Kegiatan kampus mengajar angkatan 3 meneruskan dari kampus mengajar 1 dan 2, masih terfokus pada literasi dan numerasi. Kegiatan yang dilaksanakan oleh saya, mahasiswa Sastra Inggris dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
Kegiatan kampus mengajar ini merupakan konversi dari tugas KKN. Kegiatan kampus mengajar angkatan 3 dilaksanakan dari Februari hingga Juni 2022, yang dimulai dari pembekalan, penerjunan, penugasan, dan penarikan mahasiswa. Kegiatan kampus mengajar saya laksanakan di SD Negeri Adikarto 1 Muntilan, Jawa Tengah.
Menindaklanjuti dari kegiatan observasi bahwa tingkat literasi siswa di Sekolah Dasar Adikarto 1 masih sangat rendah. Dari kegiatan observasi masih terdapat siswa kelas 3 yang belum dapat membaca dengan lancar maupun belum dapat membaca sama sekali.
Baca Juga: Tekad Berbisnis untuk Menjadi Sukses: Mahasiswa Akhir Jurusan Hukum ini Pantang Menyerah
Permasalahan dari siswa yang belum dapat membaca merupakan salah satu efek dari pandemi. Hal tersebut dikarenakan mereka tidak mau untuk belajar, dan terkadang orang tua pun belum tentu dapat membantu anak dalam kegiatan belajar-mengajar.
Masih banyak siswa yang jarang sekali datang ke sekolah untuk mencari ilmu, bahkan yang datang ke sekolah pun tidak mau untuk belajar dan selalu minta untuk istirahat maupun pulang. Mahasiswa menjadi pendamping guru dalam pembelajaran, harus dapat mencari ide pembelajaran yang lebih menarik.
saya merancang kegiatan berupa permainan susun kata yang dapat melatih membaca siswa, terutama untuk siswa yang masih belum dapat membaca. Kegiatan ini dilakukan agar siswa lebih tertarik dengan belajar dan mengajarkan siswa bahwa belajar tidak harus duduk di kelas, namun kegiatan belajar dapat melalui sebuah permainan.
Cara bermain kegiatan ini yaitu dengan memberi pertanyaan kepada siswa kemudian dapat menyusun kata dengan sticky notes yang sudah di tempel pada papan tulis. Beberapa siswa memang harus memikirkan jawaban terlebih dahulu sebelum menyusun kata di papan tulis.
Kegiatan ini juga dapat mengasah daya ingat siswa yang belum dapat membaca bahkan untuk siswa yang memang belum mengenal huruf. Permainan ini juga dapat meningkatkan literasi pada siswa. Kegiatan ini dipraktikkan di kelas 2 dan 3 yang dapat dipegang oleh mahasiswa.
Baca Juga: Peran Penting Pendidikan untuk Peradaban Suatu Bangsa
Permainan ini tidak hanya menyusun kata dalam bahasa Indonesia bahkan bisa digunakan untuk menyusun kata dalam bahasa Inggris. Permainan yang sederhana namun ternyata dapat memberikan efek kepada siswa. Bahkan ketika bertemu dengan mahasiswa, siswa selalu meminta untuk bermain permainan tersebut.
Kegiatan yang saya lakukan belum maksimal sama sekali. Hal ini terkendala oleh jam belajar siswa yang hanya 2 jam dan harus bergantian dengan wali kelas untuk pembelajaran selanjutnya. Karena sekolah telah menerapkan tatap muka, diharapkan para guru dapat membuat kegiatan pembelajaran yang lebih edukatif dan tidak membosankan.
Karena bagaimanapun jika siswa tidak nyaman dengan bersekolah maka mereka pun akan malas untuk belajar. Sehingga guru harus pintar dalam mencari ide dalam pembelajaran, dan membuatnya semenarik mungkin. Kegiatan pembelajaran yang bervariatif serta menarik, akan mengembalikan mood siswa dalam belajar.
Sehingga siswa tidak terus menerus meminta untuk istirahat maupun pulang. Membuat kegiatan sederhana yang juga dapat meningkatkan kerja sama antar siswa. Kedepannya agar guru lebih meningkatkan kegiatan literasi di sekolah sehingga siswa yang memang kurang dalam membaca dapat mengejar ketertinggalan dalam pelajaran.
Adapun dengan adanya mahasiswa kampus mengajar ini, diharapkan guru dan kepala sekolah bersama-sama dalam meningkatkan literasi dan numerasi siswa.
Penulis: Dina Septi Rahmawati
Mahasiswa Sastra Inggris, Universitas Ahmad Dahlan
Editor: Ika Ayuni Lestari
