Analisis Bahan Ajar yang Digunakan Guru PPKn SMP Al-Irsyad Waringin Kurung

Opini
Ilustrasi: istockphoto
ARTICLE INFO   ABSTRACK
  Written, 31 May 2023 Revised, 1 June 2023 Published, 2 June 2023             Keywords: Teaching materials, teaching aids, and videos.   The purpose of this study is to determine the development of teaching materials. This study uses a qualitative approach, then the instruments used are observation, interviews, and documentation. The results of the study state that the development of teaching materials is very important for learning activities in the classroom, because the development of teaching materials is able to make students more easily understand in understanding the material and are more active in knowing more about the material being taught. Teaching materials come in many forms, which can be with ordinary props or props made from used materials and can also use videos. The presence of props or video playback can attract student’s attention to learning in a pleasant atmosphere.
 
INFO ARTIKEL   ABSTRAK
  Kata Kunci: Bahan ajar, alat peraga dan video.                       Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan bahan ajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, lalu instrumen yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian dinyatakan bahwa pengembangan bahan ajar sangat penting untuk kegiatan belajar di kelas, karena dari pengambangan bahan ajar mampu membuat siswa lebih mudah paham dalam mengerti materi dan lebih aktif untuk lebih tahu materi yang sedang diajarkan. Bahan ajar banyak betuknya, yang bisa dengan alat peraga biasa atau alat peraga yang terbuat dari bahan bekas dan juga bisa menggunakan video. Dengan adanya alat peraga atau pemutaran video mampu menarik perhatian siswa untuk belajar dengan suasana yang menyenangkan.
 

Baca Juga: Tarpaksa Menjadi Biasa Guru Muda

PENDAHULUAN

Pada dasarnya seorang guru harus memiliki banyak kemampuan dalam mengajar, yang utama adalah guru SMP.

Karena guru SMP akan mengahadapi peserta didik yang akan memahami materi dengan benda yang konkret, penjelasan sederhana namun luas, dan bahan ajar yang menyenangkan untuk dipelajari. Guru SMP harus kreatif dalam mengajar di dalam kelas, seperti dalam pemilihan metode belajar, media pembelajaran, serta juga bahan ajar yang akan digunakan.

Bacaan Lainnya

METODE PENELITIAN

1. Metode atau jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif studi kasus dalam penelitian ini mengumpulkan data deskriptif yang diperoleh dari pengumpulan data dengan observasi wawancara dan dokumentasi.        

2. Waktu dan tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada 31 Mei 2023 di SMP Al-Irsyad Waringin Kurung yang beralamat di Jalan Kramatwatu Waringin Kurung Nomor Km, RW 5 Sukabares Kecamatan Waringin Kurung Kabupaten Serang-Banten 42453 83 m.

Lokasi tersebut dipilih berdasarkan pertimbangan penelitian karena pengembangan bahan ajar di sekolah cukup berkembang dan mengikuti era globalisasi pengembangan bahan ajar, dan sekolahnya juga termasuk cukup bagus dibanding sekolah yang ada di sekitarnya.

3. Target atau subjek penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah guru yang mengajar di SMP Al-Irsyad, guru kelas dijadikan sebagai penelitian utama.

Informan kunci karena sebagai pelaksanaan pengembangan bahan ajar, selain itu guru kelas juga dipandang sebagai orang yang benar-benar mengetahui tentang perkembangan bahan ajar di sekolah, guru kelas juga yang sangat mengetahui bagaimana siswanya untuk semangat dalam belajar hingga pembelajaran memiliki hasil sesuai dengan apa yang diinginkan oleh guru.

4. Prosedur

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif data diperoleh melalui dari proses observasi dokumentasi, wawancara, dan catatan lapangan. Dari pengumpulan informasi melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan. Kemudian penyimpulan pengatasan dan penyimpulan hasil.

Baca Juga: Guru Pembimbing Khusus Sekolah Inklusi bagi Anak Berkebutuhan Khusus

5. Data, instrumen, dan teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan catatan lapangan.

Teknik pengumpulan data dalam melihat ini dengan melakukan wawancara terhadap guru kelas 7, peneliti juga melakukan dokumentasi dan membuat catatan lapangan sebagai upaya untuk kelengkapan data, selain itu peneliti juga menggunakan kuesioner yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden yaitu guru kelas 7 di SMP Al-Irsyad Waringin Kurung.

6. Teknik analisis data

Teknik analisis data dilakukan sesuai dengan prosedur ilmiah penelitian kualitatif dalam penelitian ini menggunakan metode analisis dari grup diskusi internet dan sumber mendalam teknik analisis terdapat tiga tahap yaitu produksi data, penyajian data, dan verifikasi data.

Produksi data bertujuan untuk menyederhanakan data yang abstrak menjadi sebuah rangkuman yang jelas dan terperinci. Data tersebut dihasilkan dari proses observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan.

Proses selanjutnya adalah penyajian data setelah diproduksi kemudian data disajikan dalam bentuk yang lebih sederhana dan bentuk paparan narrative dan hasil penelitian tentang pengembangan bahan ajar, kemudian langkah terakhir adalah verifikasi data.

Data yang telah diproses kemudian ditarik kesimpulan, penyempurnaan merupakan proses pengambilan intisari data sajian yang telah terorganisir tersebut dalam bentuk pertanyaan kalimat yang singkat dan padat tetapi mengandung pengertian yang luas, hasil analisis disusun untuk mengungkap tentang pengembangan bahan ajar.

7. Hasil dan pembahasan

Setiap guru dalam pelajaran apapun pasti mereka tidak mungkin langsung mengajar begitu saja semua punya proses atau menyiapkan materi ajarnya sendiri dan media pembelajaran untuk membantu dalam proses mengajar, guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengkajian secara sistematis dengan menguatkan segala sesuatu guna kepentingan pengajaran salah satu masalah penting yang sediakan oleh guru yang dapat memilih atau menentukan bahan ajar atau materi pembelajaran yang tepat dalam rangka membantu siswa mencapai kompetensi.

Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam kurikulum atau silabus materi bahan ajar hanya diteruskan secara garis besar dalam bentuk materi pokok.

Baca Juga: Perlukah Guru BK di Sekolah Dasar?

Bu Lilis sebagai guru PPKn di SMP Al-Irsyad menanggapi mengenai keberadaan bahan ajar dalam proses pembelajaran yaitu keberadaannya sangat penting sekali, karena dapat menunjang proses pembelajaran itu berlangsung.

Dan saat ini karena kita mengacu kepada Kurikulum Merdeka yang di mana siswa itu dan guru harus bisa kreatif, aktif, berkreasi dalam pembelajaran. Jadi di sini siswa harus lebih mengeluarkan ide-idenya agar bisa berkreasi semenarik mungkin.

Dalam proses pembelajaran berlangsung juga siswa itu tidak bosan tidak terpaku pada buku saja. Maka dapat disimpulkan bahwa menurut beliau bahan ajar itu keberadaannya sangat penting guru juga harus bisa memotivasi murid-muridnya agar lebih berinovasi.

Di SMP Al-Irsyad sendiri guru harus menyusun bahan ajar oleh guru mata pelajaran masing-masing karena agar materi yang disampaikan sesuai yang dikuasai oleh guru pula.

Intinya guru harus lebih menguasai materi yang disusun/ dibuat oleh setiap guru mata pelajaran dan salah satu kompetensi yang perlu dimiliki seorang guru dalam melaksanakan tugasnya adalah mengembangkan bahan ajar.

Pengembangan bahan ajar penting dilakukan guru agar pembelajaran lebih efektif, efisien, dan tidak melenceng dari kompetensi yang ingin dicapainya.

Faktor yang paling penting untuk diperhatikan dalam penyusunan bahan ajar. Dalam pengembangan bahan ajar guru hendaklah: 1) mengetahui bahan ajar yang diajarkan; 2) mengetahui cara pengembangan bahan ajar secara sistematika sehingga tetap berdasarkan satuan pengajaran; 3) membuat suatu kegiatan evaluasi dan guru juga lebih mudah untuk memberikan tugas kepada siswa di kehidupan secara real.

Menurut Bu Lilis Power Point sama saja dengan bahan ajar karena dapat menampilkan berbagai macam gambar ilustrasi dan video yang dapat menunjang proses pembelajaran di kelas.

Dan mengenai bahan ajar sama dengan modul, menurut beliau bahan ajar dengan modul itu salah satu media yang digunakan ketika pandemi atau Covid-19 beliau pun pernah membuat modul atau e-book pada waktu tertentu.

RPP dengan bahan ajar menurut beliau sama karena RPP juga merupakan salah satu bahan ajar yang disusun oleh guru dan harus sesuai dengan materi-materi yang disampaikan.

Baca Juga: Lika-Liku Perjuangan Menggapai Mimpi Perguruan Tinggi

Cara engevaluasi bahan ajar yang dilakukan di SMP Al-Irsyad dan Bu Lilis selaku guru PPKn ialah sebagai berikut:

Evaluasi untuk guru: adanya pengawasan dari kepala sekolah dan pembimbing atau pembina kepala sekolah.

Guru senior menilai guru junior seperti guru yang tidak bisa menguasai kelas agar dibimbing kembali dan memperbaiki hal yang dievaluasi tersebut, adanya bimbingan ketika pembuatan RPP agar sesuai dengan materi yang diajarkan, menganalisis kelemahan dan kekurangan dari semua guru mengenai materi-materi yang diajarkan, adanya pelatihan-pelatihan/ workshop untuk para guru junior agar menambah wawasan dan memotivasi guru-guru tersebut, yang dilakukan setiap satu bulan sekali di sekolah yang berbeda atau biasa disebut dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).

Evaluasi untuk siswa: pertama siswa itu diberi lembar kerja siswa atau soal yang harus dikerjakan oleh siswanya, seperti ulangan harian. Selain itu diberi tugas, tugas terbagi dua yaitu ada tugas terstruktur dan tidak terstruktur.

Contoh tugas yang terstruktur seperti tugas observasi yang dilakukan satu minggu sekali, seperti tentang norma atau tentang pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari misal buang sampah sembarangan, terlambat ke sekolah dan yang lain-lain, kemudian siswa itu mendeskripsikan serta menganalisis dari hasil tugas tersebut.

Adapun tugas yang tidak terstruktur yang jangka waktunya itu sangat lama seperti membuat kerajinan atau peta wilayah Asean yang dilakukan hanya pada akhir semester.

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang diperoleh tentang analisis perkembangan bahan ajar di SMP disampaikan bahwa pengembangan bahan ajar sangat membantu dan mempengaruhi banyak hal.

Dimulai dari siswa yang lebih aktif dalam belajar, mempermudah siswa dalam mengerti akan materi diajarkan dan siswa menikmati pelajaran tanpa ada rasa bosan kemudian pengaruh pengembangan bahan ajar bagi guru menjadi lebih aktif, kreatif, berkompetitif, berkreasi dalam pengembangan bahan ajar, karena pengembangan bahan ajar bukan hanya sekadar mengembangkan saja, tetapi guru juga dituntut menjadi guru yang mengikuti perkembangan siswanya atau perkembangan teknologi saat ini. Serta aktif dan kreatif dalam mencari sesuatu yang bisa digunakan dalam mengajar.

Bahan ajar juga dikatakan berkualitas, jika dapat menarik perhatian siswa dan tentu saja relevan dengan pembelajaran dan tepat guna, tepat waktu, tepat sasaran, bahan ajar bisa kita ciptakan dengan mencari bahan-bahan bekas yang kita modifikasi sebagai bahan ajar bisa juga dengan mencari di perpustakaan dan sumber lainnya.

Baca Juga: Tokoh Inspiratif Feni Sauvia sebagai Guru Muda

SARAN

Saran diharapkan guru lebih sering menggunakan media pembelajaran karena penggunaan media pembelajaran akan sangat bermanfaat bagi siswa dalam memahami materi pelajaran.

Guru harus memiliki pemahaman tentang bagaimana cara membuat anak itu nyaman dalam belajar hanya membutuhkan guru yang cerdas tetapi juga membutuhkan guru yang mampu membuat siswa itu nyaman dan senang belajar dengan guru tersebut dan kesenangan itu bisa timbul dari penggunaan media pembelajaran yang digunakan setiap kegiatan belajar.

Penulis: 
1. Nadiyah
2. Linda Rohdianti
3. Wati
Mahasiswa PPKn Universitas Primagraha

Editor: Ika Ayuni Lestari     

Bahasa: Rahmat Al Kafi

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Afandifirdaus. Buku pengembangan bahan ajar untuk pembelajaran kelas 7 SMP

Abady, fenda Rahma. 2014, buku pengembangan bahan ajar

Agustiningsih, (2015). Video sebagai alternatif media pembelajaran dalam rangka mendukung keberhasilan penerapan kurikulum 2013.

Harjanto, (2008) perencanaan pengajaran Jakarta: rineka Cipta

Kustandi, d. (2013 )media pembelajaran manual dan digital. Bogor. Galia Indonesia.

Internet:

Nining Setyowati, d. (2016). Penggunaan alat peraga untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa pada materi peluang. Jurnal kreano, 30.  Diakses pada tanggal 31 Mei 2023

Prastowo. (2012). Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif. Jogjakarta: Diva press. Diakses pada tanggal 31 Mei 2023

Ruseffendi. (2008). Pengantar kepada membantu guru mengembangkan potensi dalam pengajaran matematika untuk meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito. Diakses pada tanggal 31 Mei 2023

Tian Belawati, d. (2003). Pengembangan bahan ajar. Jakarta: Pusat penerbitan UT.  Diakses pada tanggal 31 Mei 2023

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI