Semenjak hype-nya Artificial Intelligence atau AI belakangan ini, telah banyak menimbulkan dampak positif. Kecerdasan buatan yang dirancang untuk memudahkan hampir seluruh pekerjaan umat manusia, seperti yang marak kita ketahui adalah penggunaan ChatGPT.
Namun, sayangnya hal ini justru dimanfaatkan oleh tangan-tangan tak bertanggungjawab untuk kepuasaan tersendiri. Seperti penyebaran gambar/ video syur dan pembuatan deepfake porn ataupun jadi modus pengancaman revenge porn.
Deepfake porn adalah konten seksual buatan yang sebenarnya tidak pernah ada dan terjadi. Pelakunya akan menyebarkan konten tersebut di internet. Seramnya, siapa saja dapat menjadi korban kejahatan ini.
Konten deepfake porn tersebut dibuat dengan cara memasukan foto seseorang, lalu dengan bantuan kecerdasaan AI bernama DeepSwap akan mengubahnya dan menghasilkan gambar yang terlihat seperti asli.
Sedangkan, revenge porn adalah penyebaran konten pornografi non konsensual atau tanpa persetujuan salah satu pihak sebagai wujud balas dendam, kecemburuan, atau rasa tidak terima.
Salah satunya yang sedang ramai di media sosial Twitter @shanikardashian, ia menuturkan keresahannya terkait pengunaan AI yang tak bertanggungjawab.
“SEMUA orang bisa kena sekarang. Yang gapernah foto bugil, lu bisa DIBUGILIN..,” unggahnya.
Kemajuan teknologi nampaknya sangat dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk melakukan kejahatan tak bermoral. Hal ini karena kemudahan untuk dapat mengakses oleh seluruh masyarakat.
Mengenali Konten Deepfake
Meskipun teknologi sudah berkembang pesat sekarang ini, namun masih ada beberapa cara untuk mengenali apakah konten tersebut asli atau deepfake.
Yakni, pertama lihatlah proporsi wajah atau tubuhnya, karena konten deepfake akan cenderung aneh dan tidak wajar.
Kemudian lihat dengan saksama pada bagian mata, hidung, telinga, dan rambut, sampai warna kulit, sebab hasil penggunaan AI masih sering mempunyai kelalaian pada bagian tersebut.
Perhatikan juga dari segi suara dan kualitas gambar atau video, karena cenderung masih memiliki resolusi yang rendah.
Menjadi Pengguna yang Bijak
Mengambil keuntungan dari kemajuan teknologi memang tidaklah salah, namun ambil dan manfaatkanlah teknologi tersebut dengan sebaik mungkin. Jadilah pengguna yang bijak, selalu waspada dan berhati-hati di Internet.
Penulis: Fadia Pasha Safira
Mahasiswa Hukum Universitas Pamulang
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi