi
