Minyak jelantah merupakan minyak habis pakai yang dianggap sudah kotor dan tidak bisa dipakai lagi. Sehingga selama ini, pemanfaatan minyak jelantah belum maksimal, karena sisa minyak goreng yang telah digunakan atau disebut dengan minyak jelantah langsung dibuang ke lingkungan sekitar rumah tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu.
Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya pembuangan limbah minyak goreng secara langsung menjadi salah satu alasan bagi dosen dan mahasiswa dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Teknik Universitas Pancasila untuk memberikan pelatihan pemanfaatan minyak jelantah untuk pembuatan sabun aromaterapi di Pesanten Desa Tajurhalang Bogor.
Pelatihan pembuatan sabun dari minyak jelantah diharapkan agar masyarakat mampu meningkatkan nilai ekonomis limbah rumah tangga khususnya minyak goreng bekas/ minyak jelantah dan mengurangi pembuangan limbah rumah tangga secara langsung ke lingkungan.
PKM pelatihan pemanfaatan minyak jelantah
Pelatihan pemanfaatan minyak jelantah untuk pembuatan sabun oleh dosen dan mahasiswa pada kegiatan PKM Fakultas Teknik Universitas Pancasila, Selasa (14/02/2023), di Pesanten Qur’an Mafaza 1 Desa Tajur Halang, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor.
Antusias peserta pelatihan cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari jumlah peserta yang mengikuti pelatihan sebanyak 15 orang santriwati dan 5 orang ibu-ibu pengasuh pondok pesantren.
“Alhamdulillah, jadi tahu akan manfaat minyak jelantah, dari pada dibuang merusak lingkungan lebih baik dijadikan yang dapat menghasilkan duit. Senang banget, ternyata membuat bentuk sabun itu mudah dan bentuk sabun bisa dibentuk macam-macam bentuk yang unik serta lucu. Terima kasih atas diselenggaranya PKM ini di sini,” ujar Bu Nurazizah, S.Si. selaku salah satu pengelola Pondok Pesantren Qur’an Mafaza 1 yang mengikuti pelatihan pemanfaatan minyak jelantah untuk pembuatan sabun aromaterapi.
Pembuatan sabun aromaterapi dan penjernihan minyak jelantah
Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan sabun aromaterapi yaitu minyak jelantah (setelah dijernihkan), minyak zaitun, soda api (NAOH), air, pewarna dan pewangi aromaterapi (herbal).
Dan sebelum minyak jelantah digunakan dalam proses pembuatan sabun perlu dilakukan penjernihan. Proses penjernihan minyak jelantah dilakukan dengan memberikan 3 sampai 4 genggam nasi atau tepung maizena pada saat minyak jelantah sedang dipanaskan, aduk-aduk sampai berubah warna dan bersih dari kotoran. Saring dan diamkan sampai dingin.
Komposisi dan proses pembuatan sabun aromaterapi
Kebutuhan akan produksi sabun antara lain:
- Minyak zaitun 35,38%;
- Minyak jelantah hasil penjernihan 35,38%;
- Air mineral 19,65%;
- Soda api/ NAOH 9,59%;
- Pewarna;
- Pewangi aromaterapi (herbal).
Pada proses pembuatan sabun, mula-mula adonan 1: campur bahan 4 ke dalam bahan 3 dengan diaduk pelan-pelan.
Adonan 2: campurkan bahan 1 dengan bahan 2 hingga merata.
Adonan 3: campurkan adonan-1 ke adonan-2 menggunakan mixer dengan ditambahkan bahan 5 dan bahan 6, jika sudah mau mengental masukkan ke dalam cetakan yang telah disiapkan. Cetakan dalam hal ini dapat berbentuk cetakan berbagai bentuk yang unik serta lucu
Sabun hasil cetakan baru bisa dibuka dari cetakkan/ dimanfaatkan setelah disimpan sampai 1 jam namun akan lebih baik jika setelah disimpan selama 1 bulan.
Penulis:
1. Duta Widhya Sasmojo
2. Ane Prasetyowati
3. Ayu Herzanita Yufrizal
4. Dewanto Indra K.
5. Untung Priyanto
6. Adhi Mahendra
7. Wisnu Broto
Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Pancasila Jakarta
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
