Perbandingan Penerapan Demokrasi di Indonesia dengan Negara Maju dan Berkembang

Demokrasi
Ilustrasi Demokrasi.

Pendahuluan

Indonesia telah menerapkan sistem demokrasi sejak tahun 1945 melalui implikasi demokrasi parlementer yang diterapkan oleh presiden pertama, Ir. Sukarno. Perjalanan demokrasi Indonesia juga telah melewati berbagai perkembangan yang dinamis, mulai dari pergantian sistem demokrasi hingga transisi demokrasi yang lahir pasca reformasi.

Artikel ini kemudian akan mengkaji perbandingan demokrasi yang telah hadir di Indonesia dengan negara maju dan juga negara berkembang.

Perbandingan Politik Demokrasi di Negara Maju dan Negara Berkembang

Perbandingan politik demokrasi di negara maju dan berkembang menunjukkan beberapa perbedaan yang cukup signifikan. Negara maju, seperti Amerika Serikat, telah mengembangkan budaya politik yang lebih melibatkan masyarakat pada proses politik, di mana masyarakat merasa bebas dan mampu berpartisipasi secara aktif dalam proses politik.

Bacaan Lainnya

Mereka memiliki pemahaman yang baik tentang sistem politik, peran pemerintah dalam membuat kebijakan, dan penguatan kebijakan yang dibuat. Komunikasi politik di negara maju juga lebih efektif, dengan masyarakat mampu berkomunikasi dengan baik melalui berbagai sarana, yang menyambungkan antar semua bagian dari sistem politik.

Di sisi lain, negara berkembang seperti Indonesia masih dalam proses mengembangkan budaya politik demokrasi. Meskipun telah melakukan pemilihan umum dan konvensi nasional, partisipasi politik warga negara masih perlu ditingkatkan.

Masyarakat belum sepenuhnya merasa bebas dan mampu berpartisipasi secara aktif dalam proses politik. Pemahaman masyarakat tentang sistem politik, peran pemerintah, dan penguatan kebijakan masih perlu ditingkatkan.

Komunikasi politik di negara berkembang juga masih ambivalen dan cenderung mencair, dengan masyarakat lebih perhatian terhadap kultur masyarakat lainnya tetapi juga menimbulkan perbedaan budaya yang lebih kompleks (Herning Suryo, 2015).

Mungkin kita dapat melihat perbedaan ini karena tingkat kesejahteraan juga yang mumpuni di negara maju ketimbang negara berkembang, maka dari itu kita dapat mengkaji perbandingan ini melalui dua negara berkembang yang berada pada sebuah kawasan yang sama, yakni Indonesia dengan Thailand.

Tak dapat dipungkiri aspek sosial masyarakat, seperti tingkat kemiskinan, kesejahteraan hidup, tingkat pendidikan, dan lain sebagainya masih diungguli oleh negara barat. Hal ini menyebabkan tingkat partisipasi demokrasi yang lebih sejahtera daripada masyarakat di negara berkembang. Namun hal yang berbeda jika kita membandingkan hal ini dengan negara yang juga berada pada sebuah kawasan yang sama.

Baca Juga: Konflik Ideologi dan Konsensus Politik: Tantangan dalam Demokrasi Modern

Demokrasi antara Indonesia dengan Thailand

Perbandingan kualitas demokrasi antara Indonesia dan Thailand menunjukkan beberapa kesamaan dan perbedaan. Kedua negara ini termasuk dalam kategori negara demokrasi yang sedang berkembang di Asia Tenggara, dengan Indonesia dan Thailand masing-masing menempati peringkat 65 dan 63 dalam Global Democracy Ranking pada tahun 2014. Meskipun demikian, kedua negara memiliki sejarah dan budaya yang berbeda, yang mempengaruhi implementasi demokrasi mereka (Fithriana et al., 2016).

Indonesia, yang telah mengalami perubahan politik yang signifikan sejak kemerdekaannya, telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam politik.

Pada tahun 2012, Indonesia mengesahkan Undang-Undang Nomor 8 tentang Pemilu Legislatif, yang memastikan bahwa setiap partai politik harus memiliki kuota perempuan minimal 30% dalam daftar calon legislatif.

KPU (Komisi Pemilihan Umum) Indonesia juga memastikan bahwa partai politik memenuhi kuota ini melalui Peraturan KPU Nomor 7 tahun 2013. Namun, meskipun ada perbaikan, perempuan masih menempati posisi marginal dalam politik, terbatas oleh budaya patriarkal dan ajaran agama yang kurang inklusif terhadap perempuan.

Thailand, sebaliknya, telah menunjukkan peningkatan kondisi demokratisnya sejak tahun 2010. Meskipun data tentang demokrasi Thailand baru tersedia pada tahun 2010, implementasi demokrasi di Thailand telah menunjukkan perbaikan yang signifikan.

