CINTA (Cerita Inspiratif Tentang Al-Qur’an)

Cerita Inspiratif Tentang Al-Quran

Keutamaan Membaca Al-Qur’an Pada Saat  Masa Pandemi

Pada saat pandemi Covid-19, dunia yang umumnya dipadati dengan hingar bingar kemewahan berganti seketika menjadi dunia yang lebih sederhana. Beberapa bulan yang lalu banyak negara menerapkan kebijakan lockdown demi menghindari  serta  memutus penyebaran virus Covid-19. Dan saat ini dunia mulai membuka diri dengan sebutan “new normal”. Pandemi virus corona atau COVID-19 yang tak kunjung usai telah menyita banyak waktu seluruh manusia di muka bumi ini. Tetapi, di saat kondisi krisis seperti inilah kita harus tetap menjaga kesehatan jiwa serta raga agar terhindar dan mampu bertahan dari paparan virus tersebut. Namun, terdapat sisi positif dari pandemi ini yaitu adanya waktu luang untuk melakukan kegiatan lain salah satunya yaitu membaca al-Qur’an.

Tidak hanya pahalanya berlipat-lipat ganda, membaca Alquran pula bisa menjadi obat ampuh untuk menenangkan hati dan pikiran. Pada hakikatnya sebagai muslim sangat dianjurkan membaca Alquran kapan pun, di mana pun, dan tidak ada waktu khusus. Kegiatan membaca Al-Qur’an ini sebagai bukti kecintaan kita kepada Allah SWT dan Nabi Muhamamd SAW.

Pengertian al-Quran yaitu kata Qur’an dari segi Isytiqaqnya, terdapat beberapa perbedaan pendapat dari para ulama. Menurut Muhammad bin Muhammad Abu Syaibah Qur’an adalah bentuk masdar dari qara’a , dengan demikian, kata Qur’an berarti “bacaan”. Sebagaimana bagi kitab suci yang diturunkan oleh Allh swt. Kepada nabi Muhammad saw, pendapat ini didasarkan pada firman Allah: Artinya “apabila kami telah selesai membacanya maka ikutilah bacaannya.” (QS. Al Qiyamah 18).

Bacaan Lainnya

Sedangkan Menurut Imam al-Syafi’i lafadz al-Qur;an merupakan kata bentukan dan sejak awal digunakan sebagai nama kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw.

Sedangkan Menurut Istilah dari beberapa ulama antara lain. Menurut M. Qurais Shihab mendefinisikan Al-Qur’an sebagai: “Firman-firman Allah yang disampaikan oleh malaikat jibril sesuai redaksinya kepada Nabi Muhammad saw, dan diterima oleh ummat Islam secara tawatur.

Sedangkan al-Qur’an Menurut Abu Syahbah adalah Firman Allah swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, yang memiliki kemukjizatan lafal, membacanya bernilai ibadah, diriwayatkan secara mutawatir, yang tertulis dalam mushhaf, dimulai dengan surah al-Fatihah dan diakhiri dengan surah al-Nas.

Dapat disimpulkan dari penjelasan diatas bahwasanya al Qur’an memiliki pengertian. Firman Allah swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw melalui perantara malaikat Jibril a.s sesuai dengan redaksinya. Yang memiliki kemukjizatan lafal, yang tertulis dalam mushaf, dimulai dari suruh al-Fatihah sampai pada suruh al-Nas, dan disampaikan secara mutawatir kepada umat Islam.

Dari adanya pandemi ini kita menyadari bahwa selama ini kita lebih mementingkan pekerjaan ketimbang membaca al-Qur’an, kita lebih mementingkan gadget atau menonton tv ketimbang membaca al-Qur’an, kita lebih sibuk dengan kekayaan, jabatan, dan kehormatan ketimbang membaca al-Qur’an.

Sementara itu membaca al-Qur’an merupakan Ibadah. Bukan hanya itu al-Qur’an juga mempunyai banyak keutamaan untuk pembacanya yaitu:

Akan dinaikkan derajatnya oleh Allah SWT.

Umar bin Khattab ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT akan mengangkat derajat suatu kaum dengan kitab ini (Al-Qur’an), dengannya pula Allah akan merendahkan kaum yang lain.” (HR. Muslim)

Menjadi syafaat pada hari kiamat.

Abu Umamah ra berkata, “Aku mendengar  Rasulullah SAW bersabda; ‘Bacalah Al-Qur’an sebab Al-Qur’an akan datang pada hari kiamat sebagai sesuatu yang dapat memberikan syafaat (pertolongan) kepada orang-orang yang mempunyainya.’” (HR. Muslim)

Hidup bersama para malaikat serta mendapat 2 pahala untuk yang belum mahir membacaya.

Aisyah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang membaca Al-Qur’an dan dia sudah mahir dengan bacaannya itu, maka ia beserta para malaikat utusan Allah yang mulia lagi sangat berbakti, sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an dan ia belum lancar dan merasa kesukaran dalam membacanya, maka dia memperoleh dua pahala.” (HR. Bukhari-Muslim)

Membaca satu huruf akan mendapat 10 pahala kebajikan.

Ibnu Mas’ud ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang membaca sebuah huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka ia memperoleh suatu kebaikan, sedang satu kebaikan itu akan di balas dengan sepuluh kali lipat yang seperti itu. Saya tidak mengatakan bahwa alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif adalah satu huruf, lam satu huruf dan mim juga satu huruf.” (HR. Imam Tirmidzi)

Mendapat ketenangan serta rahmat dari Allah SWT.

Abu Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah-rumah Allah untuk melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka ketenangan, akan dilingkupi pada diri mereka dengan rahmat, akan dilingkari oleh para malaikat dan Allah pun akan menyebut (memuji) mereka pada makhluk yang ada di dekat-Nya.” (HR. Muslim)

Hidayati Asma‘ul Khasanah
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Sunan Ampel Surabaya

Editor: Rahmat Al Kafi

Baca Juga:
Al-Quran sebagai Sumber Obat (Syifa) bagi Makhluk Ciptaan-Nya
Terlibatkah Umat Islam dalam Penjagaan Al-Qur’an?
Sejarah Al-Qur’an

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI