Yogyakarta, 11 Oktober 2024 – Mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat pada Warmindo Kiarra. Kegiatan ini memiliki tema “Warmindo Bersih, Nyaman, Dan Menarik: Optimalisasi Layout Untuk Menciptakan Kenyamanan Pelanggan” dan dilaksanakan dibawah bimbingan dosen Ibu Dr. Prayekti, M. S.i.
Berbagai aspek pelayanan yang diberikan oleh sebuah tempat makan tentunya dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan. Salah satu faktor terpenting adalah kesan pertama pelanggan saat masuk ke tempat Anda.
Keberhasilan yang dicapai oleh suatu bisnis salah satunya dipengaruhi oleh bagaimana tempat makan tersebut dalam memberikan kepuasan terhadap konsumennya. Penataan tempat makan dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi karyawan untuk memperlancar pekerjaannya.
Oleh karena itu, tata letak tempat makan sangatlah penting dalam melaksanakan pekerjaan seorang karyawan. Selain tata tempat makan, komunikasi juga dapat mempengaruhi efektivitas kerja karyawan.
Warmindo kiarra terletak Jl. Suroharjo no.2/709, Muja Muju, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi warmindo ini cukup strategis, karena dekat dengan kampus yang mudah untuk dijangkau oleh mahasiswa.
Bapak Grennedy Amanu Mulyadi memulai usaha ini sejak tahun 2020 dengan alasan adanya wabah Covid-19. Bapak Grennedy Amanu Mulyadi terpaksa kehilangan pekerjaan sebagai desain interior. Berawal dari mendirikan warmindo tersebut, sekarang Bapak Grennedy dapat membuka usaha lain, seperti depot air minum.
Di tengah era perkembangan teknologi yang pesat, Bapak Grennedy Amanu Mulyadi terus berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan dan fasilitas yang tersedia di Warmindo. Namun, seperti banyak pengusaha lainnya, ia juga menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan bisnisnya.
Salah satu masalah utama yang dihadapinya adalah ketidakstabilan harga bahan baku di pasaran, selain itu Bapak Grennedy sendiri kurang memahami tentang F&B (Food & Baverage).
“Yang jadi masalah itu, ya harga bahan baku di pasar kadang naik turun. Jadi saya juga bingung mbak buat nentuin harganya. Apalagi saya gak tau tentang F&B”, ujar Bapak Grennedy saat diwawancarai di warmindo miliknya.
Dalam situasi ini, beberapa solusi dapat diterapkan oleh seorang wirausaha berdasarkan ajaran ketamansiswaan yang dikenal dengan “Niteni, Niroke, Nambahi”. Sebagai seorang wirausaha harus mempunyai sifat, ngandel, kendel daan bandel.
Di mana sifat memiliki arti yaitu: ngandel merupakan percaya kepada Tuhan serta percaya diri akan apapun yang dilakukan. Kendel merupakan berani dengan apa yang akan dia hadapi dalam menajalankan sebuah usaha. Bandel merupakan tebal akan kepercayaan serta imannya selain itu wirausahawan juga harus tebal dengan omonggan ataupun kritikan dari orang-orang.
Di tengah persaingan ketat dengan warmindo-warmido lainnya, Bapak Grennedy telah mencatat beberapa pencapaian signifikan dari usahanya, Warmindo Kiarra. Sejak didirikan, usaha ini berhasil membangun reputasi yang baik di kalangan pelanggan dengan menyediakan layanan dan berbagai menu makanan rumahan dengan harga yang terjangkau.
“Kalo kedepannya harapan saya, bisa berkembang lebih besar lagi terus bisa membuka cabang di tempat lain”, ujar Bapak Grennedy.
Bapak Grennedy berkomitmen untuk terus berinovasi, meningkatkan kualitas layanan, serta membuka cabang di tempat lain. Bapak Grennedy yakin bahwa dengan semangat yang tinggi dan kerja keras, Warmindo Kiarra dapat menjadi salah satu tempat makan yang dikenal bukan hanya karena kualitas layanan, tetapi juga karena tempatnya yang bersih dan menarik.
Penulis:
- Karolina Arina Mira
- Titin Dwi Lestari
- Silmi Nur Aminah
- Maria Agustina S.R.
- Marianus Moi Narut
- Dr. Prayekti, M. Si.
Mahasiswa Program Studi Manajemen, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News