Thailand juga telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam politik, tetapi pada skala yang lebih kecil dibandingkan dengan Indonesia. Thailand tidak memiliki kuota perempuan yang ditetapkan secara nasional, tetapi beberapa partai politik telah mengambil inisiatif untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam pemilu.

Meskipun demikian, tingkat partisipasi perempuan di Thailand masih rendah, terbatas oleh budaya patriarkal dan struktur politik yang kurang inklusif terhadap perempuan.

Dalam perbandingan ini, Indonesia menunjukkan lebih banyak upaya untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam politik melalui kuota perempuan yang ditetapkan secara nasional. Thailand, sebaliknya, lebih bergantung pada inisiatif partai politik untuk meningkatkan partisipasi perempuan.

Kedua negara masih menghadapi tantangan dalam meningkatkan kesetaraan gender dalam demokrasi, tetapi Indonesia telah mengambil langkah lebih jauh dalam mengimplementasikan kuota perempuan dalam sistem politiknya.

Baca Juga: Wajah Demokrasi Indonesia yang Kian Muram

Demokrasi antara Indonesia dengan Filipina

Selain Thailand, negara jiran Indonesia yakni Filipina memiliki beberapa persamaan dan perbedaan pada implementasi demokrasi di wilayah tersebut. Persamaan utama adalah kedua negara memiliki sistem pemerintahan yang didasarkan pada demokrasi representatif, dengan pemilihan umum dan parlemen sebagai dasar dari keputusan penting.

Keduanya juga memiliki sejarah kolonial yang serupa, yang mempengaruhi perkembangan demokrasi mereka. Namun, perbedaan juga terlihat dalam struktur dan mekanisme demokrasi masing-masing. Misalnya, Filipina memiliki sistem presidensial, sedangkan Indonesia memiliki sistem presidensial dengan parlemen yang lebih kuat.

Filipina juga memiliki sistem federal, yang berbeda dengan sistem unitary Indonesia. Selain itu, Filipina memiliki sejarah yang lebih kompleks dengan adanya perang saudara dan pemberontakan, yang mempengaruhi perkembangan demokrasinya. Dengan demikian, meskipun kedua negara memiliki dasar yang sama, implementasi demokrasi mereka memiliki variasi yang signifikan (Siregar et al., 2023).

Kesimpulan

Perbandingan kualitas demokrasi antara negara maju dan negara berkembang akan membawa kita pada unsur partisipasi masyarakat yang cenderung lebih besar dimainkan di negara maju, baik dari segi keaktifan dan komunikasi dengan pemerintahan.

Selain itu kesejahteraan masyarakat juga menjadi penunjang bagi keberlangsungan demokrasi di negara maju ketimbang negara berkembang.

Namun berbeda halnya jika kita berbicara antar negara berkembang, seperti Indonesia, Thailand, dan Filipina yang menggarisbawahi perbedaan dalam sejarah, budaya, dan langkah-langkah untuk meningkatkan partisipasi politik aktif masyarakat yang dikaji oleh peran aktif perempuan di politik.

Meskipun keduanya termasuk negara demokrasi berkembang di Asia Tenggara, perbedaan dalam implementasi demokrasi tercermin dalam peringkat Global Democracy Ranking.

Langkah-langkah seperti kuota perempuan dalam pemilihan legislatif menunjukkan upaya Indonesia untuk memperkuat partisipasi wanita dalam politik di Indonesia dan Thailand, sementara itu politik di Filipina menyoroti persamaan dan perbedaan sistem demokrasi antara Indonesia dan Filipina, dengan sejarah kolonial yang berdampak pada struktur politik.

Penulis: Mochamad Rayyan Buftiem
Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Referensi

Fithriana, A., Si, M., Annissa, J., & Ip, S. (2016). Perbandingan Kualitas Demokrasi dalam Perspektif Kesetaraan Gender antara Indonesia dan Thailand. http://democracyranking.org/wordpress/?page

Herning Suryo. (2015). BUDAYA POLITIK NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG: SUATU PERBANDINGAN: Vol. I.

Siregar, N. hairini, Faiz Agung Luthfiansyah, Nadya Ramadhani, Rahel Navilia Sihite, Chairunnisa T.D.E Angkat, Dhea afriza pohan, Ridho Afdal Marunduri, Mutiara Nasution, Muhammad Faiz Panjaitan, Rizky Gunadi Aulia, & Nuansah andrika. (2023). Persamaan dan Perbedaan sistem Demokrasi di Indonesia dengan Negara Lain. Educandumedia: Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Kependidikan, 2(1), 23–32. https://doi.org/10.61721/educandumedia.v2i1.197

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI