Self Healing di Masa Pandemi Covid-19

Self Healing Pandemi Covid-19

Jumlah gangguan mental di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup besar di masa Pandemi Corona Virus (COVID-19) saat ini. Pandemi Covid-19 ini mengharuskan kita semua untuk tinggal di dalam rumah saja, bahkan seluruh pekerjaan, sekolah, hingga hiburan harus dikerjakan di rumah karena untuk menjaga kita terhindar dari virus tersebut.

Tinggal di rumah bukan berarti terbebas dari ancaman kesehatan, tetapi bisa mengakibatkan kebosanan, kecemasan, stres, dan depresi karena harus berada di dalam rumah serta ditambah berita dengan banyaknya korban meninggal akibat dari Covid-19 ini. Pada pandemi saat ini, pelayanan kesehatan mental sangat diperlukan bagi masyarakat Indonesia. Faktanya, layanan kesehatan mental tidak bisa diadakan tatap muka dan hanya bisa melalui media online yang terkadang dirasa kurang efektif.

Baca Juga: Menjaga Kesehatan Mental selama Pandemi Covid-19

Bacaan Lainnya

Pada era pandemi ini bukan menjadi penghalang untuk menerapkan pemeliharaan kesehatan mental secara mandiri. Kesehatan mental dapat terjaga dengan baik kunci utamanya terdapat dalam diri sendiri. Self healing memiliki banyak keunggulan selain bisa dilakukan secara mandiri juga memiliki konsistensi pengulangan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam mempertahankan dan memelihara kesehatan mental masyarakat.

Penyebab utama seseorang mengalami stres serta depresi di masa Pandemi Covid-19:

  1. Stres dialami bagi keluarga yang terpapar Covid-19 dan meninggal sehingga keluarga tidak bisa merawat dan menguburkan secara langsung.
  2. Kekhawatiran akan di-PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dari tempat pekerjaan.
  3. Siswa ataupun mahasiswa jenuh dan bosan karena tidak efektifnya belajar secara online.

Adapun self healing yang bisa dilakukan secara mandiri, yaitu:

  1. Positive self talk, yaitu dengan cara berbicara dengan diri sendiri dan pembahasannya internal yang positif mengenai kehidupan didunia dan kehidupan diri sendiri.
  2. Relaksasi, yaitu dengan cara menutup mata dan fokus pada pernafasan serta renggangkan semua otot mulai dari kaki menuju wajah sampai semua rileks.
  3. Forgiveness, yaitu dengan cara meditasi cinta kasih. Tutup mata dan fokus pada pernafasan, kemudian berterima kasih dengan mengarahkan tangan ke kepala sambal dielus dan berdoa untuk mendapatkan kebaikan, kebahagiaan, dan kesejahteraan pada diri kita masing-masing.

Baca Juga: Aktivitas Mengusir Stres di Tengah Pandemi Covid-19

Referensi

https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/perpustakaan/file/c7847701-1721-4a37-910e-317bbd5a80d0.pdf

Rachma Agustina
Mahasiswa Akademi Keperawatan Hermina Manggala Husada

Editor: Diana Pratiwi

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI