Apakah Feeling Bikin Kita Mujur?

inspiration concept

Feeling adalah sebuah perasaan yang muncul akibat kondisi seseorang yang membuat dirinya merasa baik. Pikiran adalah pemikiran yang muncul akibat adanya suatu tindakan dalam stimulus otak. Apakah feeling dan pikiran itu sama? Tentu saja tidak.

Mengapa dikatakan tidak sama? Dikarenakan arti feeling dan pikiran tentu saja berbeda. Namun, bisa juga feeling dan pikiran itu dikatakan sama, apabila feeling dan pikiran terdapat tindakan yang saling sama-sama mendukung dan mengikuti. Feeling biasanya dapat dirasakan pada kata hati.

Pernahkah sobat sekalian dihadapkan dengan situasi yang memaksa untuk mengambil sebuah keputusan? Apa nih yang menjadi landasan sobat untuk menjadi keputusan akhir? Apakah mengambil keputusannya berdasarkan suara hati, seperti kata-kata yang sering diucapkan oleh orang-orang.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Insecure Terhadap Diri Sendiri. Apakah perlu?

“Udahlah ikuti kata hatimu saja”. Sering kan sobat dapat saran dari sahabat atau temannya seperti ini? Tapi gimana, kalau keputusan ini adalah ajakan untuk ibadah? Misalnya, ikut kajian islam, diajak ta’aruf, dan lain sebagainya. Apakah sobat sekalian bakalan mengikuti kata hati?

Saran ikuti kata hati adalah pendapat yang tidak benar. Kata hati adalah apa yang diinginkan oleh hawa nafsu. Mengikuti kata hati artinya kita sedang mengikuti hawa nafsu.

Karena kata hati termasuk ke dalam perilaku yang membebaskan manusia untuk melakukan apapun, termasuk ikuti kata hati, mau itu berseberangan dengan agama atau tidak, Mau itu sesuai syara’ atau tidak.

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam pernah bersabda dalam hadis yaitu: “Ada tiga hal yang dapat membinasakan kehidupan manusia yaitu kebakhilan yang dipatuhi, ketakjuban orang terhadap dirinya sendiri, dan hawa nafsu yang diikuti.” (HR. At-Thabrani).

Sebelum bertindak atau berkata, kita harus berpikir. Berpikir tentang status hukum dari suatu perbuatan. Lalu, bagaimana kalau islam berbicara soal hukum cinta? Cinta atau perasaan hati harus dipikir oleh pemikiran.

Baca Juga: Bicara Tentang Cinta dan Nafsu

Tentunya pemikiran di sini adalah pemikiran tentang Islam, tentang syariah Allah, tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh seorang Muslim. Gunakan akal untuk memutuskan sesuatu sesuai hukum syara’. Bukan hawa nafsu yang menjadi acuan, melainkan hukum syara’.

Oleh karena itu, hati-hatilah dalam mengambil keputusan. Karena setiap keputusan akan dihisab di hadapan Allah kelak. Pastikan pilihan mengikuti apa yang benar menurut syariah, bukan ikuti kata hati.

“Aku berhak memutuskan ta’aruf, bahwa aku tidak mau menikah dengan dia, karena aku merasa tidak cocok sama dia, karena aku tidak suka sama dia, dan aku tidak cinta sama dia, ini pilihanku.”

Pemikiran seperti ini adalah pemikiran yang salah, karena memisahkan agama dari kehidupan. Kehidupan Ia tidak boleh diatur oleh aturan agama Islam. Hidup yang Ia jalani berdasarkan hawa nafsu.

Keputusan hidup pun tidak berdasarkan rida Allah, tapi keputusan yang diambil dan dipertimbangkan oleh hawa nafsu. Dengan dalih kebebasan, mereka ogah diatur dengan aturan Allah. Bahkan memaknai dalil sesuai dengan hawa nafsu mereka.

Baca Juga: Menikah Tidak Hanya Sekadar “Pengen”

Feeling itu dapat dibagi menjadi dua yakni, feeling dalam artian membawa keberuntungan dan feeling membawa keburukan. Misalkan kita mau menentukan suatu tindakan namun hanya mengandalkan feeling maka kita sendiri harus siap menerima risikonya lebih besar, syukur-syukur kalau feeling kita benar, kalau tidak?

Bagaimana nantinya jika kita ingin memutuskan suatu tindakan menggunakan feeling sebaiknya kita sebagai umat muslim juga mengandalkan pikiran untuk mengetahui feeling kita benar atau tidak. Feeling dilandaskan dengan pengucapan Basmalah agar feeling dan pikiran dapat selaras dan diridhoi Allah.

Dihadapkan dalam dua pilihan dalam kehidupan, dua pilihan dalam kehidupan sangat sering terjadi di keseharian kita. Sebagai umat muslim jika kita dihadapkan pada dua pilihan yang membuat kita menjadi bingung, boleh saja kita mengikuti feeling namun juga perlu kita telaah dengan pikiran.

Dalam islam jika kita bingung menentukan sesuatu, Allah telah menurunkan wahyu dan mengajarkan bahwasanya kita dapat menentukan pilihan dengan cara kita sholat atau beribadah sunah dengan salat istikharah. Istikharah ini adalah ibadah salat untuk menentukan atau mematangkan pilihan yang akan benar-benar dipilih.

Intinya kita sebagai umat muslim harus yakin bahwa feeling dan pikiran juga harus menjadi satu namun berlandaskan dengan lafaz Basmalah dan jika kita masih ragu-ragu dan bimbang, maka istikharah merupakan solusinya.

Penulis:

1. Arifianto Syahalief Rachman
Mahasiswa Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia.

2. Nur Zaytun Hasanah
Mahasiswa Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia.

Editor: Ika Ayuni Lestari

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI