Mengapa Perawat Indonesia Sangat Ingin Bekerja di Luar Negeri?

Saat ini bekerja di luar negeri adalah keinginan mayoritas warga negara Indonesia, bukan hanya seseorang yang tidak mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi ingin bekerja di luar negeri, orang yang sudah memiliki gelar yang tinggi pun ingin bekerja di luar negeri.

Hal tersebut terjadi karena di negara kita tidak imbang antara peminat pekerjaan dengan lapangan kerja yang ada sehingga memilih untuk bekerja di luar negeri.

Saat ini permintaan tenaga perawat dari pasar luar negeri cukup tinggi, sehingga perguruan tinggi mendorong lulusan profesi perawat dari kampusnya untuk mempunyai lisensi internasional.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Mengapa Menjadi Seorang Perawat?

WHO juga menyatakan kebutuhkan tenaga kesehatan, terutama seorang perawat, secara global adalah 6 juta orang. International Council of Nurses memperkirakan pada tahun 2030 akan membutuhkan 13 juta perawat untuk mengisi kebutuhan perawat skala global.

Di beberapa negara, perawat dianggap sebagai pekerjaan memiliki prospek cerah dan menguntungkan karena dibayar dengan gaji yang fantastis, dan beberapa negara juga yang membutuhkan tenaga perawat dari Indonesia, diantara nya Jepang, Belanda, Korea Selatan, Australia, dan Uni Emirat Arab.

Di negara tersebut tenaga perawat mendapatkan gaji cukup tinggi dibandingkan di Indonesia, hal tersebut adalah salah satu faktor warga negara Indonesia ingin bekerja di luar negeri.

Baca juga: Diagnosis Keperawatan dalam Asuhan Keperawatan

Alasan Jepang membutuhkan perawat adalah meningkatnya populasi lansia sehingga Jepang membutuhkan perawat geriatri. Jepang membutuhkan perawat sekitar 35 ribu sampai dengan 40 ribu dalam tenggat waktu 5 taun ke depan.

Gaji perawat Indonesia di Jepang cukup besar sekitar Rp. 35 juta per bulan.  Lalu, di Belanda juga menawarkan gaji perawat yang sudah lulus kompetensi sekitar RP 25 – 30 per bulan. Di negara timur pun membutuhkan ratusan perawat untuk bekerja di rumah sakit dengan gaji sekitar Rp 15 juta. Selain Negeri Sakura, di Negri Kangguru atau yang kita kenal Australia juga membutuhkan tenaga perawat untuk lansia, selain itu juga sangat dibutuhkan untuk anak – anak.

Namun, di negara kita sendiri sangat tidak dihargai, memang sangat miris. Profesi yang tidak dihargai dan gajinya tidak lebih dari UMR. Nasib seorang perawat di negara ini sangat berat, mereka bekerja dalam kondisi yang kurang baik, beban kerja yang berat namun menerima gaji rendah dan kesejahteraannya terabaikan. Hal ini mengakibatkan perawat di Indonesia sangat ingin sekali bekerja di Luar Negeri. Di sana profesi perawat sangat dihargai dengan gaji berpuluh kali lipat dari gaji yang didapatkan di Indonesia.

Baca juga: Hal yang Perlu Diketahui Perawat dalam Pencegahan Covid-19

Ada beberapa kendala yang menghambat tenaga perawat Indonesia, salah satu kendala  nya adalah lemahnya penguasaan bahasa asing.

Bahasa asing merupakan aspek penting untuk bekerja di luar negeri karena untuk komunikasi sesama profesi di lingkungan medis luar negeri, pasien luar negeri, setidaknya seorang perawat harus menguasai bahasa inggris.

Lalu, hambatan lainnya adalah lingkungan kerja yang berbeda, pasti norma-norma di dalam negeri dan luar negeri sangat berbeda sehingga membuat tenaga perawat Indonesia culture shock. Selain itu, perawat di Indonesia terkendala belum bisa memenuhi standar kompetensi perawat kualifikasi internasional.

Perawat di Indonesia saat terkendala tidak bisa meningkatkan kopetensi ilmunya karena masih minim pendidikan master dan doktor di dalam negeri. Bekerja di luar negeri harus menghadapi konflik batin akan kerinduan pada keluarga dan tanah air tercinta.

Tenaga perawat ingin bekerja di luar negeri memiliki dampak negatif sendiri bagi negara nya, jika masyarakat membiarkan perawat Indonesia merasa nyamab negeri orang, di negeri sendiri akan kekurangan tenaga perawat.

Hal ini bisa diatasi jika pemerintah lebih perduli dengan tenaga perawat terutama dalam hal gaji yang harus sesuai dengan beban kerja dan resiko ksehatan tenaga perawat. Jika di negeri sendiri perawat diberi kenyamanan maka perawat tidak akan tertarik ke luar negeri.  

Penulis: Priscilla Johana Nathasia
Mahasiswa Prodi Keperawatan Universitas Binawan Jakarta

Dosen Pengampu: Apriani Riyanti, S.Pd., M.Pd

Refrensi

http://www.psikogenesis.com/2018/12/perawat-indonesia-doyan-keluar-indonesia.html

https://www.ugm.ac.id/id/berita/2672-tenaga-perawat-dari-indonesia-kian-diminati-di-luar-negeri

http://news.unair.ac.id/2021/01/04/pengalaman-perawat-indonesia-yang-bekerja-di-kuwait/

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4426881/5-negara-yang-membutuhkan-tenaga-kerja-perawat-indonesia/4/#news

https://mediaperawat.id/mengapa-kuliah-keperawatan-di-luar-negeri/

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI