Pengalaman Studi Independen Batch 4 di Bangkit Academy, Challenging tapi Seru Banget

Kampus
Kegiatan Pembelajaran di Bangkit Academy dibimbing oleh Instruktur Profesional.

Perkenalkan saya Eli Nurhayati, mahasiswi semester 6 Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur.

Saat ini saya sedang mengikuti salah satu program Kampus Merdeka yakni program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch 4 di Bangkit Academy led by Google, GoTo, Traveloka, dan DeepTech Foundation. Di sini saya akan membagikan pengalaman saya selama mengikuti program ini.

Sebelumnya, apa itu Kampus Merdeka dan MSIB? Kampus Merdeka adalah sebuah program yang dikeluarkan oleh Kemendikbudristek yang bertujuan untuk mendorong dan memfasilitasi transformasi pendidikan tinggi di Indonesia.

Bacaan Lainnya
Kampus Merdeka.

Melalui program ini, mahasiswa diberi kesempatan untuk mengasah kemampuan di luar program studinya (pusatinformasi.kampusmerdeka.kemdikbud.go.id).

Salah satu program Kampus Merdeka yakni Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) di mana program ini bertujuan untuk memberikan pelatihan secara khusus kepada mahasiswa dengan dibimbing langsung oleh para ahli/ profesional di bidangnya.

Meskipun program MSIB dilaksanakan di luar kampus, namun mahasiswa tetap diakui sebagai bagian dari perkuliahan dan berhak untuk mendapatkan konversi maksimal 20 SKS.

Bangkit Academy.

Bangkit Academy adalah sebuah program pembelajaran bergengsi di bidang IT yang dipimpin oleh Google dengan dukungan GoTo, Traveloka, dan DeepTech Foundation. Bangkit Academy batch 4 ini dimulai pada 16 Februari dan akan berakhir pada 31 Juli 2023.

Pada batch ini, Bangkit Academy memiliki tiga tema/ learning path yakni Mobile Development (Android), Machine Learning, dan Cloud Computing.

Mekanisme pembelajaran di Bangkit Academy terdiri dari 4 skema dengan total aktivitas sebanyak 917 jam pembelajaran, dengan rincian aktivitasnya meliputi online self-paced learning, online synchronous sessions, reflection & consultation, dan capstone project.

Sebelumnya, saya sangat ragu untuk mengikuti program Bangkit ini. Bangkit terkenal sangatlah bagus dan bergengsi, namun banyak testimoni mengatakan bahwa program ini sangat padat, ketat, dan membuat stres. Saya takut jika kedepannya saya tidak bisa survive di dalamnya.

Namun, dengan niat dan keyakinan untuk mengembangkan skill, saya memberanikan diri untuk mendaftarkan diri. Setelah mengikuti rangkaian proses seleksi, Alhamdulillah saya dinyatakan lolos sebagai cloud computing cohort, salah satu dari 5.000 peserta diterima, dengan total pendaftar kurang lebih 67.000 orang. 

Setelah kurang lebih 6 bulan menimba ilmu di Bangkit Academy, kini saya dapat mengatakan bahwa saya tidak menyesal karena program ini sangat worth it dan seru untuk diikuti. Mengapa demikian? Yuk simak penjelasan saya:

  • Pertama, kurikulum program yang disusun dengan baik dengan timeline kegiatan yang terstruktur sehingga kita dapat mengetahui rangkaian aktivitas kedepannya beserta deadline-deadline-nya;
  • Kedua, kita tidak hanya akan diajari tentang hard skill (technical skill), tetapi juga terkait soft skill seperti time management, critical thinking, project management, dan lain-lain. Hal ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi kita terutama di dunia kerja nanti;
  • Ketiga, program ini full menggunakan bahasa Inggris baik untuk pertemuan tatap muka ataupun modul pembelajarannya. Hal ini menurut saya sangat seru karena dapat melatih dan meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris saya;
  • Keempat, kita memiliki kesempatan untuk menyesuaikan kecepatan belajar kita karena hampir keseluruhan mekanisme pembelajaran bersifat self-paced learning. Kita bebas jika ingin belajar pagi/ siang/ sore/ malam yang terpenting minimal jam belajar kita 8 jam dalam sehari sesuai instruksi dari Bangkit Academy.

Selain itu, salah satu privilege besar yang saya dapatkan yaitu saya berkesempatan untuk bertemu dan dimentori langsung oleh orang-orang profesional di bidang IT, seperti Kak Nergi Rahardi (Software Engineer-Google), Bapak Norman Sasono (CTO-Dana), dan masih banyak lagi.

Dengan bertemu orang-orang hebat tersebut, saya mendapatkan banyak insight dan motivasi agar lebih bersemangat dalam meraih impian saya.

Proses pembelajaran di Bangkit Academy pun sangat seru di mana kita harus menyelesaikan course-course dari platform populer seperti Dicoding, Coursera, dan Google Cloud Skill Boost. Bagi saya, ilmu yang saya dapatkan di sini sangatlah kaya dan padat dikarenakan hal-hal yang dipelajari lebih menjurus ke tiap learning path dan belum tentu saya dapatkan di kampus.

Terlebih lagi lebih banyak sesi praktikal sehingga lebih mudah untuk memahami materi yang dipelajari. Selain itu, sertifikat dari tiap course yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat menjadi bukti kompetensi yang kita miliki dan tentunya dapat memberikan nilai lebih bagi CV kita ketika melamar pekerjaan nanti.

Beralih dari itu, salah satu kegiatan paling berkesan bagi saya yaitu capstone project. Capstone project sendiri adalah sebuah final project tim berskala nasional di mana masing-masing tim yang terdiri dari kolaborasi antara ketiga learning path harus mengembangkan sebuah aplikasi yang dapat menjadi solusi atas permasalahan nyata yang ada di sekitar kita.

Berbeda dengan final project biasa, capstone project Bangkit Academy sangatlah istimewa karena tim terbaik nantinya akan berkesempatan mendapatkan dana inkubasi sebesar 140 juta Rupiah.

Dalam capstone project ini, tim kami yang beranggotakan 6 orang, mengembangkan sebuah aplikasi bernama AyamHub yang bertujuan untuk menghubungkan antara peternakan ayam dengan UMKM/ penjual ayam broiler.

Adapun peran saya sebagai cloud computing di sini yaitu bertanggung jawab dalam perancangan database, pembuatan back-end API, dan deploy aplikasi ke Google Cloud.

Setelah masa pengerjaan selama 1 bulan, Alhamdulillah aplikasi kami dapat berjalan dengan baik dan kami harap aplikasi kami masuk ke dalam peringkat 10 besar agar berkesempatan mendapatkan dana inkubasi.

Sekian pengalaman saya selama menjalani studi independen di Bangkit Academy 2023. Saya harap dapat menjadi referensi dan bahan pertimbangan khususnya bagi kalian yang ingin mengikuti Studi Independen di Bangkit Academy.

Sedikit motivasi dari saya, “Don’t too much think, just do it,” jangan lewatkan kesempatan emas yang ada di depan mata kalian. Yakinlah pada diri kalian sendiri bahwa kalian bisa.

Penulis: Eli Nurhayati
Mahasiswa Sistem Informasi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Editor: Ika Ayuni Lestari     

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI