Tatap Muka Pancasila: Fondasi Pembangunan Pendidikan yang Berkelanjutan

Tatap Muka Pancasila
Ilustrasi Pembangunan Pendidikan yang Berkelanjutan (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, bukan hanya sekadar seperangkat prinsip, tetapi juga menjadi landasan utama bagi segala aspek kehidupan, termasuk dalam pembangunan pendidikan.

Konsep “Tatap Muka Pancasila” menggarisbawahi tidak hanya pentingnya mengenali dan memahami nilai-nilai Pancasila secara teoritis, tetapi juga menerapkannya secara nyata dalam konteks pendidikan.

Pancasila, sebagai filsafat negara, menawarkan pandangan holistik terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam konteks pembangunan pendidikan, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi pendorong utama untuk membentuk karakter, moralitas, serta sikap kebangsaan pada generasi muda.

Bacaan Lainnya

“Tatap Muka Pancasila” menjadi sebuah panggilan untuk mengintegrasikan esensi dari nilai-nilai luhur ini ke dalam setiap aspek kurikulum, metode pengajaran, dan atmosfer pendidikan secara keseluruhan.

Pendidikan yang berlandaskan Pancasila bukan sekadar menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga membentuk kepribadian yang mencakup semangat gotong royong, keadilan, demokrasi, dan kemanusiaan.

Fondasi ini menciptakan landasan yang kokoh bagi perkembangan individu yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki rasa tanggung jawab sosial yang tinggi.

Komitmen untuk menghadirkan “Tatap Muka Pancasila” dalam pembangunan pendidikan tidak hanya memerlukan upaya dari lembaga-lembaga pendidikan, tetapi juga melibatkan peran aktif dari seluruh komponen masyarakat.

Pendidikan yang berbasis Pancasila membutuhkan sinergi antara pemerintah, institusi pendidikan, tokoh masyarakat, dan keluarga guna menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pertumbuhan holistik peserta didik.

Pentingnya “Tatap Muka Pancasila” dalam pembangunan pendidikan tidak hanya terbatas pada ruang kelas, tetapi juga mengalir ke dalam berbagai kebijakan pendidikan, pengembangan kurikulum yang inklusif, serta pemberdayaan guru sebagai agen perubahan yang membawa semangat nilai-nilai Pancasila kepada generasi penerus bangsa.

Dengan mengusung konsep “Tatap Muka Pancasila” sebagai fondasi, pembangunan pendidikan dapat menjadi wahana yang membentuk individu yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki integritas, kecerdasan emosional, dan kesadaran akan tanggung jawab sosialnya dalam menciptakan masyarakat yang adil dan beradab.

Inilah pentingnya untuk mengukuhkan peran Pancasila sebagai landasan utama dalam pembangunan pendidikan, bukan sekadar sebagai teori, tetapi sebagai praktek yang mengubah paradigma dan membentuk karakter anak bangsa untuk masa depan yang lebih baik.

Tatap Muka Pancasila sebagai Fondasi Pembangunan Pendidikan yang Berkelanjutan mengacu pada implementasi nilai-nilai Pancasila secara konkrit dalam sistem pendidikan untuk menciptakan lingkungan belajar yang berkesinambungan dan holistik bagi perkembangan generasi muda.

Pembahasan mengenai konsep ini melibatkan beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan:

1. Integrasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Kurikulum Pendidikan

Penyelarasan nilai-nilai Pancasila dengan materi kurikulum menjadi kunci dalam membangun fondasi pendidikan yang sesuai. Ini melibatkan pengembangan bahan ajar, pembelajaran, dan evaluasi yang mempromosikan nilai-nilai seperti gotong royong, keadilan, demokrasi, serta rasa cinta tanah air.

2. Peran Guru dalam Menanamkan Nilai-Nilai Pancasila

Guru memiliki peran krusial dalam membentuk karakter siswa. Pelatihan, pengembangan profesionalisme, dan penanaman nilai-nilai Pancasila dalam tindakan sehari-hari guru menjadi penting untuk mentransfer nilai-nilai ini kepada generasi muda.

3. Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat

Pembangunan pendidikan yang berbasis Pancasila tidak terbatas pada lingkungan sekolah. Keterlibatan orang tua dalam mendukung pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila serta dukungan dari masyarakat secara luas juga menjadi aspek penting.

4. Pengembangan Sikap Kritis dan Kreatif

Pendidikan yang berlandaskan Pancasila juga harus mendorong siswa untuk menjadi individu yang kritis, kreatif, dan mandiri. Ini mencakup pengembangan pemikiran kritis terhadap nilai-nilai Pancasila itu sendiri, agar mampu memahami esensinya secara mendalam dan kontekstual.

5. Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-Hari

Lebih dari sekadar teori, penting bagi pendidikan yang berbasis Pancasila untuk menekankan penerapan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari siswa. Ini bisa melalui pembiasaan perilaku, kegiatan ekstrakurikuler, serta pengalaman praktis di masyarakat.

6. Keadilan dalam Akses dan Peluang Pendidikan

Aspek keterbukaan dan keadilan dalam sistem pendidikan harus menjadi bagian integral dari implementasi Pancasila. Setiap individu harus memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan akses dan manfaat dari pendidikan yang berkualitas.

7. Evaluasi dan Penyesuaian Berkelanjutan

Kontinuitas dalam evaluasi dan penyesuaian terhadap implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan perlu dilakukan secara berkelanjutan. Ini akan memastikan bahwa metode dan strategi yang digunakan dapat terus meningkatkan efektivitas dalam membentuk karakter anak bangsa.

Pembangunan pendidikan yang berbasis Pancasila tidak hanya mencakup transfer pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter yang kokoh.

Integrasi nilai-nilai luhur Pancasila secara menyeluruh dalam sistem pendidikan akan memberikan kontribusi yang signifikan dalam mencetak generasi yang berkualitas, memiliki kesadaran sosial yang tinggi, dan mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat dan bangsa secara keseluruhan.

Dalam konteks Tatap Muka Pancasila sebagai Fondasi Pembangunan Pendidikan yang Berkelanjutan, dapat disimpulkan bahwa implementasi nilai-nilai Pancasila dalam sistem pendidikan memiliki peran yang sangat vital dalam membentuk karakter, moralitas, dan kesadaran sosial generasi muda.

Integrasi nilai-nilai luhur Pancasila dalam kurikulum, peran guru dalam menanamkan nilai-nilai tersebut, serta keterlibatan orang tua dan masyarakat merupakan aspek penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang mengedepankan nilai-nilai kebangsaan.

Pentingnya mengembangkan sikap kritis, kreatif, dan mandiri pada siswa sebagai bagian dari pembelajaran Pancasila menegaskan bahwa pendidikan bukan hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter yang berkelanjutan. Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari siswa menjadi kunci dalam memastikan nilai-nilai tersebut tidak hanya dipegang sebagai konsep, melainkan juga dipraktikkan dalam tindakan nyata.

Keadilan dalam akses dan peluang pendidikan menjadi landasan yang penting dalam memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh manfaat dari pendidikan yang berkualitas.

Evaluasi terus-menerus terhadap implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan diperlukan untuk memastikan bahwa strategi yang digunakan dapat terus ditingkatkan guna mencapai efektivitas yang optimal dalam membentuk karakter dan sikap positif pada generasi penerus bangsa.

Dengan demikian, pembangunan pendidikan yang berlandaskan Pancasila bukan hanya tentang memahami nilai-nilai tersebut secara teoretis, tetapi juga mengaplikasikannya dalam setiap aspek pendidikan, baik dalam lingkungan sekolah maupun di luar ruang kelas.

Hanya dengan memperkokoh fondasi Pancasila dalam pendidikan, kita dapat mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kepekaan sosial, integritas, dan semangat untuk membangun masyarakat yang adil, demokratis, serta berbudaya. Keseluruhan ini merupakan fondasi kokoh dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.

 

Penulis: Devis Triansyah
Mahasiswa Informatika, Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Referensi

Suparmi, S. (2012). Pembelajaran kooperatif dalam pendidikan multikultural. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi1(1).

Purnomo, H. A., Supandi, S., Wulandari, R. T., Insani, M. N., Malady, G., Hakim, S. A., … & Awaliyah, S. (2018). Modul pengembangan keprofesian berkelanjutan mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn) SMP terintegrasi penguatan pendidikan karakter dan pengembangan sosial kelompok komptensi A.

Wiguna, I. K. W., & Tristaningrat, M. A. N. (2022). Langkah Mempercepat Perkembangan Kurikulum Merdeka Belajar. Edukasi: Jurnal Pendidikan Dasar3(1), 17-26.

Iskandar, O., Firmansyah, Y., & Sofyan, F. S. (2023). Implementasi Nilai-nilai Pancasila Untuk Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Kepada Anggota Wanadri. De Cive: Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan3(11).

Irwan, I., & Tiara, M. (2021). Penguatan Nilai-Nilai Pancasila Pada Pembelajaran PPKn Dalam Meningkatkan Ketahanan Pribadi Guru Sekolah Menengah Pertama Remote Area Di Kabupaten Kepulauan Mentawai Sumatera Barat. Jurnal Ketahanan Nasional27(3), 398-416.

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI