Universitas Pendidikan Indonesia beserta Lembaga Pengabdian pada Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia (LPPM UPI) menyatakan untuk mengadakan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik dengan tema “Pemberdayaan masyarakat berbasis SDG’s Desa dan MBKM.”
SDG’s desa atau Sustainable Development Goals merupakan suatu upaya terpadu mewujudkan desa tanpa kemiskinan dan kelaparan, desa ekonomi tumbuh merata, desa peduli kesehatan, desa peduli lingkungan,desa peduli pendidikan, desa ramah perempuan, desa berjejaring, desa tanggap budaya untuk percepatan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
Kegiatan KKN Tematik ini dilaksanakan dari tanggal 11 Juli 2022-10 Agustus 2022 yang dilakukan selama 120 jam.
Saya, Alvina Damayanti sebagai salah satu mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Purwakarta Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang ikut andil pada kegiatan KKN Tematik Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG’s Desa dan MBKM di bawah bimbingan Jennyta Caturiasari, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Dalam kegiatan KKN ini, Alvina melaksanakan KKN di Perumahan Regensi 1 RW 03 Kelurahan Wanasari Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi.
Fokus kegiatan KKN yang dilaksanakan adalah pendidikan sepanjang hayat, kami melakukan kegiatan yang interaktif untuk menarik perhatian anak-anak dan agar anak tidak mudah bosan dalam mengikuti kegiatan.
Selain itu, kegiatan interaktif ini pastinya akan melatih kreativitas anak, kerja sama tim, imajinasi yang tinggi, berani mengambil resiko, dan tanggung jawab.
Nah, bagaimana kegiatan itu dilaksanakan? Kegiatan dilaksanakan setiap sore hari, kami menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan tangan. Bahan yang digunakan pun berbeda setiap minggunya, bisa dari kertas, sedotan, tusuk sate, dan barang bekas lainnya.
Baca Juga: Mahasiswa KKN UPI Terapkan Tema Desa Tanpa Kesenjangan
Awal dari kegiatan ini yaitu menjelaskan dan memberi contoh kerajinan yang akan dibuat, atau menonton video tutorial bersama-sama. Hasil kegiatan ini, anak-anak sangat antusias dan semangat, mereka selalu berebut alat dan bahan yang akan digunakan.
Dalam kegiatan, mereka sangat fokus memperhatikan penjelasan dan mengikuti langkah demi langkah. Ketika kesulitan, mereka tidak malu untuk meminta tolong dan saling membantu satu sama lain. Setelah selesai membuat kerajinan, kerajinan itu boleh dibawa pulang dan itu membuat anak semakin senang.
Semoga dengan memperbanyak kegiatan interaktif ini dapat menciptakan anak Indonesia yang cerdas, kreatif, inovatif, dan menjadi anak yang semakin berkualitas.
Penulis: Alvina Damayanti
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Purwakarta.
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
