Usaha dekorasi pernikahan merupakan usaha yang didirikan oleh Bapak Dani dan istrinya yang Bernama Ibu Devi. Usaha tersebut beralamat di Pendekan, Tirtorahayu, Galur, Kulon Progo.
Usaha tersebut mula-mula hanyalah usaha kecil yang menggunakan media online. Kemudian Pak Dani dan Ibu Devi mendirikan usaha ini di rumahnya yaitu di Pendekan, Tirtorahayu, Galur, Kulon Progo.
Dulunya Pak Dani bekerja sebagai staf hotel dan Ibu Devi bekerja sebagai guru honorer di sebuah Sekolah Dasar. Mereka berdua kemudian sembari bekerja dan sembari mempromosikan usaha dekorasi pernikahan tersebut.
Sebenarnya usaha ini dulunya mereka bangun dari masa mereka masih berpacaran hingga saat ini mereka sudah menikah dan sudah mempunyai anak. Berkat kerja keras mereka berdua kini usahanya berkembang sangat pesat di kalangan masyarakat sekitar.
Baca Juga: Pandemi dan Pernikahan Dini: Bagaimana Realitas dan Upaya Mengatasinya?
Di masa awal pandemi saat ini usaha mereka sempat sepi karena adanya larangan untuk tidak boleh melakukan acara karena bisa menyebabkan kerumunan. Dalam usahanya Pak Dani dan Ibu Devi pasti memiliki hambatan, terkadang yang menyewa dekorasi sepi dan juga makin banyak pesaing , untuk menyikapi hal tersebut Pak Dani dan Ibu Devi tidak menyerah dan tidak putus asa.
Kita harus bisa mencari kelemahan dan kita harus punya perbedaan di antara pesaing tersebut, contohnya yaitu dengan memberikan harga yang terjangkau dan juga memberikan banyak diskon atau potongan harga, itulah strategi pemasaran dari Pak Dani dan Ibu Devi.
Pak Dani dan Ibu Devi berpesan dan memberikan motivasi untuk anak-anak muda yang sedang merintis usahanya untuk lebih memantapkan hati sebelum memutuskan pilihan, apabila masih ragu-ragu dalam membangun usaha Anda akan lebih mudah dijatuhkan oleh keadaan.
Baca Juga: Modernisasi dan Perpaduan Budaya dalam Adat Pernikahan Etnis Pesisir
Usaha yang Anda bangun bisa berhenti begitu saja di tengah jalan. Dan jadilah orang yang terbuka terhadap kritik dan nasehat orang lain, teruslah belajar dan jangan menengok ke belakang.
Agrin Reffi Mariska
Mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Editor: Diana Pratiwi
