Mahasiswa Tim KKN T Undip Tahun 2023 Meluncurkan Produk POC Rekombile sebagai Solusi Penanganan Limbah Peternakan dan Perikanan di Desa Sukorejo Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen

KKN
Mahasiswa Tim KKN T Undip.

Desa Sukorejo yang terletak di Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen atau biasa disebut dengan Deworejo (Desa Wisata Organik Sukorejo) merupakan desa mandiri yang memiliki potensi di bidang pertanian, peternakan, perikanan, dan pariwisata.

Masyarakat Desa Sukorejo sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, peternak, dan pembudidaya ikan lele.

Hanya saja warga Desa Sukorejo belum dapat memaksimalkan potensi yang ada dikarenakan keterampilan dan pengalaman yang masih bersifat tradisional dan perlu dikembangkan, sehingga perlu diadakan pelatihan dan pendampingan.

Bacaan Lainnya

Banyaknya jumlah peternak dan pemilik usaha budidaya ikan lele di Desa Sukorejo berdampak pada limbah yang dihasilkan dibiarkan begitu saja tanpa adanya penanganan khusus, sehingga hal tersebut akan menjadi permasalahan kesehatan lingkungan sekitar.

Ibu Parti salah satu pemilik usaha budidaya pembibitan ikan lele di Desa Sukorejo mengatakan, “Limbah air budidaya ikan lele biasanya dibuang langsung di aliran sungai depan rumah.”

Pada limbah peternakan yang sering dijumpai yaitu limbah kotoran sapi yang dimanfaatkan sebagai biogas juga menghasilkan limbah bioslurry dan kotoran kambing yang biasanya dibiarkan saja sehingga dapat mengganggu lingkungan di sekitarnya.

Dengan adanya fenomena tersebut, kegiatan IDBU-Tim KKN T 2023 Universitas Diponegoro dengan ketua pelaksana Dr. Ir. Cahya Setya Utama, M.Si., IPM. memberikan jawaban dari permasalahan desa dengan memberikan program pelatihan dan pendampingan pengolahan limbah peternakan dan perikanan menjadi pupuk organik cair rekombile (fermentasi rendaman limbah kotoran kambing, bioslurry, dan limbah budidaya ikan lele).

Bapak Yanto Ketua Kelompok Tani Sri Rejeki mengatakan, “Di edufarm ada 10 kolam lele, yang air limbah kotorannya hanya dialirkan ke tanaman padi melalui pengairan sawah dan memang hasilnya bagus untuk tanaman padi, kemungkinan besar kalau diolah lagi difermentasi dan ditambah kotoran kambing pasti juga akan lebih bagus hasilnya.”

Program pelatihan dan pendampingan ini telah mendapat dukungan dari masyarakat dan pemerintah desa dengan ditandai antusisas warga yang datang.

Semakin banyak warga yang mengikuti dan menerapkan program ini diharapkan memberi peluang kedepannya dalam meningkatkan perekonomian warga dengan menghasilkan produk pupuk organik yang dapat diproduksi lebih banyak dan dapat dijual, serta dapat meningkatkan kesehatan lingkungan di Desa Sukorejo.

Penulis: Warih Putri Lestari
Mahasiswi S-1 Peternakan Universitas Diponegoro

Editor: Ika Ayuni Lestari     

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI