Tahun 2019 saat pandemi Covid-19 muncul membuat boomerang tersendiri bagi Pak Agung. Pasalnga saat itu Pak Agung sedang merintis usahanya sebagai penjual ayam geprek.
Liburnya mahasiswa maupun pelajar karena PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) juga membuat penjualan sepi. Namun hal ini tidak membuat Pak Agung patah semangat, sampai Ia bisa bertahan sampai sekarang.
“Waktu pandemi penjualan sepi karena pembelinya jarang apalagi di sini pembelinya kebanyakan anak-anak kost, mahasiswa-mahasiswa pada pulang daerahnya masing-masing karena online, jadi keuntungan juga sedikit. Tapi saya tetap bertahan saja walau secara prihatin,” ungkap Pak Agung (Rabu 14/09/2022).
Namun, di awal tahun 2022 ini membuat suatu perubahan bagi Pak agung. Penjualan semakin meningkat dan pembeli juga sudah semakin banyak. Pasalnya pandemi Covid-19 sudah berkurang dan PPKM sudah ditiadakan.
“Alhamdulillah, Covid sudah berkurang, kampus dan sekolah juga sudah tatap muka. Mahasiswa dari luar daerah juga sudah kembali ke Jogja apalagi di sini daerah strategis dekat kampus, tiap rumah di sini juga hampir semua kost-kostan jadi banyak mahasiswa yang kost di daerah ini. Jadi penjualan juga meningkat karena di sini rata-rata pembelinya itu mahasiswa yang kost di sekitaran,” ungkap Pak Agung.
Baca Juga: Meningkatkan Efektivitas UMKM melalui Peran Inovasi Produk dan Pemanfaatan Digital Marketing
Untuk keuntungan dari penjualan juga sudah lebih banyak dari sebelum pandemi dari yang awalnya pas-pasan untuk sewa kontrak tempat dan modal penjualan sekarang Pak Agung sudah bisa menyisihkan keuntungannya untuk kebutuhan lainnya.
“Untuk sekarang prioritas saya itu bayar sewa kontrak, modal jualan, bisa buat makan anak sama istri, jajan anak, buat kebutuhan sehari-hari terus sisanya untuk di tabung,” pungkasnya.
Penulis: Christasula Meysi Muti Mali dan Ignatius Soni Kurniawan
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi