Jangan Malu Berbahasa Daerah

Bahasa Daerah di Indonesia
Ragam Bahasa Daerah di Indonesia (Gambar: siedoo.com)

Bahasa adalah identitas, jati diri, dan perisai bangsa. Selain menjadi perangkat komunikasi, bahasa juga merupakan pembeda suatu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lain. Maka, punahnya bahasa, punah pula jati diri masyarakat tersebut.

Meski demikian, inilah yang pelan-pelan sedang terjadi di Indonesia. Sebagaimana diketahui, bahasa lokal seperti bahasa daerah mulai terkikis dan digantikan oleh bahasa lainnya seperti bahasa Inggris yang dianggap lebih baik dan bergengsi.

Namun, perlu diketahui bahwa bahasa daerah merupakan aset penting yang harus dilestarikan oleh seluruh masyarakat karena, jika tidak, bahasa tersebut tentu saja dapat terancam punah. Punahnya bahasa daerah merupakan duka bagi identitas kebhinekaan kita, karena melalui bahasa daerah, kita dapat melestarikan asal daerah kita. Bahkan, untuk kepentingan pribadi, bahasa daerah dapat dijadikan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan hal yang bersifat rahasia.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Mulai Pudarnya Kearifan Lokal Bahasa Daerah di Kalangan Remaja

Akan tetapi, sayangnya, banyak masyarakat yang enggan atau bahkan malu untuk berkomunikasi menggunakan bahasa daerah mereka, termasuk masyarakat Aceh. Banyak sekali masyarakat Aceh, khususnya generasi yang baru-baru ini, merasa malu atau berpura-pura tidak bisa berbahasa daerah karena mereka menganggap berbicara dalam bahasa daerah itu adalah hal yang kuno, kampungan, dan ketinggalan zaman.

Jika ada orang yang mencoba untuk menggunakan bahasa daerah, mereka justru diejek dan ditertawakan. Berdasarkan fenomena tersebut, tidak heran jika bahasa Aceh berkemungkinan akan punah dan tidak akan digunakan lagi ke depannya. Jika hal ini berlanjut terjadi, maka lambat laun, Aceh sendiri akan kehilangan identitasnya.

Sebab itu, guna mencegah terjadinya hal tersebut, sebagai generasi Aceh, ataupun generasi daerah manapun, kita harus peka terhadap nilai-nilai Pancasila. Salah satu cara agar peka adalah dengan cara melestarikan kebudayaan daerah kita masing-masing. Janganlah malu untuk berbahasa daerah, malulah jika tidak bisa membanggakan daerah tersebut. Dari itu, sudah saatnya masyarakat harus sadar bahwa bahasa daerah harus sering digunakan, dipelajari, dan juga diteruskan kepada anak cucu kita.

Baca juga: Bahasa Daerah, Jadi Diri Bangsa yang Kian Hilang

Berbeda dengan bahasa Indonesia yang langsung diperkenalkan kepada anak-anak sejak sekolah dasar, bahasa daerah justru kadang lupa untuk diperkenalkan. Semua kembali kepada pribadi kita masing-masing. Bertanyalah, sudah sejauh mana rasa cinta kita kepada daerah kita? Sudahkah kita bangga dengan bahasa daerah kita tersebut? Akankah kita malu untuk menggunakan bahasa daerah yang seharusnya itu merupakan suatu kebanggaan?

Karena itu, sebagai insan muda, kita semua harus peduli terhadap bangsa kita. Jangan sungkan untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila supaya tidak ada identitas dan bahasa yang hilang di negara ini. Sebagaimana yang disuarakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, “Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing.”

Penulis: Sri Nabilah
Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Syiah Kuala

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI