Kisah Inspiratif Dinun si Kecil Cabai Rawit Mahasiswa PBSI Universitas Suryakancana

Kisah Inspiratif
Dina Ainunisa (Dinun)

Setiap manusia tentu tidak lepas dari suatu masalah, karena manusia diciptakan untuk mempunyai suatu masalah. Masalah dapat muncul dari berbagai hal baik, dari cara pandang yang berbeda, maupun adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang jauh di luar nalar.

Masalah dapat datang dan tidak mengenal siapa orangnya, tidak mengenal apa jabatannya, dan tidak mengenal di mana tinggalnya karena masalah merupakan suatu cara pandang manusia yang memiliki dorongan untuk dipecahkan dan diselesaikan demi mencapai suatu perubahan.

Setiap masalah tidak datang dengan tangan kosong, karena apa? Karena setiap masalah tentu akan datang membawa suatu keajaiban yang bernilai positif dan berkesan yang dapat mengubah kita menjadi pribadi lebih baik.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Mencegah Burnout pada Mahasiswa: Tips dan Trik untuk Tetap Bersemangat dan Fokus

Tidak jarang setiap manusia yang mendapatkan masalah tentu sering mengeluh dan tidak ingin mencoba lagi dengan alasan takut gagal.

Perlu kita ketahui bahwa kegagalan bukan datang dari diri kita, tetapi kegagalan datang dari isi pemikiran kita yang selalu menanamkan keburukan tanpa kita pandang bahwa akan ada banyak kebaikan yang belum kita ketahui jika kita tidak mencobanya.

Kegagalan perlulah kita jadikan suatu motivasi agar kita bisa menjadi seseorang yang berguna untuk kedepannya, berbicara mengenai motivasi, apakah kalian memiliki tokoh yang dapat menjadi motivasi kalian dalam melakukan sesuatu?

Perlu kita ketahui bahwa penting bagi kita untuk mempunyai tokoh yang dapat menginspirasi dan memotivasi kita karena untuk mencapai suatu kesuksesan memang membutuhkan suatu perjuangan dengan waktu yang realif panjang, akan tetapi dengan kita memiliki tokoh inspirasi akan membuat pola pikir kita terbuka lebih lebar dan menjadikan hal baik tersebut adalah contoh yang dapat memotivasi kita untuk mencapai apa yang kita inginkan.

Seperti halnya mahasiswi Universitas Suryakancana yang dapat menjadi salah satu tokoh inspirasi kita semua.

Dina Ainunnisa atau yang sering disapa Dinun merupakan wanita kelahiran 2001 yang lahir dan besar di kota yang sering dijuluki Kota Santri, di mana lagi jika bukan di Cianjur. Beliau lahir di Cianjur, pada tanggal 4 April 2001 dan tinggal di Kampung Panembong Girang.

Aktivitas sehari-hari beliau selain menjadi seorang mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indoensia semester 6 di Universitas Suryakancana, beliau juga aktif dalam berbagai hal seperti menggarap buku antalogi puisi, pantun, bahkan beliau memiliki bisnis kecil dalam bidang kuliner.

Kegiatan bidang sastra merupakan suatu kegiatan yang paling beliau sukai khususnya dalam kepenulisan puisi dan cerpen, tidak heran bahwa banyak sekali pencapaian yang telah diraihnya seperti memenangkan juara lomba tulis puisi dari yang bertarap lokal hingga nasional, selain itu beliau juga berhasil menerbitkan buku antologi puisi yang diberi judul Ungkapan Jarak, 100 Hari Jadi dan Ganjil Tentang yang Genap.

Kecintaannya dalam bidang sastra tersebut membuat beliau bercita-cita untuk menjadi seorang penulis, tidak hanya itu, sutradara film juga merupakan cita-cita yang sedari kecil beliau inginkan, tetapi kita mengetahui bahwa setiap manusia pasti memiliki kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang membuat beliau perlu untuk menutup mata sejenak dan beralih untuk mencoba dunia bisnis yang tidak terlepas dari dunia sastra tentunya.

Baca Juga: 30+ Cara Mahasiswa Mendapatkan Uang

Perlu digarisbawahi menutup matanya sejenak, tidak menutup kemungkinan beliau akan memulai kembali apa yang beliau cita-citakan dulu karena beliau yakin menghargai setiap proses adalah kunci untuk bisa sukses.

Berbicara mengenai kesuksesan tentu tidak terlepas dari bagaimana cara seseorang tersebut dapat mengelola waktu aktivitasnya.

Mengelola waktu merupakan suatu hal yang sulit dilakukan oleh sebagian orang bahkan tidak sedikit orang yang sulit memulai sesuatu karena tidak dapat membagi waktu aktivitasnya, hal tersebut sangat berbanding terbalik dengan beliau untuk mencapai apa yang beliau inginkan, beliau selalu mengorbankan waktu istirahatnya seperti setelah pulang kuliah beliau menjalankan bisnis kecilnya, dilanjutkan dengan mengerjakan tugas kuliah setelah salat Isya, bahkan beliau sering bergadang untuk menyalurkan hobinya yaitu menulis.

Di balik lika-liku kehidupan seseorang pasti setiap orang memiliki sosok yang menjadi tokoh panutannya baik dalam berkarya maupun beraktivitas, sosok pria yang sering dijuluki “Raja Jomblo” yang namanya melejit dalam dunia komedi yang menjadi tokoh yang sangat dikagumi oleh beliau siapa lagi kalau bukan Raditya Dika, seorang tokoh komika yang terkenal dalam acara Stand Up Comedy Indonesia.

Di balik tingkah konyolnya dan kehumorisannya, Raditya Dika merupakan tokoh yang dijadikan panutan oleh beliau dalam berkarya, sosok pria yang memiliki pola pikir yang logis, semangat yang optimis, hingga sukses menjadi seorang penulis, itulah beberapa alasan beliau sangat mengidolakan sosok si Raja Jomblo tersebut.

Kisah dari kehidupan tokoh idola tentu menjadi suatu motivasi dan semangat ketika kita sampai pada titik lelah dan hampir menyerah.

Semangat merupakan suatu kunci untuk meraih kesuksesan, beliau berpesan bahwa tidak perlu takut untuk menciptakan suatu karya yang jelek karena karya yang kita buat pastilah jelek, namun dengan kita menyadari bahwa karya yang kita buat bernilai jelek, kita akan semakin giat belajar dan berusaha untuk menciptakan karya yang bernilai lebih baik.

Selain itu, gagal merupakan suatu hal yang penting karena jika kita melakukan sesuatu tidak pernah gagal maka hal tersebut tidak akan bernilai, maka dari itu kegagalan bukan untuk ditakuti melainkan untuk dijadikan motivasi.

“Ingat mulai dulu saja jika gagal, perbaiki bukan berhenti,”  Dinun, 2023.

Baca Juga: Kisah Inspiratif Richo, Mahasiswa Asal PPNS Boyong 18 Kejuaraan Lomba Karya Ilmiah Esai 2022

Dari pengalam beliau kita dapat belajar bahwa hidup ini adalah perjuangan, kehidupan ini bagaikan roller coaster, kadang kita berada di atas kadang pula kita berada di bawah, ketika kita sedang berada di bawah tentu kita memerlukan sosok tokoh yang dapat menginspirasi agar kita dapat belajar dari kehidupan tokoh tersebut sehingga dapat membuat kita sadar akan segala sesuatu dan ketika kita berada di atas tentu kita perlu untuk selalu bersyukur akan apa yang kita miliki dan berusaha membuat hidup kita menjadi lebih baik untuk mempersiapkan masa depan yang memiliki banyak keajaiban unik.

Penulis: Muhammad Riyandi
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Suryakancana

Editor: Ika Ayuni Lestari     

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI