Pengaruh Daun Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus) sebagai Pengobat Antihipertensi

Orthosiphon stamineus
Ilustrasi: istockphoto.

Daun kumis kucing atau Orthosiphon aristatus, merupakan tanaman herbal yang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional di Asia Tenggara, terutama di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Tanaman ini dikenal dengan nama “kumis kucing” karena bentuk daunnya yang menyerupai kumis kucing.

Daun kumis kucing memiliki berbagai manfaat kesehatan dan telah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan, terutama yang berkaitan dengan saluran kemih dan ginjal.

Orthosiphon stamineus tumbuh dengan baik pada tanah-tanah yang gembur, cukup subur, dan banyak mengandung humus Orthosiphon stamineus, tumbuh sampai ketinggian 1200 m dari permukaan laut, curah hujan lebih dari 3000 mm/tahun. Orthosiphon stamineus memiliki tinggi sekitar 0,3-1 m.

Bacaan Lainnya

Batangnya berbentuk segi empat (persegi), sedangkan daunnya memiliki bentuk seperti lanset, bulat panjang atau belah ketupat, lebar 2-4 cm dan panjang 4-7 cm, dan bunganya berwarna putih atau ungu pucat. Mereka memiliki benang sari yang memanjang dari mahkota dengan panjang lebih dari 2 cm.

Salah satu sifat terkenal dari daun kumis kucing adalah kemampuannya sebagai antihipertensi, yang membantu mengurangi tekanan darah dan mencegah morbiditas dan mortalitas yang terkait dengan keadaan hipertensi.

Selain itu, daun kumis kucing juga diketahui mengandung senyawa aktif yang memiliki sifat anti-inflamasi, antioksidan, dan antimikroba. Dengan berbagai manfaat kesehatan yang dimilikinya, daun kumis kucing terus menjadi bahan yang populer dalam ramuan obat tradisional dan suplemen herbal.

Daun Orthosiphon stamineus biasanya digunakan sebagai teh herbal untuk diuretik, untuk mengobati rematik, diabetes, gangguan saluran kemih, edema, demam, influenza, hepatitis, penyakit kuning, batu empedu, dan hipetensi (Tezuka, 2000)

Rebusan dari daun kering juga sering digunakan untuk pengobatan stranguria dan disuria. Selain itu, rebusan daun kumis kucing (Orthosiphon stamineus) di Filipina digunakan untuk menghilangkan asam urat. Ranting muda dan daun kumis kucing (Orthosiphon stamineus) digunakan untuk pengobatan sakit punggung di negara Malaysia.

Baca Juga: Pengaruh Rebusan Daun Kelor (Moringa olifiera) pada Penderita Hipertensi

Batang dari tanaman kumis kucing yang telah dikeringkan serta daun dari kumis kucing biasanya diseduh sebagai teh untuk berbagai keperluan, dari mengobati gangguan peradangan hingga penyakit pada saluran urogenital. Tanaman yang mempunyai khasiat antihipertensi salah satunya adalah kumis kucing dan rosela.

Kumis kucing mengandung senyawa sinensetin di mana senyawanya mempunyai aktivitas inhibisi Angiotensin Converting Enzyme (ACE), kumis kucing sebagai pengobatan alternatif untuk hipertensi didasarkan pada klaim bahwa daun kumis kucing mengandung senyawa-senyawa tertentu yang dapat membantu menurunkan tekanan darah (hipertensi).

Meskipun demikian, sebagian besar bukti tentang efek antihipertensi daun kumis kucing masih bersifat praklinis atau berdasarkan studi laboratorium dan percobaan hewan.

Studi-studi tersebut menunjukkan bahwa ekstrak daun kumis kucing dapat memiliki efek diuretik (mengurangi retensi cairan), anti-inflamasi, dan vasodilator (melebarkan pembuluh darah), yang dapat membantu menurunkan tekanan darah.

Kumis kucing (Orthosiphon stamineus Benth). termasuk ke dalam suku Lamiaceae, tanaman ini dikenal sebagai Misai Kucing di Malaysia dan Java Tea di Eropa yang merupakan salah satu tanaman obat paling populer yang tumbuh liar di negara-negara tropis.

Baca Juga: Efektivitas Bawang Putih (Allium sativum L.) dalam Menurunkan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi 

Marga Orthosiphon berasal dari bahasa latin yang di mana terdiri dari dua kata yaitu orthos dan siphon, yang artinya lurus dan silindris. Menurut warna bunga dan kelopaknya, Orthosiphon stamineus diklasifikasikan menjadi dua varietas: yaitu bunga berwarna putih (varietas putih) dan bunga berwarna ungu (varietas ungu).

Varietas ungu lebih banyak kandungan senyawa bioaktif dari pada varietas putih. Namun, sebagian besar penelitian telah menggunakan varietas putih.

Pada tanaman kumis kucing (Orthosiphon stamineus) memiliki beberapa kandungan metabolit sekunder yaitu seperti terpenoid (diterpenes dan triterpen), polifenol (flavonoid lipofilik dan asam fenolik), dan sterol. Daun kumis kucing memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan, antara lain:

  • Meningkatkan Kesehatan Ginjal dan Saluran Kemih: Daun kumis kucing membantu melancarkan buang air kecil, sehingga dapat membantu mencegah dan mengatasi infeksi saluran kemih, batu ginjal, dan sistitis.
  • Menurunkan Tekanan Darah: Daun kumis kucing memiliki efek diuretik yang dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Meredakan Rematik dan Asam Urat: Kandungan flavonoid dan alkaloid pada daun kumis kucing membantu meredakan nyeri dan peradangan sendi akibat rematik dan asam urat.
  • Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh: Sifat antioksidan pada daun kumis kucing membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melawan infeksi.
  • Menjaga Kesehatan Pencernaan: Daun kumis kucing membantu melancarkan pencernaan dan mengatasi masalah pencernaan seperti diare dan sembelit.

Kemudian ada  beberapa cara pengolahan daun kumis kucing yaitu daun kumis kucing dapat dikonsumsi dengan berbagai cara, seperti:

Diseduh sebagai teh: Ambil 2-3 gram daun kumis kucing kering, cuci bersih, dan seduh dengan air panas selama 10-15 menit. Minum teh ini 2-3 kali sehari.

Dikapsul, daun kumis kucing tersedia dalam bentuk kapsul di toko obat dan toko herbal. Konsumsi kapsul sesuai dengan petunjuk penggunaan pada label.

Ditambahkan dalam masakan,  daun kumis kucing dapat ditambahkan dalam masakan seperti sup, tumisan, atau salad.

Baca Juga: Aktivitas Farmakologi Daun Seledri untuk Menurunkan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi

Dapat disimpulkan bahwa daun kumis kucing merupakan tanaman obat yang memiliki potensi sebagai antihipertensi. Kandungan senyawa aktifnya dapat bekerja dengan beberapa cara untuk membantu menurunkan tekanan darah (hipertensi).

Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, daun kumis kucing dapat menjadi pilihan alternatif untuk membantu mengontrol tekanan darah (hipertensi).

Penulis:

Silvia Syahrani
Mahasiswa Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI