Rancang Bangun Alat Perajang Bawang Putih dengan Sistem Kendali Otomatis Menggunakan Sensor Proximity Infrared Berbasis Mikrokontroler Arduino

Opini
Ilustrasi: istockphoto

Bawang putih (Allium Sativum L.) termasuk dalam bagian umbi-umbian yang dapat dimanfaatkan sebagai bumbu dasar, obat, penambah cita rasa, dan pengawet alami. Penggunaan yang digunakan secara menyeluruh ini juga dapat dilakukan pada pabrik-pabrik maupun UMKM makanan.

Perajangan bawang secara otomatis dengan menggunakan sensor proximity infrared yang berbasis arduino, akan membantu meningkatkan efisiensi dalam perajangan. Mesin perajang bawang putih digunakan untuk merajang atau mengiris bawang putih.

Bahan pisau yang digunakan adalah stainless steel yang aman jika bersentuhan langsung dengan bahan makanan karena tahan karat. Mata pisau yang digunakan adalah mata cutter yang nantinya akan digerakkan dengan sistem Arduino.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Teknologi AI (Artificial Intelligence) pada Bidang Peternakan

Mesin ini kemudian menggunakan sensor proximity infrared sebagai pengontrol dan mesin otomatis mati ketika bahan yang dimasukkan habis.

Perajang bawang putih menggunakan mikrokontroler Arduino UNO sebagai komponen pemrograman untuk mengontrol pergerakan bilah pisau pada dinamo yang bergerak berdasarkan respon dari sensor proximity infrared, kabel jumper digunakan untuk menghubungkan mikrokontroler ke motor listrik, sensor proximity infrared dan baterai daya.

Pisau perajang digunakan untuk membentuk bawang menjadi irisan bawang dan kabel digunakan untuk media arus listrik yang mengalir.

Pada motor listrik atau dinamo terdapat 2 kabel di mana 1 kabel biasa yang terhubung ke baterai dan 1 kabel jumper yang terhubung ke arduino. Penghubung sensor proximity infrared dengan arduino menggunakan bantuan kabel jumper.

Sensor proximity infrared memiliki tiga kabel jumper di mana 2 kabel jumper berfungsi untuk mendapatkan aliran sumber daya yang terhubung dari arduino. Sedangkan 1 kabel jumper lainnya dihubungkan ke arduino untuk mendapatkan input atau koding-an yang telah diprogram.

Mesin ini menggunakan 3 baterai yang diselotip dengan masing baterai memiliki daya 1,5 volt. Pada baterai memiliki 2 kutub di mana kutub negatif akan tersambung ke arduino menggunakan bantuan kabel jumper.

Sedangkan kutub positif akan terhubung ke dinamo dengan bantuan kabel biasa. Pada arduino terdapat colokan hitam yang digunakan sebagai power.

Cara kerja yang dilakukan pada alat ini ialah ketika bahan dimasukan, secara otomatis sensor akan mendeteksi adanya bahan masuk kemudian dilakukan perajangan. Sebelum dilakukan proses produksi, industri perlu melakukan persiapan bahan-bahan.

Tujuan dari perajangan adalah untuk memperkecil ukuran bawang putih sehingga aroma, cita rasa yang ada pada bawang putih dapat lebih optimal.

Baca Juga: Rancang Teknologi Sortasi Kematangan Tomat Berbasis Arduino

Kegiatan perajangan bawang putih secara manual memiliki beberapa kekurangan antara lain, membutuhkan waktu yang cukup lama, membutuhkan tenaga kerja lebih, secara tekstur terdapat perbedaan yang cukup signifikan, tidak dapat menghasilkan cacahan bawang putih yang cukup halus.

Prinsip kerja perajang bawang putih adalah dengan memasukkan bahan ke dalam mesin melalui lubang hopper input. Kemudian bahan yang masuk nantinya akan melewati sensor proximity infrared yang akan merespon untuk menggerakkan motor listrik dan akan memutar bilah pisau untuk mengiris bahan.

Bawang putih sebagai bahan nantinya akan terkena pisau perajang dan rajangan bawang putih akan ditampung di dalam mesin perajangan.

Dalam sistem pendorong terdapat waktu delay yang digunakan pada saat bawang dimasukkan bergantian ke dalam mesinnya.

Dalam hal ini sebaiknya dilakukan pengamatan lebih lanjut terkait hal tersebut yang mana waktu delay pada saat pendorong melakukan gerakan yang berfungsi agar bahan dalam hopper dapat masuk ke dalam ruang pendorong dengan lancar.

Baca Juga: Harapan Besar untuk Industri Makanan di Idonesia bagi Rakyat Indonesia

Kemudian pada kecepatan yang digunakan dalam mesin pengontrol, seharusnya diberikan mesin yang digunakan untuk melakukan pengontrolan kecepatan agar juga dapat menyesuaikan dengan kapasitas dari bawang putih yang akan dilakukan perajangan.

Penulis:
1. Novia Trisna Rahmayanti

2. Ester Angelin Sutanto
3. Rahmy Fauzanibudi Ahmad
4. Addis Letisia Agnes de Fretes
5. M. Fhikri Yudha Pratama
6. Illyasyifa Nur Amalia
7. Fachrully Raffidhiya Ashar
Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya

Editor: Ika Ayuni Lestari     

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI