Keragaman budaya di Indonesia setiap daerahnya termasuk banyaknya kuliner yang menjadi ciri khas masing-masing daerah. Salah satunya makanan khas Madura yang sudah berdiri sekitar 28 tahun di Gunungkidul, tepatnya di Utara RSUD Wonosari di sebelah barat jalan.
Sejak tahun 1994 hingga saat ini usaha tersebut masih tetap berdiri dan semakin berkembang, yang awal mulanya hanya keliling dengan membawa dagangan di atas kepala yang menjadi ciri khas cara berjualan sate ayam khas Madura kini sudah mempunyai kios sederhana.
Tidak hanya itu usaha tersebut juga memanfaatkan teknologi seperti GoFood atau membuat akun untuk memasukkan usaha makanan di aplikasi online, jadi bisa dipesan melalui online.
Baca Juga: Manajemen Operasional Sate Dangung-Dangung M. Hasbi dalam Perspektif Akuntansi
Walaupun sudah lama berdiri tetapi cita rasa dari bumbunya tidak pernah berubah dari dulu hingga sekarang, itulah yang menjadi ciri khas dari Sate Ayam Madura Mbak Ana dengan cita rasa bumbunya yang berbeda dari sate ayam pada umumnya.
Tidak hanya itu, UMKM tersebut masih menggunakan cara mengipas dengan tangan tanpa bantuan alat elektronik untuk membakar satenya.
Baca Juga: Sejarah Awal Mula Berdirinya Usaha Angkringan Nyemuk 26 Jam
“Buka setiap hari dari jam 16.00 WIB (empat sore) hingga 22.00 WIB (sepuluh malam), tapi kalok ada acara penting biasanya libur,” ucap Mbak Ana pemilik usaha tersebut pada Sabtu malam (10/9/2022).
Cara beliau menghadapi rintangan seperti kenaikannya harga bahan mentah tetapi tetap mempertahankan cita rasa bumbunya adalah, “Tidak mengurangi takaran bahan yang sudah dari dulu dibuat mbak,” ujar Mbak Ana pemilik usaha tersebut.
Penulis:
1. Siti Maryam
Mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
2. Ignatius Soni Kurniawan, SE., M.sc.
Dosen Pengampu Mata Kuliah Manajemen Operasional Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
