Mengevaluasi Akses, Peran & Kontrol Perempuan dalam Seluruh Aspek Kehidupan

(Reportase Acara Seminar Nasional: Catatan Akhir Tahun Perempuan, Selasa, 22 Desember 2009, UIN Jakarta)

Demokrasi harus dimulai dari rumah tangga. Di dalam keluargalah kita belajar untuk saling menghargai dan menghormati sebagai makhluk Tuhan yang bermartabat. Begitu Banyak ayat Alqur’an dan hadist yang dijadikan “pelegalan” dalam meminggirkan perempuan karena kebanyakan dari mereka hanya memahami ayat-ayat tersebut secara parsial, tidak holistik dan tidak kontekstual. Kita seharusnya berani dan mau membandingkan antara ayat yang satu dengan yang lainnya, karena satu ayat saja bisa ditafsirkan ke dalam banyak makna.

Percayalah, bahwa tidak ada hal lebih yang didinginkan oleh gerakan perempuan selain saling menciptakan sikap saling menghargai di antara sesama manusia sebagai relasi yang diciptakan Tuhan. Begitu kira-kira yang ingin disampaikan oleh Prof. Dr. Musdah Mulia (cen dikiawan muslim) dalam pidatonya di acara Seminar Nasional yang didakan oleh Kabid. PP PB. IKAMI SULSEL bekerjasama dengan BEM FDK, BEMJ KPI dan BEMJ PMI UIN Jakarta di lantai enam teater UIN Jakarta.

Bacaan Lainnya

Sementara itu, narasumber yang lain, Angga Wira (Sekjend Dewan Tani Indonesia), memulai pidatonya dengan bercerita tentang kehidupan pribadinya di keluarga. “saya ini anak yatim, dittinggal Ayah sejak baru menimba ilmu di sebuah universitas. Praktis sejak itu, saya dan kedua adik saya dibesarkan dan dihidupi oleh Ibu saya yang notabene tidak berpenghasilan apa-apa. Tapi alhamdulilah, saya dan kedua adik saya tetap bisa melanjutkan hidup dan bahkan menuntut ilmu setinggi mungkin. Di sinilah saya merasakan begitu besar perjuangan dan kasih saying seorang ibu.”

Anggawira sebagai aktivis yang konsen mengkaji masalah pertanian dan dinamikanya menyebutkan bahwa, hampir 70% perempuan desa bekerja di pertanian, sayangnya akses mereka masih kurang. Karenanya, pemerintah harus lebih meningkatkan perekonomian khususnya di bidang pertanian, karena dengan begitu kesejahteraan perempuan juga akan terangkat.

Yunianti Chuzaifah (komnas Perempuan) lebih banyak mengupas tentang hak-hak perempuan yang masih banyak terbengkalai. Yuni banyak memaparkan studi-studi kasus tentang tenaga kerja wanita (TKW) dan persoalan pekerja seks komersial (PSK) baik di Indonesia maupun di dunia Internasional. “Jika anda tahu, sindikat PSK itu dirolling. setiap kita mendatangi lokaslisai yang satu lalu ke lokalisasi yang lain, orangnya pasti berbeda. Jadi, istilahnya kayak “barang baru” gitu. Memang agak sulit untuk kita dalam menangani masalah PSK ini. Jaringannya internasional, dan di sisi lain, permintaan TKW semakin meningkat.” Jelasnya.

Pernyatan-pernyataaan serta data-data yang dibeberkan oleh ketiga pembicara di atas, mengundang banyak respon dari audience. Tidak kurang dari enam orang menyerbu narasumber dengan berbagai pertanyaan kritis.

Acara ini dirancang sebagai moment peringatan hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember. Sesuai dengan tema acaranya:”CATATAN AKHIR TAHUN PEREMPUAN (Mengevaluasi Akses, Peran dan Kontrol Perempuan dalam Seluruh Aspek Kehidupan), Sedianya ada lima Narasumber (Rieke Diah Pitaloka/anggota DPR RI dan Anis Hidayah/ketua Migran Care) yang diundang untuk berbicara di forum ini, mengingat temanya yang menuntut adanya representasi dari para ahli di bidangnya masing-masing. Tapi karena karena satu dan lain hal, mereka berdua tidak dapat hadir.

Moment ini seyogyannya dijadikan sebagai refleksi akhir tahun perjalan perempuan selama ini, khususnya di tahun 2009. Dengan harapan bahwa hasil evaluasi ini dapat dijadikan pedoman dan entry point bagi pemerintah, LSM dan masyarakat umum untuk mencari langkah-langkah yang lebih baik dalam menciptakan kehidupan yang harmonis dan seimbang antara laki-laki dan perempuan.

Akhirnya, kami mengucapkan selamat Hari IBU……………….

MILASTRI MUZAKKAR

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI