Strategi Public Relations dalam Meningkatkan Etika Komunikasi di Media Sosial

Bubble talk or comment sign symbol on yellow background. 3d render.

Public relation atau humas (hubungan masyarakat) adalah proses di mana sebuah organisasi berinteraksi dengan masyarakat dalam menciptakan opini publik, memberikan ide, menanamkan pemahaman, menumbuhkan momentum, dan menciptakan keterlibatan publik.

Proses ini memiliki tujuan untuk saling menguntungkan, menanamkan niat baik, dan menciptakan citra baik perusahaan di masyarakat. Public relations adalah upaya berkelanjutan dan sadar untuk membangun serta memelihara saling pengertian antara perusahaan dan masyarakat secara keseluruhan.

Pengertian lain menyatakan bahwa public relations adalah interaksi dan upaya menciptakan opini publik sebagai masukan dari kedua belah pihak. Public relations merupakan karir profesional di bidang komunikasi dan memiliki tanggung jawab untuk mendorong tercapainya tujuan organisasi secara terencana dan berkesinambungan.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Urgensi Memahami Etika Komunikasi dalam Islam pada Era New Media demi Terwujudnya Kedamaian dalam Bermasyarakat

Ada cukup banyak pakar komunikasi, khususnya di bidang public relations, dengan berbagai pendapat dan pemikiran tentang public relations ini. Marston juga berpendapat mengenai public relation sebagai suatu perencanaan yang menggunakan komunikasi persuasif dengan tujuan untuk mempengaruhi masyarakat.

Public relation juga bisa dikatan sebagai aktivitas komunikasi yang ditujukan untuk membangun citra baik suatu perusahaan ataupun organisasi. Etika komunikasi dapat diartikan sebagai prinsip-prinsip yang mengatur interaksi antara manusia atau orang-orang.

Etika komunikasi juga dapat diartikan sebagai norma, nilai, dan tingkah laku atau perilaku yang membentuk komunikasi. Etika komunikasi juga merupakan tanggung jawab etis dalam berkomunikasi, baik yang dilakukan secara langsung maupun melalui teknologi komunikasi seperti gadget dan media sosial.

Etika komunikasi berakar pada etika jurnalistik. Karena banyaknya media komunikasi pada paruh kedua abad ke-20, istilah etika media terkadang digunakan sebagai sinonim untuk etika komunikasi.

Menurut James Spillane, etika merupakan suatu pertimbangan yang memperhatikan tingkah laku manusia ketika mengambil keputusan, di mana keputusan tersebut berhubungan dengan moral yang mengarah pada akal budi manusia.

Baca Juga: Netiket Etika Berkomunikasi di Internet

Etika komunikasi sendiri merupakan bagian dari etika khusus karena fokus pada bagian tertentu dalam kehidupan manusia. Etika ini mencakup nilai dan norma yang menjadi pedoman manusia dalam menjalin komunikasi dengan orang lain.

Etika komunikasi dapat menilai mana tindakan komunikasi yang sesuai dengan nilai dan norma tersebut. Jadi, komunikasi merupakan hal penting yang berkaitan erat dengan kehidupan manusia.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk paham tentang etika berkomunikasi supaya tidak menimbulkan kesalahpahaman, perselisihan, dan lainnya yang kerap terjadi pada kualitas komunikasi yang buruk.

Bagaimana strategi public relations dalam meningkatkan etika komunikasi di media sosial? Di era sekarang ini atau yang biasa kita kenal dengan era media baru, media sosial tidak dapat dilepaskan dari kehidupan publik. 

Media sosial secara perlahan dan pasti akan menjadi salah satu hal yang penting bagi aktivitas publik, baik dalam memenuhi gaya hidup maupun sebagai penunjang dalam mengerjakan tugas atau pekerjaan.  Bagi praktisi public relations tentu sudah jelas bahwa keberadaan media sosial sangat sangat membantu dan menjadi alat yang vital dalam membangun komunikasi.

Baca Juga: Pengaruh Media Sosial terhadap Komunikasi Intrapersonal bagi Kalangan Remaja

Kampanye komunikasi melalui media sosial haruslah dilakukan seefektif mungkin untuk mencapai berbagai lapisan publik.  Indonesia memiliki berbagai segmentasi publik dengan kehidupan masyarakatnya yang sangat heterogen.

Beragam upaya dapat dilakukan public relations untuk meningkatkan etika yang perlu diperhatikan saat berkomunikasi di media sosial:

1. Selalu perhatikan penggunaan kalimat

Penggunaan kalimat merupakan bagian yang penting saat berkomunikasi menggunakan media sosial. Kalimat-kalimat dengan susunan yang tepat, disertai tanda baca yang tepat juga merupakan salah satu bagian yang penting supaya etika komunikasi bisa dijaga dengan baik.

Hindari menggunakan kalimat-kalimat yang tidak utuh. Kalimat yang tidak utuh bisa memicu timbulnya ambiguitas sehingga bisa menjadi sumber dari kesalahpahaman.

2. Pemilihan simbol dan ikon yang tepat

Dalam media sosial, banyak sekali simbol dan ikon yang seringkali disertakan dalam sebuah informasi atau tulisan. Ada dikenal simbol emoji atau sticker dan lain sebagainya. Manakala akan menggunakan simbol tersebut, pastikan simbol yang digunakan juga tepat.

Baca Juga: Pengaruh Komunikasi pada Pelayanan Publik di Suatu Desa

Menggunakan simbol wajah cemberut pada tulisan juga akan membangun persepsi orang dengan kuat. Oleh karena itu, berhati-hati dalam menggunakan simbol dan ikon adalah penting. Bila perlu, justru hindari menggunakan simbol atau ikon sehingga tulisan dan informasi yang kita buat lebih bersifat netral.

3. Menggunakan bahasa yang sesuai

Bahasa yang sesuai di sini adalah menunjukkan bagaimana tata krama kita saat berkomunikasi dengan orang lain. Perhatikan dengan siapa kita berbicara. Jangan sampai keluar bahasa-bahasa yang kurang sopan pada orang tertentu sehingga etika dalam komunikasi ini menjadi hilang.

Pastikan ini juga menjadi salah satu hal yang diperhatikan saat menggunakan media sosial. Ada efek media sosial yang bisa saja tergantung dari hal ini.

4. Memberikan informasi yang memiliki referensi jelas

Ini adalah poin paling penting dari hampir semua poin yang membahas mengenai etika dalam menggunakan komunikasi media sosial. Informasi yang disebarkan tanpa referensi yang jelas akan menimbulkan efek berantai terhadap setiap orang.

Hal ini bisa mengundang kesimpang siuran berita yang tentu saja sangat tidak diharapkan. Istilah yang mungkin kita kenal saat ini adalah berita hoaks. Bahkan, hal ini bisa diperkarakan pula dihukum bila penyebaran informasi palsu tersebut memang disengaja. Ada pengaruh media sosial yang bisa berfungsi secara cepat dalam hal penyebaran info.

Baca Juga: Komunikasi yang Baik dalam Kehidupan Berorganisasi

5. Memberikan informasi yang memiliki referensi jelas

Hindari melakukan komunikasi yang memancing pertentangan melalui media sosial. Mengingat persepsi orang yang berbeda terhadap paparan informasi, maka kita juga harus memperhatikan hal ini supaya terhindar dampak negatif di media sosial.

Jadi dapat disimpulkan bahwa etika sangat perlu diperhatikan, jangan sampai media sosial yang fungsinya membantu setiap orang untuk saling terhubung justru memicu permasalahan akibat etika yang tidak diperhatikan.

Dengan menggunakan komunikasi yang tepat, maka kita bisa memanfaatkan media sosial dengan lebih baik. Masih ada banyak lagi sebenarnya etika yang perlu diperhatikan, namun setidaknya beberapa poin tadi bisa menjadi etika komunikasi di media sosial yang paling dasar yang bisa mulai kita terapkan.

Penulis: Ahmad Fahrezi
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI